Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kisah Mistis di Balik Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba
21 Juni 2018 18:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Ambrogio Balakosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fotonya punya kumparan, bukan punya gue.
Hai, gue mau pindah lapak sementara dari Twitter ke kumparan.com. Perlu kah gue kenalan dulu? Enggak lah ya. Haha, sorry enggak jelas banget. Bolehlah kalau mau di-follow (jual murah banget gue).
ADVERTISEMENT
Gue baru baca-baca (lagi) laporan soal tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun di Danau Toba beberapa hari yang lalu. Jujur, waktu laporan soal KM Sinar Bangun itu masuk, gue biasa-biasa aja. Karena, laporan masuk berbarengan dengan laporan soal mobil Fortuner yang nyemplung Danau Toba di hari yang sama.
Ditambah, selama gue jaga di musim lebaran, sebelumnya udah ada insiden kapal juga di tiga lokasi berbeda. Jadi gue kira, mungkin besar tapi enggak sebesar ini. Dan ternyata, tak seperti wanita yang feeling-nya selalu benar, feeling gue salah total.
Terakhir, ada 21 korban selamat (Alhamdulillah), tiga tewas, dan 178 yang masih hilang. 178, itu jelas bukan jumlah yang sedikit. Terlepas dari segala kesalahan KM Sinar Bangun (seperti jumlah penumpang yang jauh lebih banyak dari kapasitas kapal yang cuma 47, cuaca buruk, dan nahkoda yang tidak resmi), gue nemu cerita mistis.
ADVERTISEMENT
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para korban dan rasa belasungkawa gue tentunya.
Ikan mas yang ditangkep di Danau Toba sehari sebelum insiden. Sumber: FB Rismon Sirait.
Tau cerita terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir, kan? Alkisah, ada seorang pria bernama Toba yang menikah dengan perempuan cantik jelmaan ikan mas. Lanjutannya gimana? Sila googling sendiri. Intinya, cerita gue soal insiden ini bakal berhubungan dengan legenda tersebut.
Menurut postingan Facebook (iya, gue main Facebook juga kok) guru spiritual setempat Rismon Raja Mangatur Sirait, musibah ini ada kaitannya dengan legenda Danau Toba itu sendiri. Konon, Danau Toba mengamuk karena ada oknum yang memancing dan membunuh ikan mas beberapa hari sebelumnya.
17 Juni 2018, atau satu hari sebelum insiden ini terjadi, pukul 16.30 WIB ada sekelompok pemancing yang berhasil mendapatkan ikan mas seberat 14 kilogram di Danau Toba, di Desa Paropo Tao Silalahi. Konon, ikan mas ini merupakan yang terbesar yang didapat di lokasi itu dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Ini, gue percaya. Ikan mas 14 kilogram kalau digoreng terus dikasih bumbu asem-manis bisa buat makan berapa orang? Mabok ikan mas dah itu. Kan, gue jadi pengen makan ikan asem-manis.
Ini ilustrasi ikan bawal kok, bukan ikan mas. Thanks.
Oke, balik lagi. Oleh para tetua setempat, disarankan agar ikan mas itu dilepas kembali ke danau. Tapi, diabaikan. Ikan mas itu dimasak, dimakan. Yah, inilah... kok bisa sih enggak curiga ada ikan mas segedhe itu di situ? Jangan-jangan ikan mas jejadian kan.
Tepat 24 jam kemudian, Danau Toba mengamuk. Mungkin gara-gara salah satu 'pangerannya' enggak pulang dalam waktu 1x24 jam dan ternyata udah jadi asem-manis. Tepat di lokasi ikan dipancing, muncul angin puting beliung (katanya). Akibatnya, ombak besar setinggi 3-4 meter dan tebal 2 meter muncul.
ADVERTISEMENT
Warga setempat heran. Soalnya selama bertahun-tahun tinggal di sana, enggak pernah ada ombak segedhe itu. Yha, itu kan danau. Ombak segedhe itu sih harusnya adanya di pantai, terus buat surfing, ya gak?
Ini ambil dari Youtube, buat ilustrasi ya.
Lanjut, angin besar itu menerpa hingga ke seluruh kawasan Danau Toba dan sampai ke daratan. Danau Toba benar-benar murka. Bahkan, angin kencang dan ombak besar merambat hingga ke jalur penyeberangan Simanindo ke Tigaras yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi.
Lho, gue baru sadar Danau Toba sebesar itu. Maaf, belom ada yang mau ngajak gue ke Danau Toba sih. Boleh dong, kapan-kapan gue dikasih jalan ke Danau Toba. Tapi enggak mau sambil kerja. Saya tegaskan di sini ya, saya enggak mau kalo sambil kerja.
ADVERTISEMENT
"Cerita dari orang yang pernah lewat naik kapal ke kawasan luas Danau Toba Tao Silalahi, makanya dikatakan Silalahi Nabolak (seekor elang saja tak sanggup melewatinya)," ucap Rismon, gue kutip dari akunnya.
Sebab, di daerah itu, cuaca mudah berubah. Kadang tiba-tiba ada angin kencang dan ombak besar, padahal sebelumnya adem ayem aja.. Nah, kecelakaan ini, terjadi tepat di tengah Danau lintas Simanindo ke Tigaras yang konon bahaya jika dilewati karena suka ada ombak besar yang tidak lazim tiba-tiba.
Fotonya kumparan, ya.
Dan 178 orang hilang, dan belom juga ketemu setelah dicari 3 hari juga agak aneh sih (dalam pikiran gue yang awam ini). Soalnya, seharusnya kalau udah 3 hari kan udah ngambang (kalau meninggal) iya kan? Dan paling enggak, karena tim pencari yang dikerahkan juga udah jor-joran, harusnya ada kemajuan lah.
ADVERTISEMENT
Jadi ini cukup aneh. Apa ada hubungannya dengan si ikan emas raksasa yang dimakan?
Dan ngomong-ngomong soal Danau Toba, di sana banyak cerita mistis juga sih. Misalnya, soal penampakan wanita bermuka rata yang biasa nyamperin orang-orang yang galau dan duduk sendirian di tepi danau.
Duh, sudah jomblo, galau, sekalinya disamperin cewek eh mukanya rata. Kurang apes apalagi coba?
Mampus gak lo?
Di sana, juga sering terdengar suara tangisan yang konon berasal dari korban tenggelam yang jasadnya belum ditemukan. Damn it. Ini jelas serem banget.
Mitos terakhir, yang mungkin agak berhubungan adalah keberadaan ikan emas raksasa yang jadi penunggu Danau Toba. Menurut cerita, ikan tersebut berukuran 10-12 meter dan sudah hidup ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Coba bayangkan, kalau ikan raksasa yang dipancing dan dimakan sebelomnya adalah anak si penunggu ini. Ya, gitu...
Terlepas dari segala cerita mistisnya, gue ikut berbelasungkawa. Apalagi ada keluarga temen gue yang jadi korban. Dan gue ikut memberikan semangat pada segenap tim, agar tidak lelah dan tetap semangat mencari para korban.
Gue mantau aja dari Ibu Kota, sekian.