Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Soal Kasus Tukang Becak Rasilu, Keluarga Korban Sudah Berdamai
1 Maret 2019 23:47 WIB
Diperbarui 22 Maret 2019 8:57 WIB
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon,-Kasus tukang becak Rasilu yang dihukum karena menjatuhkan penumpangnya pada 23 September 2018 telah selesai disidangkan. Ia kini menjadi tahanan di Rutan Klas 2 Ambon dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara.
ADVERTISEMENT
Keluarga sudah sepakat mencabut tuntutan kepada Rasilu lantaran iba dengan istri dan anak-anaknya. Keluarga pun tidak ingin mempermasalahkan masalah tersebut hingga berlarut-larut. Namun kekecewaan keluarga terhadap komentar-komentar warga net yang menyudutkan korban menambah keruh keadaan.
Dila Juwindi, keponakan Korban mengungkapkan, komentar-komentar warga net seolah-olah pihak keluarga lah yang bersalah.
“Kami dari keluarga dari awal sudah mencabut tuntutan, masalah dengan pak Rasilu sudah selesai. Tapi komentar-komentar netizen itu meresahkan, seolah-olah menyalahkan kami ” kata Dila, Jumat (01/3).
Hubungan Rasilu dan pihak keluarga korban selama ini berjalan baik.
Ketika ambonnesia.com mendatangi rumah keluarga Maryam, korban meninggal bersama kakak Rasilu, Sabtu, (16/2) lalu, keluarga korban menyambut dengan terbuka.
ADVERTISEMENT
La Mini, kakak Rasilu juga saat itu meminta maaf secara langsung dihadapan keluarga.
“Saya minta maaf banyak-banyak,” kata La Mini.
Novilis, adik korban menegaskan sejak awal tidak menuntut perkara ini. Bahkan surat pernyataan mencabut gugatan disampaikan ke pengadilan setelah tujuh hari usai kakaknya meninggal.
“Sejak awal kami sepakat tidak menuntut korban karena kasian dengan keluarga Rasilu, artinya hubungan kami baik-baik saja.” kata Novilis.
Pihak keluarga juga meminta masalah tersebut tidak dipandang secara sepihak. Pasalnya Maryam, yang wafat juga meninggalkan satu orang anak yang kini yatim piatu.
“mereka tidak tahu kalau anaknya yatim piatu, bagaimana anaknya yang ditinggalkan, kenapa berkomentar yang mereka tidak tahu,” tutur Dila. (AHS)
ADVERTISEMENT