Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Letak Geografis Jadi Kendala Meningkatnya Angka Ekspor Maluku
8 November 2018 16:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Ambon,-Gubernur Maluku, Said Assagaf, berharap Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku, mampu membuat perubahan sehingga dapat memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang akan melakukan ekspor dari Maluku.
ADVERTISEMENT
"Tim Peningkatan Ekspor Maluku bisa benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, terutama para pelaku ekspor bukan hanya sekedar slogan," ujar Gubernur Said, saat Pelantikan Tim Peningkatan Ekspor Maluku, di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Kamis (8/11).
Pelantikan tersebut adalah salah satu bentuk dukungan pemerintah derah bersama instansi vertikal lainnya, agar bahu membahu dan bekerja sama mendorong peningkatan ekspor Maluku.
"Saya berharap Tim Peningkatan Ekspor Maluku mampu menjawab berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi para pelaku ekspor," imbuhnya.
Menurut Said, merosotnya kinerja ekspor Maluku selama beberapa tahun terakhir telah berdampak pada penurunan daya saing regional. Diantaranya, masalah tantangan geografis Maluku yang berciri kepulauan terdiri dari 1.340 buah pulau.
Luasnya kepulauan Maluku ini, membuat konektivitas dan aksesibiltas pada sentra-sentra produksi seperti pertanian dan perikanan di pulau-pulau yang jaraknya jauh dari pelabuhan menjadi sangat berat dan mahal.
ADVERTISEMENT
"Maluku yang berciri kepulauan serta terbatasnya anggaran mengakibatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung peningkatan daya saing dan ekspor di daerah ini masih minim, antara lain seperti sarana transportasi, pelabuhan, dan listrik. Karena membangun infrastruktur di daerah kepulauan jauh lebih mahal dan kompleks, jika dibandingkan dengan di wilayah kontinental," ungkapnya.
Dia menambahkan, ekspor dalam sudut pandang biaya, waktu, dan pelayanan merupakan hal-hal mendasar yang sangat dibutuhkan para pelaku usaha dan masyarakat yang berada di sentra-sentra produksi di Maluku.
Tanpa ketersediaan infrastruktur, lanjut dia, Maluku akan sulit bersaing. Untuk itu, perlunya peningkatan kapasitas masyarakat khususnya bagi pelaku ekonomi di sektor perikanan, sektor pertanian, atau kerajinan lainnya untuk memiliki pengetahuan, keterampilan atau kreativitas guna peningkatan hasil produksi dan kualitasnya.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat global dewasa ini, bukan hanya memburu kuantitas hasil produksi, tetapi juga kualitas hasil produksi, hingga kualitas keamanan dan kenyamanan. Seperti produksi ikan, tidak hanya menyangkut jumlahnya, tetapi juga standart gizi dan kebersihan, bahkan kemasannya," tuturnya. (Tiara Salampessy)