Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengeksplorasi Lebih Dalam Mengenai Estuaria
12 Juni 2022 16:41 WIB
Tulisan dari Sri Wulan Amanda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Estuaria dan keindahannya. Sumber : shutterstock.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01814c59d2df03a2a13c232155df0e79.jpg)
ADVERTISEMENT
Perlu kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara maritim. Indonesia merupakan negara yang hampir seluruhnya adalah perairan sehingga disebut negara maritim. Indonesia disebut negara maritim karena memiliki kawasan laut yang sangat luas dibandingkan dengan kawasan daratannya. Biasanya negara tersebut juga dikelilingi oleh kepulauan karena hampir wilayahnya adalah perairan. Luas wilayah perairan Indonesia lebih besar dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dibandingkan luas daratan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perairan yang kita ketahui dan sering kita jumpai antara lain sungai, laut, danau, muara, dan sebagainya. Pulau pulau di Indonesia disatukan oleh laut karena perairannya luas dan hampir 2/3 merupakan lautan. Lantas bagaimana jika sungai bergabung dengan laut untuk membentuk sebuah ekosistem yang berbeda? Perairan merupakan salah satu objek yang tidak asing bagi kita karena kehidupan manusia tidak terlepas dari wilayah perairan, entah itu perairan alami atau buatan.
Sungai dan laut merupakan kawasan perairan yang sering dan mudah untuk kita jumpai di sekitar kita. Sungai merupakan sebuah kawasan perairan yang bentuknya memanjang dan mengalir dari hulu ke hilir. Sungai menjadi tempat tujuan pokok berkumpulnya air dari berbagai penjuru. Sungai terbentuk melalui air hujan yang terserap oleh tanah yang kedap air. Sementara laut merupakan kawasan perairan yang menghubungkan daratan satu dengan daratan lainnya. Lalu bisakah sungai dan laut bergabung? Dan apa yang dihasilkan dari penggabungan sungai dan laut?
ADVERTISEMENT
Ekologi estuaria atau estuary ecology merupakan badan air atau garis pantai di mana sungai dan laut bertemu. Ekologi estuaria merupakan terjadinya proses di mana sungai air tawar bertemu dengan laut lepas yang asin. Estuaria terjadi di mana sistem air tawar besar oleh sungai yang mengalir dari tanah yang berdekatan, namun estuaria tidak mengandung air asin tetapi merupakan kombinasi unik dari air sungai dan danau yang secara kimiawi berbeda.
Estuaria terbagi menjadi dua yaitu estuari air tawar dan estuari air payau. Estuari air tawar digerakkan oleh badai sedangkan estuari air payau digerakkan oleh pasang surut. Estuaria dapat berupa badan air yang sebagian tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka seperti rawa, pelabuhan, teluk, laguna dan sebagainya. Estuaria akan terjadi pada perbatasan rawa asin atau intertidal dataran lumpur.
ADVERTISEMENT
Intertidal atau zona intertidal adalah perairan di garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Zona ini juga merupakan daerah air yang berada di atas pada saat pasang surut dan berada di bawah pada saat pasang naik. Estuaria mengalami variasi setiap harinya karena kenaikan dan jatuhnya pasang surut. Kombinasi yang unik dari air garam dan air tawar oleh estuaria menciptakan berbagai habitat di mana tumbuhan dan hewan bertahan hidup di berbagai air payau yang kombinasi.
Keanekaragaman organisme estuaria rendah karena ketidakmampuan organisme air tawar dalam mentolerir kenaikan salinitas dan ketidakmampuan organisme air laut dalam mentolerir penurunan salinitas. Estuaria merupakan lingkungan yang fluaktif sehingga hanya beberapa organisme saja yang mampu bertahan hidup di perairan estuaria.
ADVERTISEMENT
Ekologi estuaria memiliki peran yang sangat beragam, mulai dari peran umum maupun peran ekonomi. Peran estuaria dalam bidang umum yaitu sebagai sumber bahan organik dan zat hara bagi estuari yang jauh dari garis pantai, sebagai potensi produksi makanan laut di estuari, dan sebagai budidaya tiram dengan rakit seperti yang diterapkan di Jepang. Sedangkan peran ekonominya antara lain sebagai jalur transportasi, sebagai tempat permukiman, sebagai tempat budidaya ikan, sebagai areal hutan, dan sebagai tempat pariwisata.