Analisis Psikologis atas Pulangnya Prancis dari Pergelaran Euro 2020

Amin Akbar
Dosen Psikologi, Universitas Negeri Padang
Konten dari Pengguna
12 Juli 2021 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amin Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Unggul 2 Gol dari Tim Lawan Merupakan Skor Krusial dalam Sepakbola.

Selebrasi Pemain Timnas Prancis, Foto: Instagram @equipedefrance
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Pemain Timnas Prancis, Foto: Instagram @equipedefrance
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prancis merupakan tim besar hari dengan generasi emas yang berkilau di dalamnya. Kilau generasi emas itu sudah dilengkapi dengan kembalinya pangeran yang sudah lama hilang yaitu Karim Benzema. Nyatanya di babak penyisihan Prancis bisa keluar sebagai pemuncak klasemen di grup neraka yang berisikan Portugal, Jerman, dan tuan rumah Hungaria.
ADVERTISEMENT
Sejatinya langkah mulus pun berlanjut ke 16 besar ketika berhadapan dengan Swiss, berhasil menjadikan skor 3-1 untuk Prancis hingga menit ke 80. Sebelum akhirnya disamakan pada menit 81 dan 90, lalu diperparah dengan pulangnya Prancis karena harus kalah dalam drama adu penalti. Dalam kasus ini, penulis mencoba memberikan pandangan secara psikologis apa yang terjadi pada laga ini dan apa penyebabnya.
Terdapat beberapa aspek yang dapat kita lihat dalam kejadian kali ini:

Munculnya Kesombongan Prancis

Selisih 2 gol dalam sepak bola merupakan selisih yang sangat besar dan sulit untuk dikejar. Hal tersebut diperparah dengan sisa waktu yang sangat minim ataupun singkat, jika kita menelaah pada pertandingan Prancis vs Swiss maka sisa waktu adalah 10 menit. Sehingga opini yang muncul dari penulis adalah skuad Prancis cenderung merasa di atas angin sehingga akan mengurangi tekanan, lebih santai dan kurang berhati-hati karena pasti berpatokan pada alasan di atas tadi.
ADVERTISEMENT

Hadirnya Kecemasan Pemain Prancis

Malapetaka terjadi ketika selisih menipis atau dengan kata lain tim yang tertinggal 2 gol berhasil mencetak satu gol. Kondisi psikologis yang tadinya di atas angin berubah seketika menjadi suatu kecemasan. Efek yang ditimbulkan dari kecemasan ini bisa beragam, mulai dari salah passing, saling menyalahkan dan memungkinkan munculnya agresi dari pemain itu sendiri.

Resiliensi Timnas Swiss

Resiliensi sering dikenal dengan ketahanan psikologis atau kemampuan seseorang dalam melewati masa krisis untuk kembali ke status sebelum krisis dengan cepat. Resiliensi juga dapat di ibaratkan seperti bounce back, layaknya lentingan bola yang kita pantulkan ke bawah. Setelah memperkecil kedudukan menjadi 2-3 maka muncullah secercah harapan untuk menyamakan kedudukan dengan perasaan optimis dan munculnya resiliensi dari skuad Swiss.
ADVERTISEMENT
Pulangnya Prancis pada pergelaran Euro 2020 kali ini dilandaskan pada kesombongan yang terjadi ketika skor selisih 2 gol, hadirnya resiliensi dari Swiss ketika berhasil memperkecil keadaan serta diperparah dengan hadirnya kecemasan dari Timnas Prancis.