Konten dari Pengguna

Produktif Sampai Lupa Diri? Lho, Nggak Bahaya Tah?

Amalia Putri Cahyani
English Literature Student at Universitas Pamulang (Lit lover and cat enthusiast)
4 Februari 2025 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Putri Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Produktivitas memang hal yang positif dan sering dianggap sebagai tanda kesuksesan. Namun, ketika semangat untuk terus produktif sudah berlebihan, hal ini bisa berujung pada fenomena yang disebut toxic productivity. Kondisi ini menggambarkan obsesi berlebihan terhadap pekerjaan atau pencapaian, sampai-sampai kita lupa untuk memperhatikan kebutuhan fisik, emosional, dan sosial. Keinginan tersebut dapat memicu beberapa dampak buruk apabila telah terbentuk siklus.
Toxic Productivity. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Toxic Productivity. Foto: Shutterstock.com

Dampak Toxic Productivity

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejatinya, kita ini sama seperti manusia lain yang juga perlu istirahat dan merawat diri. Penting untuk mulai menetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat.