Konten dari Pengguna
Mahasiswa PkM FIB UB Kenalkan Ecoprint kepada Warga RT 13 Desa Petungsewu
26 September 2025 13:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
Kiriman Pengguna
Mahasiswa PkM FIB UB Kenalkan Ecoprint kepada Warga RT 13 Desa Petungsewu
Mahasiswa PkM FIB UB mengenalkan ecoprint pada ibu-ibu PKK RT 13 Desa Petungsewu. Pelatihan ini memanfaatkan daun dan bunga sekitar untuk menghasilkan karya ramah lingkungan bernilai seni dan ekonomi.Amelia Listi Kirana
Tulisan dari Amelia Listi Kirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Minggu, 21 September 2025 – Mahasiswa Pengabdian kepada Mayarakat (PkM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya kembali melaksanakan program kerja ketiga yang kali ini berfokus pada pelatihan ecoprint. Kegiatan tersebut berlangsung di kediaman Ibu RT 13 Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dengan melibatkan ibu-ibu PKK sebagai peserta utama.
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan Alam sebagai Sumber Kreativitas
Perkembangan zaman membuat gaya hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sandang juga ikut berubah. Produk tekstil modern banyak yang bergantung pada pewarna sintetis serta bahan kimia yang kurang ramah bagi alam. Jika digunakan terus-menerus, kebiasaan ini dapat menimbulkan persoalan baru, mulai dari pencemaran air hingga penumpukan limbah kain yang sulit terurai. Di sisi lain, bahan alami yang ada di sekitar lingkungan, justru jarang dimanfaatkan secara optimal padahal menyimpan potensi besar untuk diolah menjadi karya seni. Kondisi ini mendorong mahasiswa PkM FIB UB untuk memperkenalkan ecoprint kepada ibu-ibu RT 13 Desa Petungsewu.
Melalui program ini, mahasiswa PkM FIB UB mengaitkan kegiatan ecoprint dengan dua tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 12 (Responsible Consumption and Production/Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 15 (Life on Land/Ekosistem Darat). Kegiatan ini bertujuan mengajak ibu-ibu PKK RT 13 Desa Petungsewu untuk mengenal metode pemanfaatan bahan alami secara lebih bijak, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ecoprint kali ini, ibu-ibu PKK RT 13 Desa Petungsewu diajak untuk membuat cetakan motif pada kain dengan menggunakan teknik menghias kain melalui pemanfaatan dedaunan dan bunga yang terdapat di lingkungan sekitar sebagai bahan utama. Tidak hanya menghadirkan motif yang unik, kegiatan ecoprint juga menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada bahan sintesis yang berpotensi mencemari lingkungan.
Amelia Listi Kirana, selaku panitia, menekankan pentingnya pelatihan ecoprint bagi masyarakat,
Pemilihan program ini didasarkan pada semangat untuk mengajak masyarakat melihat potensi alam sekitar sebagai sumber inspirasi yang bisa bernilai seni sekaligus ekonomis. Selain itu, cara ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan, sekaligus melihat potensi alam sekitar sebagai sumber inspirasi yang bernilai.
ADVERTISEMENT
Ecoprint Hadirkan Karya Seni Ramah Lingkungan
Kegiatan ecoprint ini dimulai dengan sosialisasi mengenai manfaat dari teknik pewarna alami berbasis daun dan bunga. Setelah itu, mahasiswa PkM FIB UB mengenalkan secara singkat cara pembuatan ecoprint dan mengajak peserta untuk mempraktikkan langsung cara membuat ecoprint sederhana dengan memanfaatkan daun dan bunga yang terdapat di sekitar.
Ibu-ibu PKK RT 13 Desa Petungsewu dapat langsung memilih sendiri daun atau bunga yang ingin digunakan, lalu menata pola di atas kain yang telah disediakan. Supaya motif bisa menempel dengan baik, daun dan bunga yang telah ditata dapat dipukul-pukul dengan palu kecil hingga serat dan warnanya keluar. Kain yang sudah penuh dengan pola motif dapat direndam dalam larutan tawas untuk membantu mengikat warna alami daun ke serat kain. Setelah menunggu beberapa saat, kain dapat dijemur hingga kering.
ADVERTISEMENT
Setiap kain memiliki pola motif yang berbeda sesuai dengan kreativitas peserta. Antusiasme ibu-ibu PKK RT 13 Desa Petungsewu terlihat jelas, ada yang saling membantu saat memukul daun, ada juga yang sibuk memilih kombinasi warna dan bentuk daun.
Salah satu panitia lain, Cantika, juga mengungkapkan antusiasme warga yang tinggi,
Terlihat bagi peserta, pengalaman ini bukan hanya sekadar mencoba teknik baru, tapi juga membuka mata bahwa bahan alami di sekitar rumah dapat diubah menjadi sebuah karya seni yang bernilai. Program kegiatan ecoprint ini telah memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK RT 13 Dusun Petungsewu Barat, dengan meningkatkan keterampilan serta menumbuhkan kesadaran untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara kreatif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan ini, dengan memanfaatkan potensi alam sekitar, ecoprint bisa menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Program kerja ketiga ini menjadi komitmen mahasiswa PkM FIB UB untuk menghadirkan kegiatan yang kreatif, bermanfaat, dan ramah lingkungan. Ecoprint bukan hanya sekadar teknik menghias kain, melainkan juga simbol bahwa keindahan dapat lahir dari kesederhanaan alam di sekitar.

