Konten dari Pengguna

Maulid Nabi Bukan Sekadar Dirayakan

Amalia Nurul Viqri
Guru Tahfidz:)
14 September 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Nurul Viqri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Amalia Nurul Viqri
Kartu Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto: Dok. iStock
Tanggal 16 September ini merupakan momen istimewa untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad saw, yang dikenal sebagai Maulid Nabi. Banyak orang berkumpul di masjid untuk merayakannya dengan melantunkan shalawat, mengikuti pengajian akbar, dan mengenang kembali perjuangan Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Mari kita telaah sejenak sosok Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah nabi penutup yang diutus untuk menyempurnakan ajaran-ajaran agama yang telah ada sebelumnya dengan membawa risalah Islam. Nabi Muhammad mendapatkan bimbingan langsung dari Allah, sehingga perilaku dan tutur katanya selalu mencerminkan kesantunan dan kemuliaan. Sejak masa muda, Muhammad telah mendapatkan kepercayaan dari para pemimpin Quraisy dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, serta dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul dan handal dalam berdagang.
Namun, penting untuk dicatat bahwa perayaan Maulid Nabi tidak hanya sekadar acara seremonial. Kita seharusnya meneladani beliau dalam segala aspek, mulai dari sikap, ucapan, penampilan, hingga cara beliau berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, kita juga perlu memahami bagaimana Rasulullah menjalankan politik dalam menerapkan ajaran Islam di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Islam memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan agama-agama lainnya. Sebagian besar agama cenderung fokus pada aspek moral dan keakhiratan, seperti cara beribadah, berbuat baik, serta membedakan antara yang baik dan buruk, termasuk kisah tentang surga dan neraka, serta pahala dan dosa. Namun, Islam tidak hanya terbatas pada hal-hal tersebut. Ia juga memberikan panduan yang komprehensif mengenai berbagai aspek kehidupan di dunia ini, seperti sosial, pendidikan, ekonomi, politik, pemerintahan, serta penegakan hukum dan banyak lagi.
Islam tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup ranah politik. Kita perlu menegaskan kembali bahwa Islam merupakan perpaduan antara keyakinan spiritual dan sistem politik. Oleh karena itu, Islam dapat dianggap sebagai sebuah agama sekaligus ideologi.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Nabi Muhammad SAW menjadi teladan bagi umat manusia tentang penerapan ajaran Islam di dunia ini. Al-Quran, yang dianggap oleh umat Muslim sebagai pedoman hidup, memberikan petunjuk tidak hanya dalam hal ibadah, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Pertanyaannya adalah, mengapa umat Muslim, khususnya di negara kita yang mayoritas beragama Islam, justru merasa cemas terhadap ajaran yang seharusnya mereka yakini?
Saat ini, yang berlaku bukanlah sistem Islam dalam kehidupan sehari-hari, melainkan sistem Kapitalis-Sekuler. Sekularisme adalah memisahkan agama dengan urusan kehidupan duniawi, sementara kapitalisme berlandaskan pada prinsip keuntungan, di mana segala sesuatu diputuskan berdasarkan untung dan rugi. Jika suatu tindakan mendatangkan keuntungan, maka itu akan dilakukan; sebaliknya, jika merugikan, maka akan dihindari.
ADVERTISEMENT
Kita telah menyaksikan betapa meluasnya kemaksiatan dan tindakan syirik, seperti pembunuhan, pemerkosaan, perjudian online, legalisasi minuman keras dan berbagai perilaku negatif lainnya. Semua ini terjadi akibat sistem sekuler yang memandang agama hanya sebagai ritual semata, sementara dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai agama seringkali terabaikan.
Di sisi lain, kita juga melihat banyak pejabat yang terjerat dalam korupsi, dengan hukum yang kerap berubah-ubah. Dalam sistem kapitalis, kepentingan pribadi lebih diutamakan, sehingga selama ada keuntungan bagi mereka, segala cara akan ditempuh tanpa mempedulikan kesulitan yang dialami oleh rakyat.
Oleh karena itu, jika kita menginginkan kehidupan yang damai, nyaman, dan selamat di dunia serta akhirat, marilah kita kembali kepada ajaran Islam. Setiap permasalahan yang dihadapi umat Islam memiliki jalan keluar. Jadikan peringatan Maulid Nabi bukan sekadar momen biasa, tetapi sebagai panggilan untuk mengikuti setiap jejak langkah beliau dengan sepenuh hati.
ADVERTISEMENT
Wallahua’lam bisshawab