Ketika menjadi juri lomba penulisan cerpen pelajar SMA pada Juli 2022, saya menjumpai akronim yang sangat biasa: “kerkom” (kerja kelompok). Saking biasanya, akronim itu justru membuat saya mengerutkan alis, lantas membawa saya sejenak ke masa sekolah dulu. Bagi saya dan teman-teman sebaya yang melewati masa SMA pada pertengahan dekade pertama tahun 2000, tidak terpikirkan untuk mengakronimkan “kerja kelompok”.
Kerja kelompok bukan istilah teoritis yang membikin lidah kepleset atau kepala pening sampai perlu dibentuk akronimnya. Tentu saja, mengatakan atau menulis dua kata sederhana ini tidak akan memangkas waktu melamunkan seseorang dari kelas sebelah. Namun, begitulah istilah-istilah sederhana di wilayah tutur kita mulai dijelmakan dalam akronim. Ingat bahwa “bucin”, “mager”, “baper”, atau “pansos” (keempatnya sudah dimutakhirkan oleh Badan Bahasa melalui KBBI Daring-kemdikbud.go.id pada April 2021), membuatnya setara dengan Manipol-Usdek, Ganefo, ataupun Pangkopkamtib. Meski untuk urusan menuturkan secara aplikatif sehari-hari, kita sama-sama tahu siapa yang jadi juaranya.
Hari-hari ini, pelbagai akronim berkembang dengan cepat dan subur—dari sifatnya fungsional sehari-hari sampai yang semiromantis. Dari nama orang sampai makanan, semua ada akronimnya. Kita lebih mengingat mendiang Julia Perez sebagai “Jupe”. “Depe” adalah Dewi Perssik dan yang lebih mutakhir, “Leslar” alias Lesti-Bilar telah membangun basis penutur-penggemarnya di tanah air. Belum lama ini di Twitter, muncul kubu-kubu yang mendebatkan akronim paling mahabenar untuk olahan pisang cokelat—”piscok”, “piskat”, “sanglat”, atau “pilat”. “Kongres bahasa” dadakan warganet—berpedoman pada kebiasaan di masing-masing daerah atau sekadar ingin berbeda dari khalayak—bahkan menjadi trending topic.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814