Konten dari Pengguna

Petualangan Ilmiah di Waduk Kedung Ombo: Pengukuran dan Pelaporan Kualitas Air

Amelya Batari Lailil Rohmah
Mahasiswa Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelya Batari Lailil Rohmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan laporan dan alat kepada Kepala dan Perangkat Desa Kedungmulyo guna saran pengembangan serta pengukuran keberlanjutan
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan laporan dan alat kepada Kepala dan Perangkat Desa Kedungmulyo guna saran pengembangan serta pengukuran keberlanjutan
ADVERTISEMENT
Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar di Jawa Tengah yang memiliki peran penting dalam penyediaan air untuk irigasi, pembangkit listrik, dan kebutuhan domestik. Dikarenakan waduk tersebut terdapat ikan-ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Kedungmulyo. Ikan yang terdapat pada waduk tersebut adalah ikan Mujair, Petek, Tawes, Petutu. dan Gabus. Namun, kualitas air di waduk ini mengalami penurunan akibat sedimentasi dan pencemaran. Selain itu, ikan mujair pada waduk tersebut sulit untuk berkembang biak sehingga para nelayan kesulitan untuk mencari ikan mujair. Yang mana ikan mujair tersebut memiliki sumber penghidupan yang besar bagi masyarakat Desa Kedungmulyo. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan pengukuran kualitas air menggunakan TDS-EC Meter untuk mengetahui kondisi terkini kualitas air di waduk tersebut. Parameter yang digunakan dalam pengukuran ini yaitu TDS (Total Dissolved Solids), EC (Electrical Conductivity), dan Suhu Air yang mempengaruhi Kualitas Air.
ADVERTISEMENT
Tujuan dilakukan pengamatan ini adalah untuk mengetahui kondisi air pada musim kemarau pada waktu tertentu. Metode yang digunakan yaitu melakukan pengukuran melalui sampel air yang memiliki jala dengan indikasi terdapat ikan dan sampel air daerah yang tidak ada jala dengan indikasi tidak terdapat ikan. Sample air ada jala dengan koordinat 7°16'5" S 110°46'42" E Boyolali, Jawa Tengah. Sample air tidak ada jala dengan koordinat 7°16'1" S 110°46'49" E Boyolali, Jawa Tengah. Pengukuran dilakukan 2 hari pada tanggal 26-27 Juli 2024 pada waktu pagi, siang, dan sore hari.
Proses melakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil sampel air waduk menggunakan gelas kecil lalu diukur menggunakan TDS-EC meter. setelah itu angka dicatat di buku tulis untuk dianalisa
Dari hasil pengamatan dapat dianalisa bahwa ikan cenderung menempati air yang memiliki TDS lebih tinggi, EC yang lebih rendah, dan suhu cenderung lebih dingin. Hal tersebut ditandai oleh kondisi air yang tidak ada jala memiliki angka yang dapat dibandingkan kondisi air yang ada jala. Selain itu TDS air pada waduk tidak memasuki kriteria pada budidaya ikan mujair dikarenakan memiliki TDS yang sangat rendah. Menurut Indriati tahun 2022, TDS yang baik untuk ikan Mujair dan Ikan Nila yaitu 200-500 mg/L atau ppm (part per million). Pada Waduk Kedung ombo memiliki air dengan TDS 150-170 ppm.
ADVERTISEMENT
Program kerja ini berhasil mengidentifikasi kondisi kualitas air di Waduk Kedung Ombo menggunakan TDS EC Meter. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kualitas air masih dalam batas aman, namun perlu adanya upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air di waduk ini. Untuk itu, terdapat saran yang dapat dikembangkan untuk waduk agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Seperti dilakukan pemantauan secara berkala yaitu pada musim penghujan, melakukan pengolahan limbah untuk mengurangi sumber pencemaran air waduk, dan juga rehabilitasi ekosistem seperti menambah mineral atau populasi seperti plankton untuk menambah TDS pada air waduk agar memenuhi syarat dan ketentuan untuk perkembangbiakan ikan mujair.
Kegiatan Program Kuliah Kerja Nyata ini dibimbing oleh Dr. Ir. Dwi Haryo, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Lapangan
ADVERTISEMENT