Konten Media Partner

Mahasiswa Papua di Ambon Desak Jokowi Tutup Freeport

10 Agustus 2018 20:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Papua di Ambon Desak Jokowi Tutup Freeport
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,- Asosiasi Perhimpunan Mahasiswa Papua Kota Ambon mendesak Presiden RI Joko Widodo segera menutup PT Freeport. Keinginan itu, disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan Gong Perdamaian Maluku, Jumat (10/8).
ADVERTISEMENT
Pasalnya, selama ini PT. Freeport dinilai tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Keberadaan PT. Freeport malah merampas hak-hak orang asli Papua.
"Kami datang disini untuk meminta presiden RI menutup PT. Freeport," kata Koordinator aksi, Andreas Kossay kepada awak media.
Menurutnya, sumber daya alam adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Anugerah tersebut harusnya dimanfaatkan untuk keberlangsungan manusia dari generasi ke generasi.
Dia juga menilai, hal penting selama 17 tahun terakhir, setelah lahirnya undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus tidak pro pada rakyat Papua.
"Harta titipan ini harusnya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia baik secara sosial, budaya maupun ekonomi. Bukan dinikmati sebagaian orang," ujarnya.
Selain menutup PT Freeport, pihaknya juga meminta Presiden untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Papua sejak 1961 hingga 2018.
ADVERTISEMENT
"Ribuan orang hilang bahkan meregang nyawa dalam dua belas peristiwa pelanggaran HAM di Papua. Olehnya itu kami minta presiden segera menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
( Yusuf )