news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Seni Bela Diri Silat Cimande

Amanda Rizky Amalia
Dari kecil udah suka ngayal, udah gede jadi(?)
13 Juni 2022 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amanda Rizky Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
anggota pencak silat cimande gaplek dalam acara festival rumpun betawi/Kredit : Panitia festival rumpun betawi
zoom-in-whitePerbesar
anggota pencak silat cimande gaplek dalam acara festival rumpun betawi/Kredit : Panitia festival rumpun betawi
ADVERTISEMENT
Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal memiliki warisan kebudayaan yang melimpah, tidak terkecuali dengan ilmu bela dirinya. Salah satu bela diri khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat yaitu pencak silat. Pencak silat merupakan ilmu bela diri yang belakangan ini menjadi perbincangan di masyarakat luas, terlebih pada saat acara asian games di Indonesia pada tahun 2018. Tim pencak silat Indonesia berhasil memborong banyak medali emas, hal itu membuktikan bahwa pencak silat mulai eksis dan bangkit kembali hingga mampu menembus prestasi tingkat dunia, bahkan tidak kalah saing dengan bela diri khas luar negeri lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu silat yang terkenal dan juga termasuk kedalam silat tertua di bumi Nusantara yaitu, silat cimande. Mayoritas masyarakat Indonesia mengenal cimande sebagai terapi pengurutan dan minyak cimande yang memang memiliki khasiat tersendiri dibandingkan dengan minyak urut lainnya. Minyak urut cimande dipercaya mampu menghilangkan segala jenis cedera atau luka dalam pada bagian tubuh, terutama tangan dan kaki. Jika dilihat secara kasatmata, minyak ini sama seperti minyak pada umumnya dan yang membedakan yaitu adanya unsur doa dan serangkaian hal religi lainnya yang dilakukan oleh para tokoh pendahulu yang membuat minyak ini memiliki khasiat lebih dibandingkan minyak pada umumnya.
Gaplek merupakan salah satu wilayah di Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Pamulang, Kelurahan Pamulang Timur yang masih melestarikan silat cimande ini. Wilayah yang berada di Kecamatan pamulang ini mengalami banyak perubahan secara signifikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Gaplek yang dahulu hanya sebuah kampung kecil, kini menjelma menjadi sebuah wilayah yang padat akan kendaraan dan restoran cepat saji serta pasar swalayan. Walaupun sudah menjelma menjadi wilayah yang modern, gaplek tetap melestarikan kebudayaan bela diri yang masih berkembang hingga saat ini, yaitu silat cimande. Beberapa anak remaja di wilayah tersebut mempelajari silat ini sebagai salah satu bentuk penghormatan dan juga pelestarian kebudayaan yang dimiliki Indonesia, sehingga tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang modern ini.
ADVERTISEMENT
Silat cimande dan segala keunikannya menjadi hal yang membuat sebagian orang penasaran dan mencoba mendalami sejarah dan bahkan ikut mempelajari silat cimande. Silat cimande diketahui berasal dari Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Kata cimande sendiri berasal dari istilah cai iman anu hade atau air iman yang baik dan sebutan lainnya yaitu ciri manusia anu hade atau ciri manusia yang baik. Maksudnya, manusia yang baik memiliki 2 sifat yaitu tara pasea raga (raga tak pernah bertengkar) dan tara pasea rasa (rasa tak pernah bertengkar) yang dapat diartikan raga tak pernah bertengkar yaitu kita tidak pernah menganiaya orang lain, sedangkan rasa tak pernah bertengkar yaitu kita tidak pernah syirik, dengki, dendam pada orang lain, itu kalau kita mengaku sebagai manusia yang baik. Dan pada dasarnya, pencak silat cimande sendiri bertujuan untuk pertahanan diri atau melindungi orang-orang yang lemah dan bukan untuk menyerang lawan.
ADVERTISEMENT
Sejarah asal mula silat cimande sendiri masih menjadi misteri di kalangan masyarakat. Informasi mengenai sejarah awal mula silat cimande belum diketahui secara pasti. Banyak versi dalam penafsiran mengenai sejarah, awal terbentuknya hingga tokoh penggagas silat cimande. Selama ini informasi yang didapat hanya berdasarkan opini atau dari mulut ke mulut, bukan secara langsung dari tokoh atau orang yang mengetahui secara pasti tentang silat ini. Menurut aba Aman, guru besar silat cimande wilayah ciputat, penggagas silat cimande berjumlah 7 orang, salah satu yang terkenal yaitu aba khaer yang merupakan tokoh agama yang sangat disegani pada zaman dahulu bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia.
Di dalam silat cimande, terdapat 12 jurus dasar, yang sebagian besar bersumber dari gerakan salat. Di dalam satu jurus, terdapat beberapa kembangan atau bisa disebut cabang dari jurus tersebut. Kembangan di dalam silat cimande kurang lebih berjumlah 100 kembangan, yang setiap kembangan nya memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Jurus dan kembangan itu sendiri, digagas oleh 7 tokoh pendahulu. Mereka melakukan tafakur ketika ingin mencetuskan jurus dan kembangan di dalam silat cimande. Bagi para pesilat pemula cimande, terdapat sumpah janji cimande atau biasa disebut sebagai talk cimande. talk cimande merupakan kode etik yang harus ditaati dan ditepati oleh keluarga besar cimande dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT
Selain talk, ada juga tahap pengurutan tangan di dalam silat cimande dilakukan 7 minggu berturut-turut setiap malam jumat dan tidak boleh terputus. Sebab, jika terputus walaupun hanya satu minggu, maka harus mengulangnya dari awal. Itu merupakan hal yang sudah menjadi tradisi turun temurun di dalam silat cimande. Dipilihnya malam jumat sebagai malam pengurutan bagi pada pesilat pemula, sebab malam jumat merupakan malam utama yang terdapat banyak keberkahan dan dikabulkannya seluruh hajat. Ada pula kegiatan rasullan atau kegiatan makan bersama yang dilakukan oleh para pesilat cimande menggunakan alas daun pisang beserta lauk yang disediakan atau masyarakat biasa menyebutkan dengan liwetan. Kegiatan ini dilakukan jika sudah menguasai beberapa jurus yang ada di cimande. Rasullan sendiri merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat, sehingga para pesilat cimande bisa mendalami dan belajar silat cimande.
ADVERTISEMENT
Rasullan dilakukan pada saat selesai pengurutan 7 minggu berturut-turut setiap malam jum’at. Ada pula keceran mata yang dilakukan oleh para pelatih kepada muridnya, keceran mata dilakukan menggunakan air daun sirih, lalu diteteskan ke mata para pesilat cimande. Hal ini bertujuan untuk mempertajam penglihatan jika terdapat serangan dari musuh serta membersihkan mata dan menyucikan mata. Agar lebih dapat menggunakan mata secara bijak, dengan menghindari hal-hal yang yang haram dilihat dalam agama. Begitu banyak rangkaian proses yang dilalui para pesilat cimande untuk mendalami seni bela diri ini dan tak jarang terkandung makna tersirat dari proses-proses tersebut.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa silat cimande adalah salah satu warisan budaya nusantara yang harus dilestarikan terutama bagi generasi muda. Silat cimande sendiri bertujuan untuk pertahanan diri dan melindungi kamu yang lemah, bukan sarana untuk menyombongkan kebisaan yang dimiliki. Bagi kamu perempuan, silat ini juga sangat berguna sebagai benteng perlawanan diri ketika ada ancaman di sekeliling yang dapat mengancam diri sendiri bahkan orang lain. Di dalam silat cimande juga terdapat banyak pesan moral yang dapat dipetik hikmahnya serta mengajarkan manusia untuk selalu bersifat rendah hati dengan tidak menyombongkan diri atas kemampuan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT