Permainan Wordpoly: Inovasi Media Pembelajaran dan Literasi di Sekolah Dasar

Amelia Listi Kirana
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
10 Juni 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Listi Kirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perkembangan gatget  Foto: Gambar pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan gatget Foto: Gambar pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari smartphone hingga tablet, perangkat digital ini sangat mudah diakses oleh anak-anak. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan anak, seperti gangguan konsentrasi, kurangnya interaksi sosial, dan berkurangnya minat pada aktivitas fisik dan intelektual lainnya, termasuk membaca buku.
ADVERTISEMENT
Pentingnya peran orang tua dalam membimbing dan mengawasi penggunaan gadget oleh anak-anak tidak dapat diabaikan. Anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mereka memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang baik untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal. Mengenalkan buku kepada anak sejak usia dini merupakan langkah yang sangat penting. Walaupun anak belum bisa membaca, setidaknya mereka dapat beradaptasi dengan bentuk dan fungsi buku. Buku, sebagai jendela dunia, menawarkan pengetahuan dan imajinasi yang tak terbatas yang dapat membentuk karakter dan kemampuan berpikir anak.
Ilustrasi permainan Wordpoly Foto: Gambar pribadi
Untuk menarik minat anak dalam membaca, inovasi dalam metode pembelajaran sangat diperlukan. Salah satu inovasi tersebut adalah Wordpoly, sebuah permainan yang diadaptasi dari monopoli. Wordpoly dirancang khusus untuk melibatkan anak-anak dalam aktivitas membaca dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Permainan ini menggabungkan konsep kalimat rumpang, di mana pemain harus melengkapi kalimat yang belum lengkap. Dengan demikian, Wordpoly tidak hanya melatih kemampuan membaca anak, tetapi juga melatih pengetahuan dan kemampuan berpikir mereka.
ADVERTISEMENT

Cara Bermain Wordpoly

Permainan Wordpoly dimulai dengan setiap kelompok pemain yang memindahkan pion mereka ke kotak-kotak di papan Wordpoly sesuai dengan hasil lemparan dadu. Berikut adalah cara bermain Wordpoly secara lebih rinci:
Setiap kelompok melempar dadu secara bergiliran. Pion mereka akan dipindahkan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul.
Saat berhenti di kotak tanda tanya, pemain akan diminta untuk membaca dan melengkapi kalimat yang belum lengkap. Jika jawabannya tepat, kelompok tersebut akan mendapatkan poin.
Jika pion berhenti di kotak negara, kelompok tersebut tidak akan diberi kesempatan untuk membaca atau melengkapi kalimat dan harus menunggu giliran berikutnya.
ADVERTISEMENT
Jika pion berhenti di kotak harta karun, kelompok tersebut akan mendapatkan hadiah berupa poin tambahan.
Jika pion berhenti di kotak penjara, kelompok tersebut tidak diizinkan untuk bermain pada satu putaran dan harus menunggu giliran berikutnya.
Permainan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga waktu permainan habis. Setelah itu, kelompok dengan poin terbanyak akan menjadi pemenang dalam permainan ini.

Mengapa Wordpoly Efektif?

Ilustrasi tanda tanya Foto: Gambar pribadi
Penggunaan Wordpoly sebagai media pembelajaran berpangaruh positif pada peserta didik. Minat keikutsertaan dalam proses pembelajaran menjadi meningkat karena pada permainan ini, peserta didik akan berperan aktif dalam menyelesaikan sebuah kalimat rumpang dalam bentuk permainan. Pendekatan berbasis permainan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Anak-anak cenderung lebih bersemangat dalam belajar ketika mereka merasa bahwa mereka sedang bermain. Apalagi dengan adanya permainan ini, anak akan mengembangkan pemahaman dalam memakanai sebuah kalimat.
ADVERTISEMENT
Hal ini, juga akan meningkatkan minat literasi pada anak. Selain itu, dengan memperkenalkan Wordpoly, orang tua dan guru dapat mengalihkan perhatian anak dari gadget ke aktivitas yang lebih bermanfaat dan edukatif. Permainan ini bisa menjadi alternatif yang menarik dan sehat dibandingkan dengan penggunaan gadget yang berlebihan.

Implementasi Wordpoly di Sekolah Dasar

Foto saat bermain Wordpoly Foto: Gambar pribadi
Di sekolah dasar, Wordpoly dapat diintegrasikan sebagai media pembelajaran yang efektif. Guru dapat menggunakan Wordpoly dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa. Guru dapat merancang sesi permainan Wordpoly sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia atau mata pelajaran lainnya yang membutuhkan kemampuan membaca dan memahami teks. Permainan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok, sehingga juga melatih keterampilan sosial dan kerjasama antar siswa. Dengan demikian, Wordpoly dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, mempersiapkan siswa untuk keberhasilan akademik dan sosial di masa depan.
ADVERTISEMENT
Diharapkan akan muncul banyak inovasi menarik yang akan mendampingi proses belajar siswa sehingga pembelajaran tidak lagi terasa membosankan atau menakutkan. Literasi yang sangat penting di masa sekarang juga diharapkan lestari pada setiap manusia.