Walikota Ambon Mengaku Malu karena Perkataan Wiranto Terkait Gempa

Konten Media Partner
1 Oktober 2019 20:10 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Ambon Richard Louhenapessy (Foto: Doc ambonnesia)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Ambon Richard Louhenapessy (Foto: Doc ambonnesia)
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambom,-Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengaku malu setelah membaca pernyataan yang disampaikan Menko Polhukam Wiranto terkait gempa di Ambon.
ADVERTISEMENT
Dalam berita yang dimuat pada salah satu media online di Jakarta, Wiranto meminta masyarakat Ambon untuk kembali ke rumah masing-masing karena situasi sudah aman dan pemerintah harus menanggung kehidupan mereka di pengungsian.
"Diharapkan masyarakat bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi besaran pengungsi, pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (30/9).
Menanggapi hal tersebut, Walikota Ambon kemudian mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Wiranto itu. Menurutnya, banyak pengungsi yang berada di lokasi pengungsian bukan mereka yang terkena dampak bencana gempa bumi tetapi akibat trauma dan ketakutan akan terjadi tsunami.
"Selaku Walikota, saya merasa malu. Karena memang pemerintah pusat itu memberikan perhatian bahwa ternyata pungungsi yang banyak dan ada itu bukan karena dampak dari pada gempa secara langsung tapi ini karena ketakutan dan trauma," ungkap Richard kepada wartawan, Selasa (1/10).
ADVERTISEMENT
Perkataan Wiranto, kata Walikota sangat halus namun maknanya sangat menusuk. Untuk itu, Walikota berharap masyarakat yang masih di tempat pengungsian di sekitar Kota Ambon kembali pulang ke rumah.
Pihaknya akan segera melakukan rapat bersama dengan pejabat pemerintahan di tingkat RT, RW, lurah, pemerintah desa/negeri, tokoh agama supaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tidak perlu khawatir adanya bencana tsunami seperti yang beredar di media sosial.
"Itu sangat halus kata-katanya tapi sangat menusuk. Para pengungsi Ambon yang karena takut marilah kembali ke rumah masing-masing dan jangan bebankan pemerintah dengan biaya-biaya pengungsi. Itu kan halus tapi sangat menyakiti. Oleh karena itu, saya juga sudah menghimbau kemana-mama," jelasnya.
Dikatakan, pemerintah Kota Ambon sedang menyiapkan bantuan kepada korban yang terdampak gempa. Dia juga meminta agar masyarakat Kota Ambon lebih percaya kepada iman ketimbang percaya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, setelah 14 hari tanggap bencana itu sudah cukup buat kota Ambon karena kita tidak berdampak secara langsung, Kabupaten Maluku Tengah dan SBB itu memang berdampak," tandasnya. (AHS)