Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kenaikan Harga Pesawat Picu Inflasi di Maluku
11 Desember 2018 21:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
Ambon,-Inflasi indeks harga konsumen di Maluku pada November 2018 meningkat, namun masih dalam sasaran inflasi 4,0 persen year on year (yoy). Tercatat kenaikan indeks harga konsumen naik sebesar 0,87 persen lebih tinghibdari sebelumnya di angka 0,47 persen.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian, sampai dengan November 2018, inflasi indeks harga konsumen tercatat 2,18 persen atau secara tahunan sebesar 2,64 persen,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Maluku, Bambang Pramasudi kepada Ambonnesia, Selasa (11/12).
Kata Bambang, sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan merupakan faktor utama pendorong inflasi di Maluku. Dimana tiga komponen itu mengalami inflasi 3,61 persen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,02 persen.
Meningkatnya inflasi pada tiga komponen itu disebabkan oleh meningkatnya tekanan inflasi pada subkelompok transportasi. Terutama pada komoditas angkutan udara.
Menurutnya, Naiknya harga tiket angkutan udara karena meningkatnya permintaan seiring penyelenggaraan dua kegiatan besar di Ambon, yaitu Pesparani tingkat nasional dan Bamboo International Music Festival,
Selain itu, kebutuhan tiket untuk hari raya Natal dan Tahun Baru dan pengurangan frekuensi penerbangan pada rute tertentu oleh beberapa maskapai.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kelompok bahan makanan seperti sayuran dan ikan tercatat masih mengalami deflasi pada November 2018. Seperti sayur-saybahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,40 persen lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,85 persen.
“Deflasi pada kelompok bahan makanan disebabkan oleh deflasi pada sayur-sayuran dan ikan,” tuturnya.