Konten dari Pengguna

Padil Karsoma: Kesejahteraan Guru Ngaji Harus Diperhatikan

2 Maret 2018 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amira Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Padil Karsoma: Kesejahteraan Guru Ngaji Harus Diperhatikan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Calon Bupati Purwakarta Padil Karsoma hari ini, Jum’at (2/3/2018), kembali bersilaturahmi dengan masyarakat Purwakarta. Kali ini, Mantan Sekda Purwakarta ini mengunjungi sejumlah tokoh agama di Kecamatan Plered.
ADVERTISEMENT
Tokoh agama yang dikunjungi pertama kali oleh Padil Karsoma adalah H. Abdul Aziz di Desa Liunggunung. Kepada H. Abdul Aziz, Padil Karsoma mengatakan akan mengusahakan bantuan kepada pihak yang berwenang untuk pengangkatan penyakit tumor yang diderita tokoh agama ini ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Kunjungan selanjutnya, calon bupati Purwakarta yang diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan ini bersilaturahmi dengan KH. Entus Dinata di Desa Linggarsari, sekaligus menjenguk tokoh agama yang sakit yaitu KH. Abah Adung.
“Tokoh agama harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah, khususnya dalam hal kesejahteraannya. Selain tokoh agama, guru ngaji, guru madrasah, dan pesantren juga harus diperhatikan,” kata Padil Karsoma di sela-sela kunjungannya.
Bagi Padil Karsoma, peran tokoh agama dalam memajukan pembangunan di Purwakarta sangatlah dibutuhkan. Bukan hanya pembangunan bidang pembinaan keagamaan saja, akan tetapi meliputi bidang pembangunan secara keseluruhan. Apalagi, dirinya bersama Acep Maman berkomitmen untuk Memajukan Purwakarta sebagai Kota Santri dan Islami.
ADVERTISEMENT
Padil Karsoma: Kesejahteraan Guru Ngaji Harus Diperhatikan  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam kesempatan tersebut, Padil Karsoma juga menyampaikan salah satu misinya untuk memajukan Purwakarta, yaitu “Mendorong keimanan dan ketakwaan masyarakat sehingga terciptanya masyarakat yang religius”. Padil menjelaskan, pesatnya pembangunan Kabupaten Purwakarta memiliki dua implikasi baik secara positif maupun negatif khususnya bagi generasi muda.
Dalam rangka mereduksi implikasi negatif sebagai konsekuensi adanya kemajuan pembangunan di Purwakarta, maka Pemerintah Kabupaten Purwakarta harus melakukan pembangunan bidang keagamaan yang bersinergi dengan tokoh masyarakat dan para pemuka agama sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah terhadap masyarakatnya.
“Melalui cara inilah diharapkan terciptanya masyarakat Purwakarta yang religius,” pungkas Padil.
(indopolitika.com)