Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Tradisi Pencak Macan di Gresik Sebagai Bentuk Implementasi Budaya Lokal
21 November 2021 6:24 WIB
Tulisan dari Amanda Syakiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gresik ialah salah satu kota yang ada di Jawa Timur, dimana letaknya berada pada sebelah Barat Laut Surabaya. Sama dengan berbagai negara lain, Gresik memiliki batasan dengan berbagai wilayah lain seperti Laut Jawa di perbatasan Utara, Selat Madura di perbatasan timur, Sidoarjo pada perbatasan selatan, dan sebelah Barat berbatasan dengan Lamongan. Beberapa wilayah dari Gresik adalah daerah pesisir pantai, dengan memiliki wilayah dataran rendah pada ketinggian 2 hingga 12 meter, kecuali pada Kecamatan Paceng yaitu pada ketinggian 25 meter diatas permukaan laut (BPS Kabupaten Gresik).
ADVERTISEMENT
Kota Gresik menjadi salah satu kota yang kaya akan kebudayaan lokal. Sudah dari zaman dulu pada suatu kehidupan masyarakat telah mengenal adanya kebudayaan, khususnya Indonesia yang mempunyai beragam suku bangsa, adat, dan juga kebudayaan. Kebudayaan memiliki makna yang cukup luas dengan berhubungan pada kegiatan dan hasil dari kegiatan manusia yang disusun oleh tata kelakuan, dan diperoleh melalui pembelajaran yang tersusun dalam proses kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan dapat dimaknai sebagai hal yang memiliki kaitan dengan akal dan juga budi, dimana kebudayaan pada dasarnya berasal dari suatu kelompok masyarakat. Tiap desa yang berada di Kabupaten Gresik mempunyai kesenian dan Kebudayaan. Salah satunya berada pada Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik yaitu suatu Kelurahan yang berada pada wilayah pesisir pantai, dengan mata pencaharian masyarakatnya berupa nelayan.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi muda, kita harus mengenal dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenial tradisional. Salah satunya adalah Kesenian Pencak Macan Kabupaten Gresik. Kesenian Pencak Macan adalah bagian dari pengingat mengenai perjalanan hidup umat manusia yang dipenuhi oleh masalah, tantangan dan juga lika liku yang harus terus dihadapi dengan sikap sabar dan juga bijaksana.
Tradisi pencak menjadi salah satu bentuk budaya lokal yang sampai masa kini terus dilestarikan oleh masyarakat Gresik. Berdasarkan kajiannya, pembahasan mengenai tradisi pencak telah dijalanan beberapa kali, salah satunya dijalankan oleh (Umam & Irawan, 2021) dengan judul penelitian “Peran Tradisi Pencak Sebagai Implementasi budaya Lokal dalam Bingkai Kehidupan Masyarakat Pujon” dimana dalam penelitian tersebut dikatakan bahwasannya pencak sebagai suatu bentuk tradisi, budaya dan kesenial lokal yang berada pada masyarakat Pujon adalah bagian dari representasi masyarakat Pujon seperti bentuk usaha dalam menjaga tradisi, menghargai dan memiliki kegigihan untuk berusaha, penelitian juga menunjukan bahwasannya kesenian dan juga tradisi mempunyai sifat general bagi seluruh lapisan masyarakat serta tidak mengkotak kotakan masyarakat sesuai pada hal tertentu, hal ini bermakna budaya dan tradisi yang ada pada wilayah Pujon adalah bentuk kesenian yang dimiliki oleh seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Gresik mempunyai ciri khas sebagai masyarakat yang kental dengan perjuangan dan semangat Islam. Dimana semangat ini sudah ada sejak akhir abad XIV M, bahkan jauh pada sebelum itu. Adanya bentuk semangat ini memberingan sikap dan juga pandangan terhadap kehidupan sehari hari, dimana dalam memberikan rasa batin, seperti kesenian masyarakat yang diwarnai oleh adanya keislaman.
Kesenian Pencak Macan yang berkembang di Gresik didorong oleh adanya kondisi sosial budaya dan juga sosial ekonomi. Dimana letak geografis kelurahan Lumpur yang bertempatan di pesisir pantai dapat mempengaruhi mata pencaharian sebagai seorang nelayan. Kepercayaan masyarakat terhadap berbagai mitos masih melekat cukup kuat, hal ini dapat ditunjukan dari adanya upacara ritual pernikahan dengan memakai tradisi kesenian Pencak Macan untuk mengiringi berbagai ritual pernikahan.
ADVERTISEMENT
Kesenian ini terinspirasi melalui kisah Kyai Sindujoyo yang telah menjalankan pertapaan pada sebuah gua. Dimana pada kisah tersebut, timbulah kesenian Pencak Macan. kesenian pencak macan menjadi bagian dari implementasi budaya lokal dilingkungan masyarakat sekitar, dimana kesenian ini dianggap sebagai hal yang cukup sakral dengan berhubungan pada tempat dan waktu pelaksanaan dan kepercayaan setempat, misal dengan menggunakan perhitungan jawa.
Dalam kesenian pencak macan juga terdapat beberapa unsur islam dengan bacaan sholawat nabi yang diperintahkan atau dianjurkan oleh agama islam. Adanya kesenian Pencak Macan menjadi bagian dari pada kebudayaan di daerah Gresik. Maka dari itu, apabila masyarakat melakukan sebuah hajat atau acara seperti kesenian dan pernikahan, kesenian Pencak Macan akan turut meramaikan acara tersebut. Tidak hanya sebagai bentuk hiburan masyarakat, tarian pencak macan juga digunakan untuk mengingatkan para penonton agar senantiasa mengingat Allah SWT dan selalu menjalankan perintah agama.
ADVERTISEMENT
Kesenian ini tidak hanya diminati dan disukai oleh anak anak dan remaja, melainkan kesenian ini juga diminati oleh para orang tua dikarenakan kesenian tidak berperan sebagai bentuk hiburan tontonan saja, melainkan terdapat berbagai pesan pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut.
Seni Pencak macan ialah kesenian sebagai pengiring pada upacara pernikahan penduduk di kabupaten Gresik, adapun kebiasaan tersebut menjadi bagian dari warisan leluhur yang telah berumur ratusan tahun dan tetap terjaga hingga saat ini. Adapun peran dan ciri dalam pecak macan ialah :
• Pertama, macan dalam tokoh harimau atau macan sebagai gambaran dari penguasa hutan yang menggambarkan peran seorang suami dalam mengarungi suatu rumah tangga.
• Kedua, tokoh monyet yang berperan sebagai hewan lincah yang memberikan gambaran dari peran seorang istri dalam menjaga dan mengurus bahtera rumah tangga
ADVERTISEMENT
• Ketiga, tokoh Gendrowo yaitu shaitan yang selalu menimbulkan hawa nafsu
• Keempat, ulama dan kesatria, menggambarkan seorang manusia sebagai bentuk panutan yang selalu membawa kebaikan dan kebajikan untuk menambah taqwa dan imannya kepada Allah SWT.
Kesenian Pecak Macan yang ada di Kabupaten Gresik menjadi sarana untuk memberikan pesan kepada para penonton dengan memanfaatkan fungsi struktur sebagai sudut pandang luas dalam mengartikan suatu masyarakat sebagai bagian yang saling berkaitan. Kesenian ini dimainkan oleh empat tokoh yaitu tokoh macan sebagai gambaran dari seorang suami yang harus selalu semangat dalam menjalani kehidupan. Kedua, tokoh monyet digambarkan sebagai istri yang mempunyai Nurani bersih, dan tekad yang kuat untuk mewujudkan rumah tangga yang baik. Ketiga, Gendrowo, digambarkan sebagai adanya hawa nafsu manusia pada saat menghadapi berbagai bentuk tantangan dan rintangan rumah tangga. Keempat, ulama atau kesatria digambarkan sebagai penengah untuk menghadapi berbagai bentuk masalah yang timbul di dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT