Konten dari Pengguna

Chat GPT, Teknologi Adiktif bagi Mahasiswa di Era Globalisasi

Amanda Nurul Ashrina
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang
20 November 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amanda Nurul Ashrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-smartphone-ponsel-pintar-internet-16094049/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-smartphone-ponsel-pintar-internet-16094049/
ADVERTISEMENT
Chat GPT bukanlah sesuatu yang asing bagi khalayak umum mancanegara saat ini. Saat ini chat gpt digunakan oleh masyarakat dengan tujuan yang beragam, seperti untuk menghasilkan informasi, referensi, ataupun hanya sekedar menjadi teman chatting.
ADVERTISEMENT
Tentunya sebagai pengguna yang turut merasakan manfaat dari eksistensi chat gpt ini turut menyetujui bahwa chat gpt membawa dampak yang signifikan dalam berbagai bidang, terutama bidang pendidikan. Tidak jarang chat gpt digunakan oleh mahasiswa sebagai sarana dalam membantu kegiatan mereka untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pengajar dari instansi masing-masing.
Namun, tanpa mereka sadari kian lama peran chat gpt semakin meluas, mulai dari hanya sekedar membantu sebagian kecil tugas tersebut, menjadi sarana untuk mengerjakan keseluruhan tugas yang telah diberikan pengajar kepada muridnya. Kemudahan yang disediakan, kian lama menimbulkan zat adiktif tersendiri bagi pemakainya, hingga akhirnya terjadilah ketergantungan pemakaian chat gpt oleh mahasiswa yang tidak terkendali.
Hal ini tidak hanya mengikis intelektualitas mahasiswa, namun juga mengikis moralitas yang telah ada dalam diri masing-masing dengan sikap ketidakjujuran serta tidak percaya dirinya mahasiswa dalam berpikir serta mengutarakan hasil-hasil dari pembelajaran yang telah dilalui sebelum adanya tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan maraknya adiksi chat gpt dikalangan mahasiswa, menimbulkan pemikiran dalam benak saya selaku penulis, bahwa mengenyam pendidikan ke tingkat perkuliahan adalah suatu hal yang mutlak sia-sia belaka. Untuk apa seorang mahasiswa menghabiskan waktunya hanya untuk duduk di bangku perkuliahan dengan mayoritas bayaran setara UMR di sejumlah daerah di Indonesia, hanya untuk 1 semester?
Hasil dari jenjang perkuliahan tidak hanya semata hasil dari kalkulasi angka di atas lembaran kertas. Tapi, hasil yang diharapkan dari jenjang perkuliahan ini adalah ragam pemikiran dan inovasi yang orisinil serta bukti kerja nyata di lapangan langsung.
Chat gpt dapat dipastikan dapat membantu kalkulasi nilai apa yang diinginkan oleh mahasiswa, namun chat gpt tidak akan bisa membantu mahasiswa untuk mengembangkan hal-hal istimewa dalam dirinya yang dapat dibutuhkan kelak nanti.
ADVERTISEMENT
Semakin berkembangnya teknologi seharusnya diiringi juga dengan berkembangnya sumber daya manusia yang menikmati hasil dari perkembangan teknologi tersebut. Tidak semata-mata menerimanya secara mentah, namun sebagai manusia yang memiliki akal pikiran yang tidak dimiliki oleh program, sudah sepantasnya kita menetapkan moralitas yang ada dalam pemanfaatan teknologi tersebut.