Gatal-gatal yang Dikarenakan Tungau

AMIRAH YASMIN
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AMIRAH YASMIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Gatal-gatal yang menyeluruh pada tubuh manusia sangatlah meresahkan. Ketika kita merasakan gatal pasti sangat mengganggu aktivitas kita. Penyakit gatal memiliki banyak macamnya, seperti penyakit gatal yang disebabkan karena hewan kutu. Tidak disangka, hewan kutu dapat masuk dan bertelur di dalam tubuh kita. Penyakit kutu ini sering disebut dengan Kudis atau scabies. Scabies atau kudis adalah penyakit kulit yang menyebabkan infeksi. Infeksi ini dikarenakan tungau Sarcoptes scabiei. Scabies atau kudis ini penyakit yang menular. Awal mulanya, tungau bereproduksi dibagian permukaan kulit, kemudian bertelur ketika didalam kulit sehingga menyebabkan rasa gatal yang berlebih. Ketika malam hari, tungau memperparah keadaan dengan menimbulkan rasa gatal dan keinginan untuk menggaruk yang berlebih.
ADVERTISEMENT
Scabies atau kudis terbagi menjadi dua yaitu kudis biasa dan Norwegian scabies atau scabies berkusta (kudis api). Umumnya orang yang terkena kudis hanya memiliki 15-20 tungau dikulitnya, akan tetapi orang yang terkena kudis berkusta memiliki ribuan tungau di kulitnya. Penyakit scabies sangat umum terjadi di masyarakat, karena tungau ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang erat dengan penderita scabies. Scabies dapat menyerang berbagai golongan, mulai dari balita hingga lanjut usia. Penderita scabies atau kudis bukan hanya manusia saja, tetapi sering juga terjadi pada hewan seperti anjing, sapi, dan kambing. Konon katanya penyakit tungau yang disebabkan oleh kutu ini karena terdapat anggota keluarga kita yang baru masuk pondok pesantren.
ADVERTISEMENT
Ketika ada anggota keluarga kita yang baru masuk pondok pesantren dan orang itu sedang mengalami penyakit tungau itu, dan kemudian berlibur di rumah, bisa jadi orang yang tinggal di rumah itu akan terkena juga penyakit tungau ini. Karena penyakit tungau ini mudah menular dan menyebar sangat cepat, terlebih ketika kita melakukan kontak fisik secara langsung dengan orang yang terkena penyakit ini. Tetapi sebenarnya itu hanya salah satu faktor risiko penyakit tungau. Faktor yang dapat menyebabkan penyakit tungau seperti, Hidup di pondok pesantren atau berkeluarga, Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Tungau, biasa terdapat pada kasur, seprai, bantal, dan pakaian orang yang terinfeksi. Apabila seseorang baru pertama kali terkena penyakit ini, maka memerlukan waktu sekitar 2-7 minggu, bahkan ada yang sampai 4 bulan untuk sembuh. Tetapi jika seseorang sudah terkena penyakit tungau ini lebih dari satu kali, jangka waktu tersebut akan lebih pendek yaitu selama 1-4 hari. Gejala yang dialami ketika seseorang mengalami penyakit tungau seperti, Pada kulit kita terdapat luka atau lecet akibat garukan, Adanya rasa gatal yang berlebih terutama pada malam hari.
ADVERTISEMENT
Rasa gatal dapat bertambah parah pada malam hari karena pada malam hari tungau sedang menaruh telurnya ke dalam kulit. Gatal sering dirasakan pada bagian tubuh seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari, perut, sekitar kuku, pantat, dan paha. Ketika tungau sedang menggali di dalam kulit, selain gatal muncul juga seperti ruam dan jejak seperti galian yang tipis dan tidak teratur. Ruam tersebut dapat menjadi luka ketika penderita menggaruk kulitnya. Harus berhati-hati apabila terdapat luka yang terbuka karena dapat menyebabkan impetigo. Impetigo disini adalah komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit tungau karena garukan yang berlebih sehingga kulit rusak.
Oleh karena itu, jika salah satu dari bagian tubuh terdapat tanda-tanda scabies yaitu seperti gigitan nyamuk, tetapi jika dipencet keluar air dan terkadang keluar air dan nanah, maka penanganan pertama adalah harus memberikan krim atau losion. Jika tanda-tanda itu semakin banyak maka segera konsultasi dengan dokter. Pencegahan kudis dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri kita, keluarga kita, dan rumah kita. Selain itu jika kita sudah terinfeksi penyakit tungau ini, kita harus segera mencuci baju, mencuci seprei, mencuci sarung bantal dan guling, menjemur kasur dan menyemprotnya dengan obat nyamuk agar semua kutu yang menempel pada tubuh kita, dan di sekitar rumah kita mati. Dan hindari kontak fisik dengan penderita scabies.
ADVERTISEMENT