Suku Mandar: Suku Kebudayaan Bahari di Nusantara

Amalia Nurma Kinanti
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
19 April 2022 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Nurma Kinanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Pixabay@Renan Brun
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Pixabay@Renan Brun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir dari seluruh tindakan dari manusia bisa dikatakan kebudayaan, karena hanya sedikit dari tindakan dari manusia dalam kehidupan masyarakat yang tidak perlu dibiasakan dengan belajar. Kebudayaan memiliki wujud yang dinamakan sistem sosial, yakni mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi dari jari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu manusia yang berdasarkan adat tata kelakuan.
ADVERTISEMENT
Hubungan manusia dengan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan, karena kebudayaan merupakan sebuah hasil dari tindakan manusia. Sebagai negara yang memiliki suku yang beragam dan berbeda baik dari adat istiadat hingga tradisinya. Hal tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi Indonesia. Salah satu contoh dari beragamnya suku di Indonesia adalah Suku Mandar yang memiliki kebudayaan bahari atau maritim hingga sekarang.
Suku Mandar, merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki budaya maritim. Terletak di Sulawesi Barat, suku ini lahir sekitar abad ke 16. Penamaan dari Suku Mandar ini sendiri asalnya dari dua kata Bahasa Hindu, yakni memiliki arti penduduk. Selain arti nama tersebut, Mandar juga diartikan sebagai aliran sungai Mandar yang memiliki hulu di Kecamatan Malunda dan muara yang bertempat di Kota Tinambung. Menurut sejarah yang ada bahwa terbentuknya masyarakat Mandar ini berasa dari kesepakatan federasi yang diakukan oleh tujuh kerajaan kecil untuk membuat sebuah persatuan kerajaan di muara sungai.
ADVERTISEMENT
Dikenal sebagai suku maritim yang ada di Indonesia, Suku Mandar memiliki kebudayaan bahari yang kental di setiap anggota masyarakatnya. Kondisi lingkungan dan wilayah dari suku ini juga mendukung karena tanah yang ada di wilayah tersebut sangat tidak subur. Maka dari itu, masyarakat dari Suku Mandar lebih cenderung memiliki aktivitas bahari atau laut.
Dengan memiliki lingkungan alam yang mendukung dan pengetahuan bahari yang kuat menjadikan Suku Mandar memiliki sistem kebudayaan yang berhubungan dengan laut. Sehingga adaptasi masyarakat dengan lingkungan laut menghasilkan teknologi perikanan yang dapat dijalankan sehari-hari oleh masyarakatnya. Contohnya saja sebagai berikut :
Perahu Sandeq, Suku Mandar dikenal sebagai pelaut hebat dari jaman dahulu. Salah satu hasil karya hebat dari Suku Mandar adalah perahu sandeq yang terlihat pada awal tahun 1930. Perahu ini merupakan karya khas dari Suku Mandar, perahu tradisional yang tidak memiliki mesin di dalamnya. Menurut pengertian bahasa, sandeq adalah bahasa Mandar yang berarti runcing.
ADVERTISEMENT
Pembuatan dari perahu ini harus melalui ritual khusus, karena perahu ini bukan hanya dianggap sebagai alat transportasi untuk melaut saja melainkan sebagai benda hidup untuk menemani berlayar yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Dalam ritual pembuatan kapal, masyarakat memohon doa untuk keselamatan selama proses pembuatan perahu. Selanjutnya adalah pemasangan papan pertama untuk menentukan keberhasilan perahu yang dilakukan oleh kepala tukang dengan rangkaian doa serta mantra.
Perahu ini adalah sebuah ikon kehebatan maritim masyarakat Suku Mandar. Kehebatan para pelaut ulung masyarakatnya dibuktikan melalui pelayaran yang menggunakan perahu bercadik ini. Tercatat dalam sejarah perahu ini telah terbukti sanggup berlayar hingga ke Singapura, Malaysia, Jepang, Madagaskar, Australia dan Amerika.
Ditinjau dari aspek kebudayaan, keunikan dari perahu tradisional ini terlihat dari ciri khas dalam teknologi dan pola pikir pembuatan perahu tersebut sebagai sistem pengetahuan yang bersumber dari budaya masyarakat.
ADVERTISEMENT
Roppo, merupakan alat bantu untuk menangkap ikan yang merupakan karya khas lain dari Suku Mandar. Merupakan alat jaring sederhana yang memikat ikan di sekitarnya. Alat ini merupakan alat bantu penangkap ikan yang terdiri dari pelampung, alat pemikat, dan alat pemberat.
Bisa kita lihat bahwa suku bangsa yang ada di Nusantara ini beragam jenisnya. Salah satu contohnya adalah Suku Mandar yang memiliki kebudayaan unik dengan maritim. Masyarakat suku tersebut memanfaatkan kekayaan lingkungan dan alam untuk kelangsungan hidup. Hal unik tersebut menjadikan Suku Mandar sebagai suku yang luar biasa dengan mengambangkan kebudayaan maritim, mengingat bahwa Indonesia dikenal sebagai negara maritim.