Konten dari Pengguna

Dinasti Qing

Amelia Rozinta
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Semarang.
17 April 2022 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Rozinta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bangunan pada masa kerajaan. foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan pada masa kerajaan. foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dinasti Qing atau juga bisa disebut dengan Dinasti Mancu, dinasti ini berdiri pada tahun 1644-1912. Dinasti terakhir yang berdiri sebelum berganti menjadi Republik China.
ADVERTISEMENT
Dinasti Jin didirikan oleh orang-orang yang semi menetap atau disebut dengan Jurchen (panggilan sebelum berganti menjadi Mancu) sedangkan mayoritas masyarakat cina adalah etnis Han. Atas upaya Nurhanchi dengan menyatukan klan Aisin Gioro dan Klan Jurchen, pada tahun 1609.
Lalu pada tahun 1636, setelah Nurhanchi meninggal, tahta Dinasti Jin digantikan oleh putranya Huang Taiji. Dinasti Jin berganti nama menjadi Dinasti Qing.
Setelah berganti kekaisaran, pada masa pemerintahan kaisar Sun Zhi, Dinasti Qing melakukan penyerangan terhadap Li zhicheng, para pasukan delapan Dinasti Qing berhasil merebut kekuasaan Beijing dari Li Zicheng.
Masa Kejayaan Dinasti Qing
Kaisar Kangxi (1662-1722)
Dinasti Qing yang saat itu dibawah kekuasaan Kaisar Kangxi, berhasil menguasai seluruh dari dataran china, sebelum itu Kaisar Kangxi menghabisi seluruh Dinasti Ming pada tahun 1664.
ADVERTISEMENT
Saat memimpin Dinasti Qing Kaisar Kangxi menerapkan sebuah kebijakan yang menguntungkan para petani.
Dengan cara mengurangi pajak, menghentikan korupsi, mengurangi kebutuhan pemerintahannya.
Kaisar Kangxi, berhasil menghentikan upaya invasi yang dilakukan oleh Tras Rusia, meredakan pemberontakan han, serta berhasil merebut Taiwan.
Kaisar Yongzheng (1722-1735)
Pada saat pemerintahan Kaisar Yongzheng, tipe pemimpin yang bekerja keras, target utamanya adalahmenciptakan pemerintahan yang efektif, jujur dengan pengeluaran serendah mungkin.
Beberapa kebijakan Kaisar Yongzheng yang menguntungkan:
Kaisar Xianlong (1735-1796)
Kaisar Qianlong dikenal dengan sikap baik dan bijak dalam memerintah. pada masa kekuasaannya, kaisar Qianlong berhasil menyatukan daerah Xinjiang dan Cina Barat Laut.
Pemerintahan Kaisar Xianlong lebih berfokus dalam mengembangkan perekonomian, kebudayaan, serta hubungan lalu lintas daerah perbatasan.
para prajurit china. Foto: pixabay.com
Berakhirnya Dinasti Qing
ADVERTISEMENT
Dinasti Qing mengalami kemunduran pada awal abad ke-20 akibat dari beberapa peristiwa yaitu :
1. Perang candu (1840)
Selama masa Kaisar Daoguang, Perang Candu pecah. Latar belakang perang adalah bahwa perdagangan segitiga telah berlangsung sejak kunjungan Macartney yang gagal ke China.
Masuknya opium ke China telah melipatgandakan jumlah pengguna narkoba, memaksa China mengimpor opium dari Inggris, yang telah meledak dari 1.000 kasus menjadi 40.000 kasus dalam 40 tahun.
2. Pemberontakan Taiping (1856)
Di masa selanjutnya, kita dapat melihat bahwa kekuatan Barat secara bertahap akan mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk mengendalikan China.
Pemberontakan Taiping merupakan pukulan besar bagi Dinasti Qing selama periode Xianfeng. Kristus, yang kemudian Bangsa Barat berbalik untuk mendukung Dinasti Qing
ADVERTISEMENT
3. Revolusi Xinhai (1911)
Pemberontakan Wuchang pada 10 Oktober 1911, dengan maraknya sentimen anti-Manchu dan korupsi pemerintah Qing, menyebabkan munculnya Revolusi Xinhai.
Dinasti Qing mendirikan Republik Tiongkok di selatan, dengan Nanjing sebagai ibu kota dan Sun Yat-sen sebagai kepala negara sementara, semakin melemahkan Dinasti Qing.
Pada tahun 1912, Yuan Shikai memaksa Janda Permaisuri Longyu untuk mengumumkan turun tahta Xuantong/Puyi. Dinasti Qing berakhir pada 12 Februari 1912.