Konten dari Pengguna

Rahasia Sukses Mendidik Anak dengan Mengenali Bahasa Cinta

Amira Atsila
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
14 Desember 2022 11:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amira Atsila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu memberikan rasa cinta, hadiah, atau pun menunjukkan bahwa kita sayang dengan anak, tapi kenapa tidak sampai ya? Bahkan anak tidak memberikan respons seperti yang kita harapkan, padahal kita sudah sangat menunjukkannya. Nah, hal ini bisa jadi disebabkan karena adanya perbedaan bahasa cinta.
ADVERTISEMENT

"Kenapa sih bahasa cinta itu penting untuk di pahami?"

Yap! Tentu sangat penting, karena setiap anak memiliki definisi cinta masing-masing, dan cara mengungkapkan cinta pun berbeda-beda pula. Inilah yang dinamakan dengan bahasa cinta atau dalam istilah psikologi love language. Pada umumnya anak dapat menerima cinta melalui kelima bahasa ini, namun biasanya hanya satu bahasa cinta yang dominan pada masing-masing anak (Muzakki, 2016).
Wujud dari bahasa cinta tidak dapat dilihat dari ukuran yang besar dan harga yang mahal, tetapi dilihat dari berapa berartinya dan dampak bagi anak. jika orang tua tidak mengetahui bahasa cinta anak, anak akan merasa tidak dicintai dengan baik, merasa tidak diperhatikan serta kehilangan percaya diri. Oleh karena itu, sangat penting untuk para orang tua mengenali bahasa cinta sang anak, karena itu adalah media komunikasi sehingga hubungan antara orang tua dan anak semakin harmonis dan sehat. Selain itu, pemahaman bahasa cinta anak dapat meningkatkan potensi dalam diri anak. (Manurung, 2021)
ADVERTISEMENT

Mengenal lebih dekat “Bahasa Cinta”

Dr. Gary Chapman, penulis buku The 5 Love Languages of Children mengungkap terdapat 5 tipe bahasa cinta yang dapat dipraktikkan dalam mengasuh anak. (Dr. Gary Chapman, Dr. Ross Campbell, 1997) Lalu, Apa saja 5 bahasa cinta itu? Penasaran? Yuk simak sampai habis ya!

1. Physical Touch

Pertama, yaitu bahasa cinta yang paling mudah untuk dilakukan. Jika anak memiliki bahasa cinta physical touch, yang dapat orang tua lakukan yaitu, memberikan sentuhan lembut, pelukan, usapan, serta menciumnya. Bergandengan tangan ketika sedang berpergian juga dapat menjadi simbol kasih sayang bagi anak. Anak akan merasa ter isi kembali energi nya, maupun semangatnya. Bahkan, lebih berharga sebuah pelukan dibandingkan se kotak kado.
ADVERTISEMENT
Sentuhan dapat meningkatkan oksitosin alias hormon cinta dan kasih sayang, sehingga anak akan merasa sangat di sayang oleh orangtuanya. (Lestari, 2021)

2. Words of Affirmation

Perkataan orang tua kepada anak seperti “Wow, Kamu keren banget! “Terima kasih ya sudah bantu Ayah.” “Ibu sayang kamu.” Memang hal yang mudah dilakukan dan terkesan sederhana, tetapi bagi anak yang memiliki bahasa cinta words of affirmation, perkataan positif seperti ini sangat berpengaruh padanya. Anak akan merasa disayangi dengan cara diberikan pujian, kalimat-kalimat positif, dan dukungan. Kata-kata seperti itu dapat memberikan keberanian dan kepercayaan diri pada anak. Hal lain yang orang tua juga dapat lakukan yaitu, menyelipkan kertas pada kotak makan anak dengan tulisan-tulisan yang menyemangati. Anak yang memiliki bahasa cinta ini senang diberikan serta mengekspresikan cintanya lewat perkataan atau pun tulisan. Orang tua harus menjaga perkataannya, jangan berkata kasar dan menyakiti hati anak, karena anak dengan bahasa cinta ini sangat sensitif dengan perkataan.
ADVERTISEMENT
Newberg dan Waldman, dalam bukunya yang berjudul Words Can Change Your Brain: 12 Conversation Strategies to Build Trust, Resolve Conflict, and Increase Intimacy, menyebutkan bahwa kata-kata positif bukan sekadar untuk mengungkapkan rasa cinta, tetapi bisa memperbaiki fungsi otak Anda. (Katyusha, 2022)

3.Quality Time

Luangkan lah waktu untuk anak. Jika kamu adalah orang tua yang sibuk, maka luangkan waktu walau sebentar tapi bermakna. Pada dasarnya, anak dengan bahasa cinta ini sangat mudah untuk membuatnya bahagia. Hanya dengan duduk di sofa dan mendengarkan cerita anak serta jatuhkan fokus penuh padanya sudah sangat cukup baginya. Orang tua juga dapat memanfaatkan waktu ini untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Anak yang tidak terpenuhi dengan bahasa cinta ini, cenderung akan menjadi pribadi yang suka mencari perhatian, karena anak tidak mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT

4. Act of Service

Anak sering meminta bantuan-bantuan untuk mengambilkan buku, menyiapkan baju, dan hal lainnya? Mungkin anak memiliki bahasa cinta yang satu ini yaitu, bahasa cinta melalui “Aksi nyata”. Orang tua harus menyadari bahwa dengan cara inilah anak merasa disayangi.
Mulailah untuk membantunya dalam hal sederhana. seperti, membantu membacakan buku sebelum tidur, membantu mengerjakan tugas, membuatkan makan kesukaannya. Gunakan pula kalimat seperti “Ada yang bisa ibu bantu?”, atau “Ibu perhatikan kamu suka masak ya” kalimat ini anak akan merasa bahwa dirinya dihargai dan orang tua sangat peduli padanya. Dan lakukanlah hal lain yang dapat membuat anak senang. Menurut anak, kasih sayang dalam bentuk aksi lebih penting dibandingkan pujian.
Dampak dari orang tua memahami Anak dengan tipe bahasa cinta “Act of Service”, akan menciptakan anak dengan perilaku senang membantu pula, bahkan totalitas.
ADVERTISEMENT

5. Receiving Gift

Tipe terakhir yaitu receiving gift. Tidak perlu diragkukan lagi, jika orang tua memberikan hadiah, anak pasti akan senang. Bagi anak yang memiliki bahasa cinta ini, hadiah berdampak sangat dalam baginya, ia akan menanamkan sebuah memori positif yang selalu dikenang, karena baginya hadiah bukti orang tua mencintainya. maka berilah hadiah yang tepat, tidak perlu mahal namun bermakna.
Jadi, itulah kelima tipe bahasa cinta yang dapat anda terapkan kepada anak. yang manakah tipe bahasa cinta anak anda?

Daftar Pustaka

Dr. Gary Chapman, Dr. Ross Campbell. (1997). The 5 Love Language of Children. America.