Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja
12 November 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ameera Najma Zafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era modern ini, remaja hidup di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan akses informasi yang luas. Mereka kerap terpapar berbagai tren, baik dari media sosial, lingkungan pergaulan, maupun dari budaya populer. Tren ini bisa memberikan pengaruh positif, seperti dalam hal kreativitas atau edukasi, tetapi juga bisa berdampak negatif. Salah satu tren negatif yang patut diwaspadai adalah penyalahgunaan narkoba. Narkoba di kalangan remaja, walaupun
berbahaya, sering kali dianggap keren atau mendatangkan prestise di lingkungan tertentu, padahal sejatinya hanya membawa kehancuran pada masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Data dari BNN menunjukkan bahwa jutaan remaja di Indonesia terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Menurut laporan BNN tahun 2024, sekitar 2,2 juta remaja telah menjadi pengguna narkoba, dan angka ini berpotensi meningkat tiap tahunnya. Rentang usia yang paling rentan terhadap pengaruh narkoba adalah remaja berusia 17-19 tahun yang masih duduk di bangku sekolah. Data ini menunjukkan bahwa masa depan mereka, yang masih penuh potensi, terancam oleh bahaya penggunaan narkoba.
Apa Itu Narkoba dan Bahayanya bagi Remaja?
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Zat-zat ini mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan kecanduan serta memengaruhi fungsi otak. Menurut Sugono (2008), narkotika umumnya digunakan untuk tujuan medis dalam pengaturan yang ketat, tetapi penyalahgunaannya dapat membawa dampak buruk yang serius pada kondisi fisik, mental, dan sosial penggunanya. Zat ini memengaruhi saraf dan otak, sehingga berpotensi membuat pengguna mengalami perubahan suasana hati, emosi, dan bahkan mengubah perilaku.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki kegunaan medis dalam penanganan rasa sakit, ketika digunakan tanpa pengawasan, narkoba dapat merusak tubuh dan mengganggu kesehatan mental. Jika remaja menggunakannya terus-menerus, mereka akan mengalami kecanduan yang berdampak luas, termasuk gangguan psikis seperti depresi atau bahkan psikosis. Kondisi ini bisa berlangsung lama dan memengaruhi perkembangan psikososial remaja.
Faktor yang Mendorong Remaja Terjerumus Narkoba
Mengapa narkoba bisa menjadi tren di kalangan remaja? Salah satu faktornya adalah pergaulan dan tekanan dari teman sebaya. Di usia remaja, validasi sosial dan kebutuhan untuk merasa diterima oleh kelompok pertemanan menjadi sangat penting. Remaja yang ingin menunjukkan keberanian atau berusaha tampil keren kadang menggunakan narkoba sebagai alat pembuktian. Ini adalah bentuk tekanan sosial yang sayangnya mendorong banyak remaja untuk mencoba narkoba, meski mereka tahu bahayanya.
ADVERTISEMENT
Faktor keluarga juga memengaruhi risiko penyalahgunaan narkoba. Remaja yang tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau minim perhatian emosional berpotensi lebih besar untuk mencari pelarian melalui penggunaan narkoba. Keluarga yang tidak mendukung atau memberikan pendidikan mengenai risiko narkoba justru bisa meningkatkan rasa ingin tahu mereka tentang zat tersebut.
Dampak yang Diberikan Akibat Penggunaan Narkoba bagi Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
Secara fisik, penggunaan narkoba berdampak buruk pada tubuh, seperti merusak hati, paru-paru, dan otak. Dampak ini semakin parah jika penggunaannya dilakukan dalam jangka panjang. Kerusakan yang ditimbulkan tidak hanya mempengaruhi tubuh secara langsung, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kronis, bahkan kematian. Organ-organ vital yang rusak akibat narkoba membuat seseorang lebih rentan terhadap berbagai penyakit berbahaya lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, narkoba juga berdampak serius pada kesehatan mental. Remaja yang kecanduan narkoba sering kali mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau bahkan halusinasi. Penggunaan narkoba yang tidak terkendali juga mengubah perilaku mereka secara drastis. Mereka menjadi lebih agresif, mudah marah, dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari yang sebelumnya mereka nikmati. Dampak-dampak ini membuat narkoba menjadi ancaman yang nyata bagi kesehatan mental generasi muda.
Pengaruh Narkoba pada Kehidupan Sosial dan Masa Depan Remaja
Selain menghancurkan kesehatan, narkoba juga berdampak pada kehidupan sosial remaja. Remaja yang sudah kecanduan narkoba cenderung menjauh dari keluarga dan teman-teman yang dulu dekat dengan mereka. Banyak dari mereka kemudian mencari lingkungan pertemanan baru yang mungkin lebih permisif terhadap narkoba. Akibatnya, mereka terisolasi dari kehidupan sosial sehat dan terjerumus dalam lingkungan yang justru memperparah kecanduan mereka.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang pula remaja yang kecanduan narkoba beralih pada tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhannya, seperti mencuri atau bahkan melakukan kekerasan. Hal ini menyebabkan hilangnya kualitas hidup mereka serta merusak masa depan. Dampak buruknya juga meluas ke sektor pendidikan. Banyak remaja yang akhirnya putus sekolah karena kesulitan mengendalikan ketergantungannya pada narkoba, dan kehilangan kesempatan untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak perlu bekerja sama melakukan upaya pencegahan yang komprehensif. Edukasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba perlu dilakukan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun komunitas. Peran orang tua sangat penting dalam memberi pemahaman tentang risiko narkoba kepada anak-anak mereka serta memberikan dukungan emosional yang kuat. Keluarga yang komunikatif dan mendukung dapat memberikan lingkungan yang aman bagi remaja untuk menghindari godaan narkoba.
ADVERTISEMENT
Di lingkungan sekolah, guru dan konselor memiliki peran penting dalam mengenalkan program-program anti-narkoba. Kampanye bahaya narkoba bisa menjadi sarana efektif untuk membangkitkan kesadaran remaja akan risiko yang ditimbulkan. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mengalami masalah emosional. Dengan pendekatan yang mendukung, remaja yang mungkin rentan terhadap narkoba bisa menemukan jalan keluar yang lebih positif.
Pemerintah dan lembaga sosial pun berperan besar dalam pencegahan narkoba. Program-program pencegahan narkoba bisa dilakukan melalui media sosial, seminar, atau workshop yang melibatkan remaja dan keluarga. Penegakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba harus tetap diperketat, sementara fasilitas rehabilitasi bagi remaja yang sudah terlanjur terjerat narkoba perlu ditingkatkan.
Membangun Kesadaran di Kalangan Remaja akan Bahaya Narkoba
ADVERTISEMENT
Kesadaran adalah langkah awal dalam melindungi diri dari bahaya narkoba. Remaja perlu memahami bahwa narkoba bukanlah tren yang layak diikuti. Penyalahgunaan narkoba hanya akan membawa kerugian dan menghancurkan masa depan mereka. Dalam lingkungan pergaulan, remaja yang sadar akan risiko narkoba bisa menjadi agen perubahan yang positif. Dengan menyebarkan pesan-pesan positif, mereka bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan menjauhkan diri dari pengaruh buruk narkoba.
Semakin banyak remaja yang sadar akan bahaya narkoba dan berani menolak, semakin besar pula peluang untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Membangun kesadaran dan keberanian ini tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka, tetapi juga bagi masa depan bangsa.
Maka, narkoba bukanlah tren yang patut diikuti. Penyalahgunaan narkoba memiliki dampak yang sangat serius bagi kesehatan fisik dan mental, serta dapat menghancurkan masa depan para remaja. Oleh karena itu, peran semua pihak—mulai dari orang tua, sekolah, pemerintah, hingga masyarakat luas—sangat diperlukan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Dengan edukasi yang berkelanjutan dan dukungan dari lingkungan, kita dapat melindungi generasi muda dari ancaman narkoba dan membangun masa depan yang lebih cerah.
ADVERTISEMENT
Lukman, G. A., Alifah, A. P., Divarianti, A., & Humaedi, S. (2021). Kasus narkoba di Indonesia dan upaya pencegahannya di kalangan remaja. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(3), 405-417.