Konten Media Partner

Mengintip Beta Bank Sampah Pembuat Ekobrik di Ambon

9 Januari 2019 16:18 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengintip Beta Bank Sampah Pembuat Ekobrik di Ambon
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Bila selama ini yang kita ketahu bank itu selalu berhubungan dengan uang saja, namun kali ini ada yang berbeda dari salah satu bank yang berlokasi di daerah Wailete, Hative Besar, Ambon.
ADVERTISEMENT
Beta Bank Sampah begitu namanya. Bank ini dibangun oleh kakak beradik yakni Jojo Manuhua dan Hany Manuhua pada Maret 2018.
Dari namanya mungkin sudah bisa ditebak bahwa bank tersebut berhubunhan dengan sampah. Bank ini memang khusus menampung bekas kemasan yang berbahan plastik, maupun kantong-kantog plastik.
Ide awal terbentuknya bank sampah tersebut, kata Jojo, karena banyaknya sampah plastik di sungai dan lingkungan yang lokasinya tidak jauh dari rumah mereka.
"Kami mengajak anak-anak di sekitar rumah untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik tersebut, kemudian ditabung di Beta Bank Sampah. Sampah plastik yang mereka bawa untuk ditabung kami hargai Rp 3.000 per 100 plastik," kata Jojo kepada Ambonnesia, Rabu (9/1).
Uang hasil sampah yang disetor para nasabahnya ini ditabung dan setiap akhir tahun baru bisa diambil, jadi sistemnya seperti menabung.Anak-anak yang menjadi nasabah pada Beta Bank Sampah rata-rata berusia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setiap dua kali dalam seminggu, para nasabah cilik ini menyetor sampah-sampah mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk sampah plastik bekas kemasan biasanya diambil oleh nasabah bank dari sungai maupun lingkungan sekitar. Sedangkan untuk sampah botol biasanya didapatkan di pesisir pantai, karena biasanya banyak sampah botol plastik berakhir di sana.
Sejak terbentuknya Beta Bank Sampah hingga saat ini sudah memiliki 12 nasabah bank, dan masih berasal dari daerah Wailete. Pada tahun ini Jojo berencana menerima nasabah bank dari wilayah lain.
"Saat ini kami masih fokus dengan anak-anak di wilayah sini dulu, namun memang tahun ini berencana untuk bisa menerima anak-anak dari wilayah lain sebagai nasabah kami," ungkapnya.
Hasil dari sampah-sampah yang ditabung akan dibuat menjadi ekobrik. Ekobrik adalah satu di antara teknik daur ulang sampah dengan cara sangat sederhana, yakni potongan-potingan sampah plasti yang dimasukan kedalam botol plastik hingga padat dan keras.
Mengintip Beta Bank Sampah Pembuat Ekobrik di Ambon (1)
zoom-in-whitePerbesar
"Jika dipadatkan dengan baik, ekobrik akan menjadi kuat layaknya batu bata ramah lingkungan, yang mampu menopang beban berat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, menurut Jojo, tidak seperti bata yang pemanfaatannya terbatas, ekobrik bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. saat ini ekobrik juga mereka gunakan untuk membuat kursi. Lama pembuatan satu buah kursi model triangular menggunakan 12 botol, bisa diselesaikan selama 2 hari.
Sedangkan untuk model hexagonal, lanjut Jojo, mereka menggunakan 19 botol yang pengerjaannya juga memakan waktu 2 hari.
"Mulai dari mebel, piala, dan bahkan karena sifatnya yang kuat dan padat bisa dimanfaatkan untuk membuat dinding," tuturnya. (Tiara Salampessy)