Konten Media Partner

Tulehu, Negeri Tempat 'Lahirnya' Pesepak Bola Berbakat dari Maluku

6 Januari 2019 21:04 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulehu, Negeri Tempat 'Lahirnya' Pesepak Bola Berbakat dari Maluku
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ambon - Tulehu, salah satu negeri atau desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, adalah tempat 'lahirnya' banyak pesepak bola berbakat Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Desa adat yang berjarak sekitar 28,5 kilometer dari pusat Kota Ambon ini seolah memiliki 'ilmu sihir' untuk urusan mencetak pesepak bola berbakat dalam negeri. Dari masa ke masa, mulai dari era 1980-an hingga saat ini, Tulehu tak pernah kehabisan bakat-bakat sepak bola, yang kemudian eksis, bahkan mampu berprestasi di kancah nasional.
Ambil contoh sejumlah nama pesepak bola asal Tulehu yang berlaga di Liga 1 2018, seperti Ramdani Lestaluhu (Persija), Ricky Ohorella (Arema), Hendra Adi Bayauw (Mitra Kukar), Abduh Lestaluhu (PS Tira), Rizky Pellu (PSM Makassar), dan sejumlah pemain lainnya. Tak pelak, Tulehu disebut sebagai "Kampung Sepak Bola".
Pejabat Negeri Tulehu, Hasan R. Lestaluhu, mengatakan bahwa Negeri Tulehu dicanangkan sebagai Kampung Sepak Bola sejak 14 Februari 2012 oleh PSSI dan juga Kemenpora RI. Menurutnya, ada kebanggaan tersendiri bagi warga Tulehu karena desa mereka merupakan satu-satunya daerah yang mampu secara konsisten menghasilkan pemain-pemain sepak bola profesional di Maluku, yang kemudian mampu berkiprah di level nasional, dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
"Sudah banyak pelatih sepak bola dari luar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang datang untuk melakukan seleksi pemain sepak bola di Tulehu," ujar Hasan, Minggu, (6/1).
Banyak bantuan berdatangan ke Negeri Tulehu, yang diberikan oleh Kemenpora untuk membangun sarana prasarana olahraga sepak bola.
"Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Negeri Tulehu dan juga sebagai upaya dalam memotivasi generasi sepak bola di Tulehu," jelasnya.
Hasan mengatakan, terdapat pula bantuan anggaran sebesar Rp 200 juta dari AIA, salah satu sponsor dari klub sepak bola asal Inggris, Tottenham Hotspur. Dana itu ditujukan untuk mengelola Stadion Matawaru di Tulehu. Stadion itu kini menjadi tempat latihan anak-anak Tulehu guna mengembangkan kemampuan sepak bola mereka.
ADVERTISEMENT
"Meski tidak didukung oleh perusahaan, namun dengan swadaya masyarakat sejak dulu, Tulehu mampu menyumbangkan sejumlah pemain yang bertalenta bagi Tim Nasional Indonesia," ujarnya.
Pelatih SSB Tulehu Putra, M Sani Tawainella, menuturkan bahwa Kampung Sepak Bola adalah sebuah catatan sejarah yang perlu diingat karena dari kampung kecil itu telah lahir pemain-pemain sepak bola berbakat di Indonesia.
Tulehu, Negeri Tempat 'Lahirnya' Pesepak Bola Berbakat dari Maluku (1)
zoom-in-whitePerbesar
"Menjadi salah satu kebanggaan bagi kami, masyarakat Negeri Tulehu, karena telah dicanangkan sebagai Kampung Sepak Bola dan telah menjadi satu catatan sejarah bagi dunia sepak bola di Maluku hingga Indonesia," tuturnya.
Di Tulehu, ada beberapa SSB yang terus menerus memberikan pelatihan sepak bola kepada generasi usia dini, di antaranya SSB Tulehu Putra, SSB Maehanu, SSB Hurnala Putra, dan SSB Nusa Ina. Semua pusat pelatihannya di Stadion Matawaru.
ADVERTISEMENT
Kisah anak-anak Tulehu dan Sani Tawainella pernah difilmkan pada 19 Juni 2014. Film berjudul Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, produksi Visinema Pictures, mengangkat kisah nyata Sani Tawainella yang Ingin menyelamatkan anak-anak Tulehu dari konflik komunal di Ambon melalui sepak bola.
"Banyaknya pemain asal negeri Tulehu itu memacu generasi anak negeri untuk berusaha meraih cita-cita sebagai pemain sepak bola. Sebagai pelatih, saya berharap semua pemain-pemain asal Tulehu itu menjadi motivasi bagi generasi baru untuk menjadi pemain berbakat untuk Indonesia dan untuk dunia," tandasnya. (AHS)