news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Press Release 6 Pembangkit PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara Raih Proper Biru

28 Desember 2018 20:07 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Press Release 6 Pembangkit PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara Raih Proper Biru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Sebanyak enam unit pembangkit yang dikelola oleh PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara meraih penghargaan proper biru dalam penilaian peringkat kinerja perusahaam (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Enam unit pembangkit PLN Maluku dan Maluku Utara yang meraih Proper Biru itu diantaranya, PLTD Poka, PLTD Hative Kecil, PLTD Kayu Merah, PLTD Namlea, PLTD Kairatu dan PLTD Saumlaki.
General Manager PLN MMU Djoko Dwijatno mengatakan, proper biru diberikan untuk usaha dan kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui ketaatan menjalankan pengendalian pencemaran laut, pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran udara, pengendalian air dan pelaksanaan amdal.
“Tentunya proper biru ini menjadi capaian yang membanggakan bagi kami sebagai penyedia listrik di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Ini juga menjadi semangat kami untuk terus meningkatkan prestasi dengan target dapat meraih proper hijau di tahun 2019 mendatang”, kata Djoko.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2018, sebanyak 1.454 peserta dari berbagai sektor yang mendapatkan proper biru dari Kementerian LHK. Setiap tahunnya, Kementerian LHK melakukan penilaian proper yang bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency).
“Di tahun 2019 nanti PLN Maluku dan Maluku Utara juga akan berupaya untuk menambah lagi unit pembangkit kami agar masuk dalam penilaian proper dari Kementerian LHK seperti PLTU Tidore dan PLTD Tobelo”, ujarnya.