Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Serba Serbi Seram Saat KKN
8 Oktober 2022 21:54 WIB
Tulisan dari Amanda Selvi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini kisahku bersama 13 orang temanku Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa yang ramai penduduk. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama 40 hari. Kita tidak tinggal di balai desa seperti mayoritas kelompok lain, akan tetapi kita tinggal di kontrakan yang sudah dicari bersama dengan Pak Kampung. Kondisi rumah kontrakan ini masih bagus meskipun rumah tua. Rumah ini milik sepasang kakek dan nenek yang sudah meninggal sehingga tidak ada yang menempati rumah tersebut. Anak nya pun mengizinkan kita untuk mengontrak.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, kita sangat senang dan nyaman ketika berada disana karena tidak mengalami gangguan, namun di minggu terakhir beberapa anak mulai mengalami gangguan horor.
Suatu malam sehabis magrib, aku mandi di kamar mandi. Hampir selesai aku membilas badanku, tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar mandi. Aku bertanya - tanya ada apa gerangan, apakah rapat sudah dimulai. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Putri, dia memberi tahu bahwa tempat rapat pindah ke kontrakan milik laki - laki yang posisi nya berada persis di sebelah kontrakan perempuan. Sontak aku langsung bergegas menyelesaikan mandi ku karena takut berada sendiri di kontrakan. Biasanya tempat kita rapat dilakukan di ruang makan kontrakan perempuan, namun entah mengapa malam itu tiba - tiba pindah ke rumah sebelah.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, aku keluar kamar mandi dan mendapati bahwa rumah ini kosong tidak ada orang. Aku segera berganti baju dan dandan. Awalnya biasa saja dan tidak merasa takut, namun ketika aku sudah selesai bersiap dan keluar kamar tiba - tiba aku mendengar dan melihat pintu samping yang menuju garasi itu seperti ada yang hendak masuk. Pintu yang tertutup dan terkunci berbunyi, "Jeglek ... jeglek ... jeglek ...".
Aku pun terkejut dengan suara itu sekaligus penasaran dengan apa yang ada di balik pintu. Aku mendekati pintu namun tiba - tiba tersadar di sini sudah tidak ada orang sama sekali dan aku pun seorang diri. Akhirnya ketakutan pun memuncak saat gerakan gagang pintu itu semakin kencang. Aku pun langsung berlari dengan napas terengah - engah menuju rumah samping untuk memulai rapat.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita rapat dimulai di ruang tamu depan kontrakan laki - laki. Ruang tamu ini terletak di depan dekat pintu masuk sehingga jika ada orang yang lewat di depan bisa terlihat. Kita duduk lesehan sambil berbincang - bincang tentang program kerja. Di tengah rapat, salah satu temanku yang bernama Aca menengok ke arah depan pintu. Dia melihat ada yang lewat dan masuk ke rumah kontrakan perempuan. Kita panik karena mengira itu maling, tetapi setelah di cek tidak ada satu pun orang di rumah kontrakan tersebut. Sontak kita terkejut dan bertanya - tanya siapakah yang lewat tadi.
Keesokan malam nya, kamar perempuan bagian belakang ada yang memainkan gagang pintu dari luar. Setelah di cek, di depan pintu tidak ada orang sama sekali. Karena kejadian tersebut, temanku yang bernama Natasya tengah malam terbangun dia merasa tidak bisa tidur sehingga membangunkan Putri yang ada di samping nya untuk pergi ke kontrakan laki - laki. Mereka begadang sampai subuh.
ADVERTISEMENT
Lima hari sebelum selesai nya Kuliah Kerja Nyata (KKN), Natasya dan Nina hanya berdua di kontrakan karena Nina sakit dan Natasya menemani nya sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan. Nina membaringkan badan nya di ruang tengah dengan hanya beralaskan karpet sedangkan Natasya di ruang tamu sambil mengerjakan laporan. Ruang tengah dan ruang tamu ini terletak berdekatan, sehingga Nina dan Natasya bisa saling melihat meskipun tidak berada di satu tempat.
Nina sudah tidak tahan ingin buang air kecil kemudian bergegas ke kamar mandi dengan sedikit sempoyongan. Dia menuju ke belakang lalu masuk kamar mandi, namun setelah keluar kamar mandi dia melihat bayangan hitam besar di sudut kamar mandi saat dia sedang menutup pintu kamar mandi tersebut. Nina pun segera bergegas ke depan sambil meyakinkan dirinya bahwa dia hanya salah lihat dan tidak bercerita ke Natasya dengan apa yang dia lihat.
ADVERTISEMENT
Nina kembali membaringkan tubuh nya yang lemas. Dia tidak bisa tertidur lelap. Tak lama setelah itu, dia tidak sengaja melihat ke arah penanak nasi yang dari keadaan tertutup tiba - tiba terbuka. Sontak itu membuat dia terkejut dan memanggil Natasya. Natasya yang tengah sibuk menulis laporan langsung menghampiri Nina. Nina yang saat itu sudah berwajah pucat membuat Natasya khawatir sehingga mereka memutuskan untuk tidur siang di kamar.
Keesokan hari nya, Nina dan Natasya masih ditinggal berdua di kontrakan karena kondisi Nina yang belum pulih sehingga Natasya tidak tega untuk meninggalkan Nina sendirian di kontrakan. Sementara teman yang lain keluar untuk kegiatan. seperti biasa Nina berbaring di ruang tengah. Kala itu Nina sambil memainkan ponsel nya karena merasa bosan. Dia berbaring menghadap ke arah ruang tamu dan tepat pandangan mata nya ke arah bawah meja.
ADVERTISEMENT
Tak lama dia membuka ponsel, Nina merasa ada yang memperhatikan di balik kolong meja. Kemudian dia menaruh ponsel milik nya dan melihat dengan jelas ke arah bawah meja sontak dia kaget lalu teriak memanggil Natasya yang saat itu ada di kamar. Dengan cepat Natasya menghampiri Nina yang terlihat ketakutan. Nina pun bercerita bahwa dia melihat sosok anak kecil perempuan berada di bawah kolong meja. Natasya pun mengecek dan melihat tidak ada satu orang pun selain mereka di kontrakan itu. Mereka pun mulai merinding dengan kejadian ini karena di awal kita tiba di tempat ini tidak terjadi hal mistis apa pun sehingga mengira tempat ini aman.
Sore hari nya, teman - teman yang lain masih belum pulang. Nina tidur di kamar belakang sedangkan Natasya melanjutkan mengerjakan laporan kegiatan di ruang tamu. Dia duduk di kursi sambil memangku laptop nya. Di tengah fokus nya, tiba - tiba dia mendengar Nina memanggil dirinya. Sontak Natasya langsung berlari ke kamar belakang untuk menemui Nina karena saat siang hari tadi dia terlihat pucat sekali yang membuat Natasya khawatir. Setelah sampai di kamar, Natasya pun terkejut karena Nina masih tertidur pulas. Dia ingat betul dan mendengar jelas bahwa tadi ada yang memanggil namanya dan suara itu mirip suara Nina. Natasya merasa dia di ganggu oleh sosok yang dia tidak ketahui.
ADVERTISEMENT
Natasya pun kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan aktivitas nya yang tadi tertunda. Setelah selesai mengerjakan laporan, dia memainkan ponsel nya sembari menunggu teman - teman yang lain pulang. Dia pun dikejutkan kembali dengan sesosok anak kecil yang sekilas masuk ke arah kamar tengah. Natasya pun ketakutan dan tidak lama teman - teman tiba di kontrakan.