Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Merancang Desain TPST 3R Sebagai Upaya Mengurangi Sampah

Amelia Vista Br Purba
Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan D4 Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
11 Februari 2025 21:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Vista Br Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang –
Amelia V. Purba, mahasiswa Tim KKN I Universitas Diponegoro 2024/2025, melaksanakan program kerja yang berfokus pada masalah pengolahan sampah di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Desa ini belum memiliki tempat pengolahan sampah yang memadai, sehingga mengelola sampah dengan baik menjadi tantangan besar. Untuk itu, Amelia dan tim KKN I merancang desain Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang efektif, ramah lingkungan dan bertujuan untuk mengurangi masalah sampah yang kerap mencemari lingkungan.
Penyerahan Desain TPST 3R Desa Wonosegoro oleh Amelia V. Purba, mahaiswa KKN Tim I UNDIP 2024/2025 kepada Perangkat Desa Wonosegoro.                                                                  Sumber : Dokumentasi KKN Tim I UNDIP 2024/2025
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Desain TPST 3R Desa Wonosegoro oleh Amelia V. Purba, mahaiswa KKN Tim I UNDIP 2024/2025 kepada Perangkat Desa Wonosegoro. Sumber : Dokumentasi KKN Tim I UNDIP 2024/2025
Tujuan pembuatan desain Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Wonosegoro adalah untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan adanya TPST 3R, diharapkan masyarakat desa dapat lebih memahami pentingnya memilah sampah, mengurangi limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang sampah untuk menghasilkan produk yang berguna, seperti kompos dari sampah organik. Selain itu, TPST 3R juga bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup warga desa melalui pengelolaan sampah yang lebih baik. Pembuatan TPST ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan keberlanjutan lingkungan, serta menjadi model bagi desa lain dalam menerapkan prinsip 3R untuk menjaga kelestarian alam.
ADVERTISEMENT
Proses pelaksanaan desain Tempat Pembuangan Sampah Terpadu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Wonosegoro dimulai dengan melakukan survei dan memahami kondisi sampah yang ada. Tim I KKN Universitas Diponegoro melakukan identifikasi area yang strategis untuk pembangunan TPST, memastikan aksesibilitas yang mudah bagi warga. Selanjutnya, dilakukan perencanaan desain fasilitas 3R yang mencakup area parkir angkutan, ruang penerimaan, ruang pemilahan sampah, ruang pengolahan, ruang penyimpanan, kantor TPS, pos jaga, dan ruang pengomposan. Dalam tahap ini, desain memperhatikan aspek keberlanjutan dan efisiensi ruang.
Dengan adanya tempat pembuangan sampah terpadu 3R, diharapkan Desa Wonosegoro dapat memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan. "Saya berharap fasilitas ini akan membantu mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan serta memberi manfaat ekonomi bagi warga desa melalui daur ulang sampah. Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara lebih berkelanjutan," ujar Amelia V. Purba.
ADVERTISEMENT
Perangkat Desa Wonosegoro, menyatakan, "Kami sangat berterima kasih kepada Tim KKN Universitas Diponegoro yang telah membantu merancang fasilitas ini. Semoga dengan adanya tempat pembuangan sampah yang terkelola dengan baik, lingkungan desa kami semakin bersih dan sehat."
Kegiatan perancangan tempat pembuangan sampah terpadu 3R ini adalah salah satu contoh nyata dari upaya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Amelia dan tim KKN berharap, dengan adanya fasilitas ini, warga Desa Wonosegoro dapat lebih mudah mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan, serta dapat menciptakan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.