Mahasiswa KKN mengadakan Edukasi Anti Perundungan Dalam Mewujudkan Sekolah Ramah

Mahasiswa KKN Undip bersama dengan siswa SDN Nayu

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa kasus bullying (perundungan) masih menjadi teror bagi anak-anak. Data pengaduan KPAI menunjukkan kekerasan anak pada tahun 2024 sudah mencapai 141 kasus, 35 persen di antaranya terjadi di lingkungan sekolah.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memilih untuk mengadakan sosialisasi anti perundungan di SDN Nayu Kelurahan Joglo karena berbagai alasan penting yang berkaitan dengan kondisi sekolah dan tujuan program KKN. Salah satu alasan utamanya adalah tingginya insiden perundungan di sekolah tersebut, baik yang dilaporkan maupun tidak.

Perundungan memiliki dampak negatif jangka panjang pada siswa, seperti penurunan rasa percaya diri, gangguan psikologis, dan prestasi akademik yang buruk. Dengan mengadakan sosialisasi, mahasiswa KKN dapat membantu meningkatkan kesadaran akan dampak buruk dari perundungan bagi siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan positif.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan siswa, guru, dan orang tua tentang dampak buruk perundungan dan cara pencegahannya. Selain itu, program ini juga dapat membantu dalam pengembangan karakter siswa, seperti meningkatkan empati, kerjasama, dan saling menghargai. Melalui sosialisasi, mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dengan membantu memecahkan masalah sosial yang penting dan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengembangkan strategi berkelanjutan dalam menanggulangi perundungan. Dengan cara ini, mahasiswa KKN berupaya memberikan manfaat jangka panjang bagi SDN Nayu Kelurahan Joglo dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi penerus.