Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengeksplorasi Mahalnya Minyak Goreng
11 Juni 2022 22:02 WIB
Tulisan dari Sri Wulan Amanda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sejumlah masyarakat rela antre untuk membeli minyak dengan harga yang murah. Sumber : foto sendiri](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/a370275f8e6e882093e8a843c4a1d124d01592c5d27955d368fb562873435173.jpg)
ADVERTISEMENT
Perlu kita ketahui, minyak goreng merupakan kebutuhan pokok dalam rumah tangga terlebih lagi untuk urusan dapur. Pada era saat ini, minyak di pasaran sangat langka sehingga sangat marak penjualan minyak goreng yang dijual dengan harga yang cukup melonjak, Hal itu menyebabkan panic buying yaitu di mana warga berbondong-bondong mencari dan membeli minyak yang murah dan membelinya dalam jumlah yang banyak.
ADVERTISEMENT
Di dalam kehidupan nyata, minyak goreng memegang peranan penting dalam aspek rumah tangga. Minyak mampu membantu masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah masak memasak. Ini membuktikan bahwa minyak berasal dari pemanfaatan pohon atau tanaman yang mampu menampilkan perannya yaitu untuk mempermudah masyarakat dalam memasak. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya permintaan minyak goreng di pasaran sehingga bisa dikatakan bahwa minyak termasuk bahan pokok dalam memasak.
Lalu mengapa pemerintah membandrol harga minyak dengan harga yang cukup tinggi? Menurut saya berita tersebut pasti menjadi sebuah pertanyaan di kalangan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga. Padahal salah satu produsen utama minyak sawit di dunia adalah Indonesia. Minyak tersebut berasal dari kelapa sawit. Komoditas perkebunan unggulan dan utama di Indonesia adalah kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Hasil produk dari kelapa sawit adalah minyak sawit. Penyumbang terbesar dalam hal devisa negara adalah minyak sawit. Produk turunan dari minyak kelapa sawit ini mempunyai beragam kegunaan yang cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis industri contohnya industri makanan, farmasi, sampai kosmetik. Bahkan limbah dari minyak kelapa sawit ternyata masih bisa dimanfaatkan dalam industri mebel dan pakan ternak.
Dalam morfologinya, pembagian kelapa sawit dibedakan menjadi dua yaitu bagian vegetatif dan generatif. Akar yang serabut, batang yang tidak berkambium serta daun yang bersusun majemuk merupakan bagian dari vegetatif, sedangkan bagian generatif meliputi alat perkembangbiakan yang terdiri dari buah dan bunga.
Perkebunan kelapa sawit sangat berkaitan dengan tanaman penutup tanahnya. Mucuna bracteata (MB) merupakan jenis tanaman penutup tanah yang sering digunakan dalam perkebunan kelapa sawit. Tanaman ini mempunyai kegunaan yaitu mampu memproduksi biomasa yang banyak, berumur panjang, dan memiliki pertumbuhan cepat. Tanaman ini bertujuan untuk melindungi permukaan tanah dari pencucian zat hara yang berlebihan, memperbaiki sifat kimia tanah, dan menambah nitrogen.
ADVERTISEMENT
Dari segi ekologi, produksi serta pertumbuhan kelapa sawit tidak lepas dari faktor internal dan eksternalnya. Adapun faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit yaitu tanah, curah hujan, dan topografi. Sedanngkan faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit yaitu jumlah populasi tanaman, gulma, dan hama.