Kecerdasan Manusia Ditentukan oleh Dominasi Salah Satu Bagian Otak, Benarkah?

Ilustrasi otak manusia. Foto: Unsplash

Mitos yang Beredar

Otak adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia. Karena otak merupakan struktur pusat pengaturan yang terdiri atas 100 juta sel saraf. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia seperti emosi, memori, pembelajaran motorik, dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Secara ilmiah, otak terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak bagian kanan dan bagian kiri. Ada teori yang menyatakan bahwa jika manusia lebih dominan pada salah satu bagian otak maka manusia tersebut memiliki kemampuan yang dominan condong pada lingkup kecerdasan tertentu.

Asal Usul dan Perkembangan Mitos

Perkembangan mitos terkait otak bagian kanan dan otak bagian kiri berawal dari tahun 1800-an, asal usul mitos ini berasal dari ilmuwan Prancis yang bernama Pa De Paul Broca. Paul Broca meneliti tentang bagian bagian otak manusia sampai dia menemukan bagian otak yang berfungsi sebagai kemampuan seseorang dalam berkomunikasi ada di bagian depan sebelah kiri yang akhirnya dia beri nama sebagai area Broca. Paul Broca juga orang yang pertama mengungkapkan bahwa ketika ada penderita epilepsi kejang-kejangnya dapat berkurang apabila penghubung antara otak kanan dan kiri atau disebut juga dengan corpus colossum itu diputus.

Dalam lingkup kedokteran terdapat dua kelainan pada bagian otak kanan dan kiri. Aphasia merupakan suatu kondisi ketika manusia sulit untuk mengucapkan suatu benda yang dibutuhkan dan kesulitan menyebut nama benda tersebut. Gangguan satunya biasa disebut dengan agnosia yaitu suatu kondisi di mana seseorang sulit untuk mengenali pola yang mudah dikenali oleh banyak orang, seperti wajah manusia. Dari kedua kelainan, aphasia dan agnosia, perlahan mulai munculah pendapat dari luar kedokteran yang cenderung pada ranah psikologi populer dan praktis yang mengatakan bahwa dominasi otak kanan dan kiri berpengaruh pada lingkup kecerdasan seseorang.

Mitos ini diperkuat popularitasnya dikarenakan pada tahun 1960, Roger W. Sperry mendapatkan Anugerah Nobel karena kajiannya yang terkait dengan pembagian otak kanan dan otak kiri. Kesalahpahaman ini terus menjadi populer karena banyak orang tertarik dengan pernyataan “Kepribadian dan kepintaran seseorang itu dapat dikaitkan dengan dominasi oleh salah satu bagian otak”.

Kajian Teoretis Para Ahli

Akhir-akhir ini, Universitas Utah telah membantah kebenaran mitos tersebut dengan melakukan sebuah analisis yang menggunakan sample lebih dari 1.000 scan otak manusia dan para peneliti dari Universitas Utah mengungkapkan hasil penelitian bahwa mereka tidak menemukan adanya bukti-bukti jika seseorang lebih dominan menggunakan otak bagian kanan ataupun otak bagian kiri. Penggunaan salah satu otak lebih dominan daripada lainnya digunakan untuk fungsi tertentu biasa disebut dengan lateralisasi dan hal tersebut memang ada kata penulis kepala Dr. Jeff Anderson, direktur Layanan Pemetaan Bedah Saraf di Universitas Utah. Seperti kemampuan seorang individu yang dominan menggunakan tangan kirinya (kidal) berarti dominan dengan penggunaan otak bagian kanan.

Orang yang memiliki otak kiri lebih aktif memiliki jumlah jaringan saraf yang sama pada bagian kanan, dan begitu pula sebaliknya. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa setiap bagian otak memiliki fungsi masing-masing, bukan berarti setiap bagian otak lebih dominan. Dengan demikian, tidak ada hubungan antara dominan otak kiri atau kanan terhadap tipe kepribadian seseorang. Karena keduanya saling berperan aktif.

Anderson pernah mengatakan bahwa dia tidak memiliki niat untuk membantah mitos yang sudah ada. Anderson dan timnya hanya memiliki tujuan untuk memahami dengan lebih jelas mengenai lateralisasi otak untuk menangani kondisi-kondisi tertentu seperti autisme dan down sindrom.

Kesimpulan

Pernyataan mengenai otak bagian kanan dan otak bagian kiri memengaruhi kecerdasan seseorang adalah mitos. Manusia memiliki dua bagian otak memang benar adanya, namun kecerdasan dan kepribadian seseorang tidak bisa dilihat hanya dengan manusia tersebut lebih dominan menggunakan otak bagian mana. Faktanya, seorang guru matematika tidak hanya memahami logika beserta angka-angka tetapi juga memikirkan terobosan ide pembelajaran yang kreatif agar muridnya bisa paham akan pelajaran itu dan seorang penulis buku tidak hanya mencurahkan kreatifitasnya pada buku tetapi dia juga memiliki tingkat teliti yang tinggi untuk menuliskan karyanya pada buku tersebut.

Setelah kita mengetahui kebenaran bahwa kepintaran dan kepribadian dipengaruhi oleh dominasi otak bagian kanan dan kiri adalah mitos, maka kita harus mulai menghindari untuk mengikuti tes-tes yang bertujuan untuk mengetahui kita lebih dominan menggunakan otak bagian mana untuk mengukur seberapa kreatif atau logis kita karena hal itu tidak terbukti benar adanya selain menghindari untuk melakukan tes tersebut, kita juga harus menyebarkan kebenaran tentang mitos ini agar makin banyak orang yang sadar bahwa kepintaran dan kepribadian seseorang tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat orang tersebut lebih dominan menggunakan otak bagian mana dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Referensi

Pappas, S. (2011, Februari 19). 10 Things You Didn't Know About the Brain. Diambil dari LiveScience: https://www.livescience.com/12916-10-facts-human-brain.html

Mohyedin, Z. (2019, Mei 12). Mitos Otak Kiri Dan Kanan. Diambil dari thepatriots: https://www.thepatriots.asia/mitos-otak-kiri-dan-kanan/

Springer, S. P., &; Deutsch, G. (1998). Left brain, right brain: Perspectives from cognitive neuroscience (5th ed. ). W H Freeman/Times Books/ Henry Holt &; Co.

InsideOurBrain: (2020, Oktober 19). "Otak Kanan vs Otak Kiri by Dokdes Ryu Hasan | MYTHBUSTER SERIES Eps-2". [Video}. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=0beBazvLH3c