Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Hemat Listrik di Masa Pandemi dengan Mudah hanya Menggunakan Ilmu Fisika
28 November 2021 7:23 WIB
Tulisan dari Amelia Putri Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hai sahabat fisika, apakah kamu tahu kalau masa pandemi Covid-19 telah mengubah pola hidup masyarakat? Hampir semua aktivitas masyarakat dilakukan di rumah masing-masing. Misalnya, para karyawan yang dulunya bekerja di kantor kini harus pindah tempat kerja ke rumahnya sendiri. Akibatnya, konsumsi energi listrik meningkat. Karena hal tersebut, banyak masyarakat yang mengeluh dengan adanya tagihan listrik yang mengalami kenaikan. Lalu, bagaimana cara hemat energi dalam aktivitas dan kegiatan sehari hari di rumah?
ADVERTISEMENT
Berikut cara hemat energi listrik dengan ilmu fisika yang bisa dilakukan masyarakat di rumah masing-masing:
1. Gunakan Lampu LED
Sahabat fisika, apakah di rumah kamu menggunakan lampu LED? Jika iya, maka kamu sudah melakukan hal yang terbaik untuk menghemat energi listrik di rumahmu. LED hanya menggunakan 1/30 energi yang dibutuhkan dari bola lampu biasa (bohlam). Inilah yang membuat LED lebih hemat energi dan membantu mengurangi biaya listrik. Lampu ini berukuran sangat kecil sehingga dapat digunakan di area atau ruangan yang tidak dapat dijangkau oleh bola lampu konvensional (bohlam). Ukuran LED biasanya berkisar antara 3 hingga 8 mm. Lampu ini juga dapat digunakan secara seri atau paralel. Lampu LED dapat bertahan hingga 30.000 hingga 50.000 jam pemakaian. Waktu pemakaiannya jauh lebih lama dibandingkan dengan lampu bohlam yang hanya bisa digunakan sekitar 1000 - 2000 jam pemakaian. Bahkan, lampu ini tidak memancarkan panas ke dalam ruangan berbeda dengan bola lampu biasa (bohlam) yang memancarkan cahaya dan panas ke dalam ruangan.
ADVERTISEMENT
2. Berhenti Menggunakan Komputer, Lebih Baik Menggunakan Laptop
Apakah kamu masih menggunakan komputer untuk aktivitas sehari-hari? Sekarang kamu harus beralih menggunakan laptop, karena laptop menggunakan listrik hingga 80% lebih sedikit daripada komputer. Laptop mempunyai konsumsi daya dan penghematan bahkan ketika dicolokkan ke stopkontak karena desainnya yang bertenaga baterai. Laptop memiliki konsumsi daya maksimum yang lebih rendah karena mereka memiliki catu daya yang lebih kecil. Selain prosesor yang lebih hemat, laptop dapat dilengkapi dengan prosesor grafis yang lebih hemat energi untuk mengurangi konsumsi daya.
3. Cabutlah Steker dari Stop Kontak Setelah Selesai Digunakan
Siapa nih yang suka mainan hp sambil di cas, setelah itu lupa cabut steker dari stop kontaknya? Itu sangat bahaya sekali. Steker listrik yang terus terhubung secara permanen ke stopkontak, memiliki risiko kerusakan pada peralatan elektronik yang sangat rentan sehingga mengonsumsi aliran daya yang terus menerus, menyebabkan daya terbuang. Setelah menggunakan steker, pastikan untuk segera mencabutnya dari stop kontak. Jangan biarkan steker berada di stop kontak secara permanen. Steker tersebut berisi gulungan/kumparan. Jadi, selama dipasang, akan ada arus konstan, dan jika tidak terhubung ke ponsel, maka akan ada sekitar 30% listrik yang mengalir dari sumber listrik normalnya.
ADVERTISEMENT
4. Jangan Menyalakan Lampu di Siang Hari
Sahabat fisika, kamu tipe orang yang lebih suka kerja di siang hari atau di malam hari? Jika kamu lebih suka di siang hari, maka kamu akan membutuhkan cahaya untuk menenerangi ruangan kerja kamu. Namun, kamu tidak perlu menyalakan lampu. Kamu bisa membuka pintu, dan jendela agar cahaya matahari masuk ke ruangan kamu. Pada siang hari, lampu harus dimatikan. Jika kamu tidak ingin tagihan listrik yang tinggi. Jika masih ada cahaya yang masuk, segera matikan lampu dan buka jendela. Manfaatkan cahaya di dalam rumah dengan bukaan. Jika kamu tidak memiliki cukup jendela di rumah kamu, solusinya adalah dengan mengganti beberapa genting di rumah dengan fiberglass. Tepat di bawah lapisan fiberglass, bisa dipasang kaca untuk membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.
ADVERTISEMENT
5. Sesuaikan Besar Daya Lampu dengan Fungsi Ruangan
Jumlah cahaya yang digunakan beserta ukuran ruangan dan fungsi ruangan juga perlu disesuaikan. Misalnya, untuk ruang baca, gunakan lampu dengan watt yang lebih kuat daripada untuk kamar tidur. Jika besar daya lampu yang digunakan tidak sesuai dengan fungsi ruangan maka akan menyebabkan beberapa resio, seperti:
Jika kamu memasang lampu dengan watt besar di kamar mandi atau ruangan kecil lainnya, maka tindakan tersebut dapat menyilaukan mata dan menyebabkan tagihan listrik jadi mahal.
Jika kamu memasang lampu dengan watt kecil di ruang kerja, maka tindakan tersebut dapat menyebabkan mata menjadi rusak dan menyebabkan lampu menjadi rusak karena di pasang di tegangan yang besar.
Bagaimana sahabat fisika, yuk mulai dari sekarang kita lebih pintar mengelola ruangan kita dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT
6. Kurangi Penggunaan Alat Listrik
Saat ini sudah banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik seperti blender, pengering rambut, mesin cuci dan barang lainnya bukan? Untuk menghemat listrik, kita bisa mengurangi penggunaan perangkat elektronik tersebut dan beralih ke mode manual. Contoh: menggiling bumbu tanpa mixer atau mencuci pakaian tanpa mesin cuci. Jadi kita mulai membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan alat-alat listrik di rumah guna untuk menghemat listrik.
7. Cek Meteran kWh Setiap Minggu
Semakin tinggi angka kWh, semakin tinggi juga biaya tagihan yang harus dibayar. Apalagi tagihan listrik selalu meningkat selama masa pandemi, yang berarti jumlah kWh yang menggunakan peralatan dan perangkat elektronik juga meningkat. Oleh karena itu, periksalah setiap 1 Kwh berapa rupiah setiap satu minggu. Hal tersebut dapat dilakukan untuk menghindari konsumsi daya yang terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
8. Gunakan Listrik dengan Sistem Prabayar
Apakah di rumahmu menggunakan listrik sistem prabayar? Listrik dengan sistem prabayar memiliki sistem pembayaran yang mirip dengan isi ulang nomor ponsel. Jika kamu ingin menyalakan listrik, maka kamu harus mengisi tagihan listrik terlebih dahulu. Pada dasarnya, bayar sebelum menggunakan layanan ini. Konsumsi daya harus disesuaikan dengan nilai voucher. Jika kamu membeli voucher senilai Rp. 100.000,- penggunaan listrik hanya terbatas pada kisaran tersebut. Jika voucher habis, listrik akan mati secara otomatis dan Anda harus mengisi voucher untuk dapat menyalakan kembali listrik. Pembelian kupon dapat dilakukan di minimarket, ATM, mobile banking, atau bahkan beberapa aplikasi e-commerce.
Demikian tips menghemat energi listrik di masa pandemi. Semoga bermanfaat dan mari kita menghemat energi listrik. Selamat mencoba.
ADVERTISEMENT