Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon,- Sebanyak 900 rumah warga di Ambon dilaporkan rusak usai diguncang gempa bumi berkekuatan 5,1 magnitudo pada Selasa (12/11) malam. Jumlah itu diperoleh setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ambon mendata di lima kecamatan.
ADVERTISEMENT
Adapun kelima kecamatan itu terdiri dari, Kecamatan Sirimau, Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Baguala, Kecamatan Nusaniwe dan Kecamatan Leitimur Selatan. Jumlah kerusakan relatif sedikit dibandingkan dengan gempa pertama pada 26 September maupun pada 10 Oktober.
"Data ini sifatnya sementara, kami masih terus memverifikasi. Semoga dalam minggu ini sudah selesai," kata Kepala Dinas PUPR Kota Ambon Enrico matitaputty, di Balai Kota Ambon, Kamis, (21/11).
Menurut dia, setiap hari data kerusakan rumah warga diperbaharui. Mekanismenya pihak RT/RW melaporkan ke keluarahan atau desa dan diteruskan ke camat setempat. Pihak kecamatan kemudian menghimpun semua laporan dan melaporkan ke Dinas PUPR Kota Ambon serta BNPB Maluku.
"Setelah data kerusakan masuk, tim kami melakukan verifikasi di lapangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Matitaputty mengatakan, setelah proses verifikasi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BNPB Maluku. Tim BNPB, kata dia, akan lakukan validasi data warga yang terkena musibah tersebut. Validasi data itu menyangkut data identitas warga, nama, pekerjaan, serta wilayah domisili.
Kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang Ambon dan sekitarnya telah mencapai empat ribuan lebih. Tetapi Pemerintah Kota Ambon masih akan melakukan verifikasi, untuk memastikan jumlah kerusakan rumah dan kerugian material lainnya. Pihaknya pun akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Maluku, untuk mengecek semua data yang masuk.
Untuk diketahui berdasarkan data BNPB Maluku, sebanyak 1.631 rumah warga rusak akibat gempa bumi pada 26 September. Sementara pada 10 November, sebanyak 1.630 rumah rusak.
ADVERTISEMENT