Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Air Pasang, Ribuan Warga di Namrole Buru Selatan Lari ke Gunung
24 Januari 2019 16:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
Warga Panik dan ketakutan akan terjadi tsunami
ADVERTISEMENT
Ambon,-Ribuan warga dari sejumlah desa di Namrole Kabupaten Buru Selatan, Maluku panik saat menyaksikan terjadinya air pasang yang disertai gemuruh gelombang di pesisir pantai.
Nurhayati Fatunlebit seorang warga Namrole yang dikonfirmasi Ambonnesia.com mengatakan, air pasang itu terjadi pada Kamis (24/1) sekira pukul 03.00 WIT.
Kata dia, air pasang tersebut merambat masuk hingga ke pemukiman warga. Lantaran panik dan ketakutan akan terjadi tsunami, ribuan warga di beberapa desa yang ada di Namrole terpaksa lari menuju dataran tinggi atau gunung untuk menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang yang lari menuju daerah ketinggian atau menuju gunung, ada yang berjalan menuju ke Kilometer 3 Kota Namrole untuk selamatkan diri karena takut terjadi tsunami," ujar Nurhayati yang dikonfirmasi via telpon seluler.
Selain menyelamatkan diri di pegunungan, ada juga yang memilih untuk tetap berada di rumahnya sambil berjaga-jaga dan mengantisipasi terjadi hal-hal lain. Warga yang mengungsi ke daerah pegunungan itu berhamburan keluar bersama keluarga dan anak-anak mereka.
"Ada juga yang yang menyelamatkan diri dan keluarga menggunakan kendaraan roda dua serta ada yang berlarian sambil menjinjing sejumlah tas yang berisi surat-surat penting seperti ijazah dan dokument penting lainnya," tandasnya.
Salah seorang warga lainnya, Abdukarim Hatuwe juga mengaku, menyaksikan terjadinya air pasang dan gelombang tinggi dipesisir pantai Namrole. Namun dirinya hanya menyaksikan ribuan warga panik dan berlarian menuju ke arah pegunungan.
ADVERTISEMENT
“Air naik dan gelombang sangat besar, itu membuat warga disekitar pesisir semua lari menuju gunung untuk menyelamatkan diri dan keluarga karena takut tsunami,” katanya
Sementara itu, Kepala BPBD Buru Selatan Awat Mahulauw yang dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa air pasang dan gelombang tinggi di wilayah itu.
“Warga berhamburan lari ke ke lokasi atau areal ketinggian untuk mengamankan diri saat terjadi air pasang,” ujar Awat.
Warga semakin panik lantaran beredarnya isu bahwa akan terjadi tsunami. Apalagi, telah terjadi peristiwa tsunami dibeberapa daerah pada 2018 lalu, hal itu juga yang menghantui mereka. Namun, saat ini kondisi di Namrole sudah kembali normal dan warga pun sudah kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah menyampaikan kepada warga bahwa tidak ada tsunami. Dan warga pun sudah kembali ke tempat tinggal masing-masing," terangnya. (AHS)