Konten dari Pengguna

"Aturan Baru, No Drama!" Kesepakatan Kelas Bikin Belajar Makin Nyaman

Amara Yasmin
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro
15 Agustus 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amara Yasmin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edukasi Pembuatan Kebijakan Kelas Melalui Voting dan Musyawarah Bersama Mahasiswa KKN UNDIP (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Edukasi Pembuatan Kebijakan Kelas Melalui Voting dan Musyawarah Bersama Mahasiswa KKN UNDIP (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekalongan, 23 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) melaksanakan program kerja yang berfokus pada penerapan pembuatan kebijakan sejak dini di SD 01 Pekuncen. Program ini dilakukan melalui pembuatan kesepakatan kelas di kelas 6A dan 6B, dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan kondusif.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dengan sesi diskusi terbuka di setiap kelas, di mana para mahasiswa KKN mengajak siswa untuk berbicara tentang aturan apa saja yang mereka anggap penting untuk diterapkan di kelas. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut atau malu. Ide-ide yang disampaikan mencakup berbagai hal, mulai dari aturan menjaga kebersihan kelas, cara berbicara dengan teman, hingga disiplin waktu selama jam pelajaran.
Setelah semua pendapat terkumpul, mahasiswa KKN memfasilitasi musyawarah di mana siswa bersama-sama mendiskusikan ide-ide tersebut. Musyawarah ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama tentang aturan yang dianggap paling penting dan relevan untuk diterapkan. Dalam proses ini, siswa belajar untuk mendengarkan pendapat teman-temannya, menghargai perbedaan, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
ADVERTISEMENT
Setelah musyawarah selesai, tahap selanjutnya adalah voting. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih aturan-aturan yang mereka anggap paling penting. Voting ini dilakukan secara terbuka, dan hasilnya menentukan aturan mana saja yang akan menjadi bagian dari kesepakatan kelas.
Proses tersebut tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dan aman, tetapi juga untuk melatih siswa dalam keterampilan berpendapat dan berpartisipasi dalam proses demokrasi. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan ikut serta dalam pengambilan keputusan, diharapkan mereka dapat mengembangkan rasa tanggung jawab dan menghargai nilai-nilai demokrasi sejak dini.
Poster Hasil Kesepakatan Kelas VI A dan VI B Yang Telah Disepakati Bersama (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Hasil dari proses musyawarah dan voting ini adalah kesepakatan kelas yang berisi aturan-aturan yang disepakati bersama. Aturan-aturan tersebut kemudian dituliskan dan dipajang di dinding kelas sebagai pengingat bagi semua siswa. Setiap siswa juga diminta untuk menandatangani kesepakatan tersebut sebagai bentuk komitmen mereka untuk mematuhi aturan yang telah mereka buat sendiri.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SD N 01 Pekuncen, Bapak Rochmad mengapresiasi inisiatif ini dan menyatakan bahwa suasana kelas menjadi lebih tertib dan harmonis setelah kesepakatan kelas diterapkan. "Anak-anak jadi lebih disiplin dan peduli dengan lingkungan kelas. Mereka juga lebih mudah diajak bekerja sama karena merasa ikut memiliki aturan tersebut," ujarnya.
Program ini diharapkan dapat berlanjut dan diterapkan di kelas-kelas lain di SD 01 Pekuncen, serta menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan pendidikan karakter melalui proses demokratis sejak dini. Mahasiswa KKN juga berencana untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas program ini dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut.
Oleh: Amara Alifia Yasmin/14010121140151/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DPL: Muhammad Hamdan Mukafi S.S., M.A.
ADVERTISEMENT