Konten dari Pengguna

Generasi Milenial dan Bahasa Indonesia

Amanda Farisa
Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi Akuntansi S1
28 Maret 2022 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amanda Farisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/illustrations/search/generasi%20milenial/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/illustrations/search/generasi%20milenial/
ADVERTISEMENT
Sesuatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi kepada manusia agar kita mendapatkan pemahaman tentang apa yang kita bicarakan merupakan Bahasa. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kesehariannya. Era milenial ini ditunjukan dengan meluasnya jangkauan informasi dan komunikasi baik itu di dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Saat ini hadirnya generasi milenial disebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Generasi ini merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an atau awal 2000-an dengan kepribadian yang kreatif, ide dan gagasan yang jernih, percaya diri, pandai berbagi dan berani mengemukakan pendapat publik melalui media sosial. Adanya perkembangan era milenial tidak terlepas dari kata eksistensi bahasa, tantangan dalam menghadapi era baru yakni era society 5.0 dimana merupakan komplemen Revolusi Industri 4.0 yang membuat kita semakin bersaing di kancah Internasional.
Era Society 5.0 merupakan pengembangan dari Era Industri 4.0 yang memiliki jangkauan informasi sangat luas dan tanpa batas membuat generasi milenial berlomba-lomba untuk menampilkan tren terkini. Hal ini mendapat reaksi dari kalangan terpelajar bahwa eksistensi bahasa Indonesia pada generasi milenial di era industri 5.0 sudah memasuki peningkatan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu dorongan belajar bahasa asing justru membuat keberadaan bahasa Indonesia mulai tersingkirkan. Dilihat dari gambaran nyata di lingkungan sekitar, banyak anak usia sekolah yang gagap berbahasa Indonesia, terutama generasi milenial yang tinggal di perkotaan. Hal ini disebabkan karena adanya ancaman mengikuti arus globalisasi, sehingga minat anak terhadap bahasa asing lebih dominan dari pada bahasa lokal yaitu bahasa Indonesia.
Interaksi antar generasi milenial sekarang ini tidak terlepas dari pengunaan istilah-istilah asing yang berakibat terhadap hilangnya wujud asli dari bahasa Indonesia. Kaidah berbahasa yang baik dan benar kini sudah terpengaruh oleh budaya luar, yang disebut sebagai “bahasa gaul”.

Contoh penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja

“Santai” menjadi “Santuy”
“Enak” menjadi “Kane”
ADVERTISEMENT
“Gerak cepat” menjadi “Gercep”
“Yuk” menjadi “Kuy”
“Negara Indonesia” menjadi “Negara +62”
Berbahasa berkaitan dengan budaya sebuah negara, dalam meghadapi era globalisasi seperti ini mungkin jika tidak dibantu oleh generasi itu sendiri, bahasa Indonesia akan kesulitan dalam mempertahankan dirinya sebagai bahasa Nasional.
Meninggalkan sebuah kebiasaan akan berakibat fatal dalam kelangsungan masyarakat tersebut. Jika bahasa Indonesia semakin ditinggalkan maka akan berdampak terhadap menurun nya nilai kesopanan di kalangan remaja selain itu juga berdampak terhadap bahasa Nasional itu sendiri. Oleh karena itu, peran generasi milenial sangat penting dalam upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia.