Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Healing Bersama Kepala Desa
20 Februari 2023 21:23 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Amanda Selvi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Healing kata anak zaman sekarang, menjadi sebuah kebutuhan ketika penat dan jenuh melanda. Liburan menjadi salah satu pilihan untuk healing dari segala aktivitas yang menyibukkan. Begitupun denganku yang perlu healing, dimana kali ini aku liburan bersama teman – teman KKN ku dan beberapa perangkat desa.
ADVERTISEMENT
Kala itu aku dan teman-teman sedang menjalani masa KKN. Suatu waktu Pak Kades berinisiatif mengajak kami untuk jalan-jalan ke suatu padepokan disana. Ini bukan hanya jalan-jalan biasa, namun kami bisa dapat ilmu dari perjalanan tersebut. Benefitnya bisa healing sekaligus dapat pengetahuan baru.
Kami janjian dengan salah satu perangkat desa untuk berangkat jam satu siang keesokan harinya dimana titik kumpulnya di balai desa. Singkat cerita keesokan harinya kami siap-siap dan bergegas menuju balai desa. Tak selang lama setelah semuanya sudah berkumpul, kami bersama-sama menuju tempat padepokan naik motor.
Setelah sampai aku melihat bangunan besar dengan halaman yang sangat luas disambut dengan gapura bernama Padepokan H.M. Arum Sabil. Motor kami terus melaju sampai ke belakang padepokan untuk parkir. Dipikiranku saat itu padepokan adalah tempat untuk latihan bela diri. Namun ternyata aku keliru setelah melihat pemandangan disana. Ternyata padepokan tersebut berisi perkebunan dan peternakan. Aku tertawa kecil dalam hati karena salah mengira dan menertawakan kebodohanku.
ADVERTISEMENT
Pak Kades mengajak kami ke suatu tempat dimana bangunan ini mirip pendopo dengan pondasi kayu. Kami diajak masuk lalu kami bersalaman dengan pemilik padepokan tersebut. Disana kami diberi wejangan dan aku terinspirasi juga dari cerita Pak Arum Sabil dimana beliau bisa mendirikan bisnis yang sangat sukses seperti ini.
Setelah itu kami izin untuk pamit dikarenakan Pak Arum akan segera pergi keluar kota siang itu juga, kemudian Pak Kades mengajak kami berkeliling padepokan tersebut. Pertama kami mengunjungi peternakan yang tidak jauh dari pendopo. Sepanjang jalan aku kagum melihat hamparan kebun yang luas dengan bermacam-macam jenis tanaman. Namun karena cuacanya sangat panas dan kami naik motor menyusuri jalan tersebut sehingga debu bertebaran yang membuatku tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Sampailah kami di tempat peternakan. Pertama yang kulihat disitu adalah kolam ikan. Ada bermacam-macam ikan salah satunya adalah ikan nila. Disitu aku meminta pakan ikan ke beberapa temanku yang sudah diberi pakan oleh petugas disitu. Aku lantas memberikannya ke ikan di kolam, secepat kilat ikan-ikan tersebut langsung bergerumbul menyerbu makanan yang aku taburkan.
Setelah puas melihat dan memberi makan ikan, kami diajak untuk masuk ke kendang kambing dan domba. Disitu aku melihat banyak jenis dan bentuk kambing serta domba. Aku juga diberi tahu mana kambing mana domba karena aku tidak bisa membedakan kedua hewan tersebut karena benar-benar mirip.
Aku menyusuri kandang tersebut bersama Pak Kasun. Aku juga sempat berfoto-foto mengabadikan momen. Aku tidak tahan untuk memotret wajah lucu hewan-hewan tersebut sangat menggemaskan. Ada banyak kambing dan domba dengan berbagai warna, mulai dari warna hitam, putih, coklat, sampai yang warna belang-belang pun ada. Tingkah mereka juga sangat lucu, tetapi ada yang sedikit galak jika didekati. Ada yang bertanduk besar ada yang kecil. Disini selain aku bisa jalan-jalan tetapi dapat ilmu juga. Aku baru melihat langsung berbagai macam hewan tersebut disini. Disini juga ada kandang ayam namun kami tidak kesana, kami memutuskan untuk melihat tempat lain.
Setelah puas berkeliling, kami diajak ke perkebunan. Kami bergegas naik motor untuk sampai ke perkebunan jeruk. Sepanjang jalan aku melihat berbagai jenis sayuran dan buah namun belum panen. Aku juga tidak terlalu paham apa saja yang ditanam di kebun tersebut. Setelah sampai di kebun jeruk, kami langsung memarkir motor dan berjalan menyusuri rimbunan pohon jeruk yang sudah siap untuk dipanen. Kebetulan saat itu memang lagi musim panen jeruk sehingga kami sangat beruntung.
ADVERTISEMENT
Aku jalan sambil mengambil video sedikit untuk dokumentasi. Tak lupa aku juga berfoto-foto dengan teman-temanku dengan berpura-pura akan mengambil jeruk yang ada di tangkai pohon. Sangat menyenangkan berada disini ditemani dengan angin sepoi-sepoi sambil makan buah jeruk yang langsung petik dari kebun nya.
Aku selalu salah memilih buah jeruk, sehingga aku meminta tolong Pak Andika salah satu perangkat desa yang ikut bersama rombongan kami untuk mengambilkan jeruk yang rasanya manis, dan benar saja ketika dipilihkan jeruk tersebut memang manis. Pak Andika jago memilih buah jeruk karena sebelum bekerja di kantor desa, beliau kerja di perkebunan ini.
Setelah puas dan kenyang makan buah jeruk disitu, kami bergegas untuk pulang karena sore nya akan ada kegiatan pengumuman doorprize di balai desa. Kami segera mengambil motor dan bergegas kearah jalan pulang. Sampai di depan, ternyata kami disuruh berhenti oleh perangkat desa. Kami diajak foto bersama di depan tempat seperti kafe, aku juga tidak terlalu tahu itu tempat apa tapi bangunan tersebut tampak bagus dengan halaman yang rindang dimana ada pohon-pohon besar.
Setelah dengan keriwehan foto bersama, kemudian kami pulang dari padepokan tersebut. Kukira aku dan teman-teman akan langsung pulang ke posko dulu untuk istirahat sebentar, ternyata kami diajak Pak Kades untuk makan bersama terlebih dahulu di salah satu warung langganan Pak Kades. Sangat beruntung kami diajak makan karena kebetulan kami juga lapar belum makan siang dan siapa juga yang tidak senang ketika di traktir.
ADVERTISEMENT
Aku memesan nasi campur, yang aku ingat waktu itu aku memesan lauk ayam karena aku tidak suka daging sapi. Setelah lama mengantre karena teman-temanku juga sangat banyak dan aku memesan terakhir sehingga aku harus sabar untuk mengantre makanan. Setelah makanan dating aku langsung menyantap makananku sampai habis. Kurasa perutku sangat kenyang karena porsi dari makanan itu lumayan banyak.
Kami berbincang-bincang sebentar sebelum pulang ke posko. Kemudian kami langsung izin untuk pamit ke posko terlebih dahulu ke perangkat desa yang ikut bersama rombongan kami. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih karena sudah di traktir makanan oleh Pak Kades dan juga sudah diajak ke pendopo.
Kami pulang ke posko untuk istirahat sebentar kemudian bergegas untuk mandi kemudian meluncur ke balai desa untuk acara pembagian doorprize acara kemerdekaan. Teman-temanku sebagian ada yang sudah pergi kesana, namun aku masih bersiap-siap karena istirahatku tadi terlalu lama. Setelah siap aku dan salah satu temanku menyusul untuk pergi ke balai desa. Namun dijalan aku bertemu temanku, kami berpapasan di gang dekat posko. Ternyata acara pembagian hadiah sudah selesai. Aku merasa menyesal karena tidak ikut memeriahkan acara pembagian hadiah tersebut karena bersiap-siap nya terlalu lama. Sebenarnya acara tersebut tidak wajib diikuti oleh mahasiswa KKN, namun aku dan teman-temanku yang tidak ikut acara tersebut merasa tidak enak walaupun pagi hari nya kami juga kesana untuk ikut memeriahkan serta membantu acara tersebut. Itulah sedikit cerita healingku yang tidak sekedar jalan-jalan saja namun juga dapat pengetahuan baru.
ADVERTISEMENT