Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Peranan Tentara Keamanan Rakyat dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI
19 Maret 2022 15:47 WIB
Tulisan dari Dian Amel Febriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Latar belakang terbentuknya TKR
Tentara Keamanan Rakyat ditetapkan pada 5 Oktober 1945, sebelum menjadi TKR pasukan tentara sebelumnya adalah BKR (badan keamanan rakyat) yang pembentukannya diputuskan pada 22 Agustus 1945. Semula BKR merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP). Namun dalam sidangnya PPKI membuat suatu perubahan dengan mendirikan BKR ini. Sejak Indonesia didatangi kembali oleh Sekutu BKR sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Walaupun sebenarnya kedatangan tentara Sekutu hanya untuk memulangkan dan melucuti persenjataan jepang, tetapi kenyataannya Sekutu mempersenjatai Belanda dan membawa mereka setiap kali mereka mendarat. Inilah yang memicu terjadinya banyak perlawanan diberbagai wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa alasan bergantinya nama BKR menjadi TKR sebagai berikut :
1) Indonesia didatangi kembali oleh sekutu
2) Keotonoman BKR menyulitkan pemerintah dalam menilai seberapa besar kekuatannya
3) Selama pertempuran untuk senjata, banyak senjata jatuh ketangan pemuda yang bukan anggota BKR, mempersulit pemerintah melakukan pengawasan.
Lalu bagaimana TKR berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan tanah air ini?
Peran TKR dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, terjadi pelucutan senjata dan aset penting Jepang. Salah satu sasaran pelucutan senjata oleh pejuang Indonesia adalah markas Kampeitai Jepang. Awalnya Jepang disambut dengan hangat, namun karena tindakan Jepang yang sewenang-wenang, rakyat akhirnya membenci Jepang. Orang-orang yang tidak bersalah ditangkap, dipenjarakan dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh Kempeitai (polisi militer Jepang) . Selama pendudukan Jepang, banyak gadis dan wanita Indonesia ditipu oleh Jepang untuk bekerja sebagai perawat atau bersekolah, hanya dipaksa untuk mengabdi pada Kempeitai. Atas dasar itu, kampeitai sebagai simbol kekejaman Jepang saat itu menjadi salah satu sasaran para pejuang dalam pelucutan senjata.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tujuan perlucutan senjata Jepang adalah untuk memperoleh aset persenjataan perang, mencegah senjata Jepang jatuh ke tangan Sekutu, dan untuk mencegah senjata Jepang digunakan untuk membunuh orang. Perlucutan senjata tentara Jepang tidak dilakukan di satu tempat, melainkan diseluruh kota di Indonesia yang merupakan pusat-pusat jajahan Jepang. Dalam hal ini TKR turut berperan contoh pada pelucutan serdadu Jepang di Temanggung dalam upaya melucuti senjata Jepang, TKR Temanggung memilih jalur perundingan daripada perlawanan. TKR Temanggung memperlakukan tahanan Jepang seperti saudara. Dilaksanakannya perundingan pada tanggal 27 Oktober 1945 dipimping oleh Bambang Soetoejo yang mahir berbahasa Jepang, ia menyakinkan para perwakilan yang hadir dalam perundingan, bahwa daripada terjadinya perlawanan dan pertumpahdarahan lebih baik pihak sekutu menyerah dan menaati peraturan Temanggung.
ADVERTISEMENT
Contoh lain peran dalam pertempuran paragan Ambarawa, Pertempuran yang terjadi antara 20 November-15 Desember 1945 ini sering disebut sebagai pertempuran parangan Ambarawa. Dalam berlangsungnya pertempuran ini TKR Temanggung mengirimkan pasukan yang dipimpin Walikota Suhoto, pasukan ini diberinama Batalyon I/Res.18. 29 November 1945, pasukan Suhoto menghadapi konvoi pasukan Sekutu di desa Ngipik, menewaskan Walikota Suhoto dan 20 prajurit Batalyon I/Res.18 TKR Temanggung.