Konten dari Pengguna

Mengulik Tren Busana "Thrifting" yang Sedang Digandrungi Remaja

Amira Lutfia Khairani
Mahasiswi aktif di salah satu universitas swasta di Jakarta.
13 Desember 2020 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amira Lutfia Khairani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: 34th Street Magazine
zoom-in-whitePerbesar
Source: 34th Street Magazine
ADVERTISEMENT
Istilah thrifting sudah tidak asing lagi di telinga kalangan remaja karena tren ini bisa dibilang sedang marak-maraknya. Namun apa sih arti dari thrifting? Bahasa umunya di kalangan remaja adalah belanja barang bekas, tetapi trifting itu sendiri berasal dari kata thrive yang berarti berkembang dan istilah thrifty yang mana memiliki arti sebagai pengelolaan uang dan barang lainnya secara efisien dan benar. Jadi secara keseluruhan dan merujuk pada kamus urban, thrifting memiliki arti sebagai sebuah kegiatan berbelanja untuk medapatkan harga barang yang jauh lebih murah dan tidak biasa seperti di pasaran karena biasanya barang tersebut hanya tersisa satu. Hal ini juga menjadi sebuah lifestyle baru untuk anak muda dalam mode fashion.
ADVERTISEMENT
Kegiatan thrifting ini memang sudah lama diminati oleh beberapa orang, tetapi baru menjadi sebuah tren sejak dikenalkan oleh artis-artis internasional. Banyaknya penggemar yang dimiliki oleh artis-artis tersebut, membuat mereka mencoba untuk mengikui gaya sang idola yang mana berakhir menjadi sebuah tren untuk membeli baju di toko thrift. Beberapa artis-artis terkenal yang memulai tren ini adalah Kanye West, Kurt Cobain, Shia LeBoud, dan masih banyak lainnya yang mana membuat para pengikutnya mudah untuk mengikuti gaya berpakaian sang idola. Begitu pun dengan yang terjadi di Indonesia, selain karena artis-artis internasional tersebut banyaknya influencer dalam negeri yang melakukan thrifting untuk melengkapi gaya berbusananya pun menjadi salah satu alasan remaja Indonesia menggandrungi dunia thrifting.
ADVERTISEMENT
Jenis thrifting yang paling disukai di Indonesia adalah fashion thrift karena maraknya remaja yang menggunakan gaya vintage dan sporty dalam berbusana. Hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya toko-toko daring yang menjual baju bekas atau istilah kerennya di kalangan anak muda adalah preloved yang mana masih layak dipakai. Selain itu banyak juga dari mereka yang mengunjungi toko thrift secara langsung seperti Pasar Senen, Gedebage, dan Pasar Baru. Jika kalian datang kesana maka kebanyakan dari pengunjungnya adalah remaja yang sedang menyukai gaya busana sporty vintage karena thrifting ini identik dengan busana dan barang yang diminati dari zaman dulu yang mana sangat sulit untuk mecari yang sesuai dengan keinginan mereka, sehingga berbelanja di thrift shop menjadi salah satu alternatif untuk mewujudkan penampilannya dalam berbusana.
ADVERTISEMENT
Para peminat thrifting ini memaparkan bahwa alasan mereka suka berbelanja baju di toko thrift dibandingkan toko baju biasa adalah perbedaan harga yang signifikan pada kualitas baju yang setara atau bahkan lebih baik. Salah satu pembeli yang berhasil kita wawancara adalah Salma, ia merupakan anak muda yang menggandrungi dunia thrifting. “Enaknya belanja di thrift shop tuh karena murah sih kak, terus semua jenis baju tuh ada disini. Apalagi aku suka banget sama gaya sporty vintage di tahun 90-an, jadi barang yang kita dapet gak pasaran kaya di toko retail baju biasa, jujur ini ngebantu aku banget buat dapetin baju yang sesuai selera aku, ditambah jadi ngerasa lebih pede karena barangnya gak pasaran” tutur gadis yang berusia 19 tahun ini. Selain itu, Salma juga menceritakan bahwa dia terinspirasi oleh beberapa influencer yang memakai gaya busana vintage, sehingga pada akhirnya dia mulai jatuh cinta pada dunia thrifting karena telah membantunya dalam menemukan gaya berbusana yang sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Selain pendapat dari Salma di atas, termyata masih banyak lagi manfaat dan keuntungan yang kita dapetin dari thrifting lho… yuk kita bahas! Pertama, kita ikut membantu pengusaha kecil atau UMKM, karena pada dasarnya pedagang barang bekas adalah pembisnis lokal yang sedang mencari keuntungan dan merintis dari kecil. Kedua, menghemat! Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa barang-barang ini merupakan second yang mana membuat harga yang ditawarkan tidak mahal, cocok banget nih buat pelajar yang ingin bergaya walau dompet gak tebel. Ketiga, menjadi ide bisnis usaha karena walaupun sudah banyak pedagang barang atau baju thrift tetapi kebanyakan dari mereka berjualan secara tatap muka, kalian bisa banget nih coba buat bisnis online dengan tema thrifting! Ga banyak loh orang yang punya waktu buat milih baju di pasar langsung, jadi ini bisa banget buat ide usaha bisnis kalian. Dan terakhir adalah dengan thrfting kalian bisa ikut melindungi lingkungan serta mendukung program zero waste, seperti yang kita ketahui bahwa industri pakaian memiliki limbah tekstil yang dapat mencemari lingkungan sehingga untuk menangani kasus tersebut kita dapat belanja pakaian di toko thrift untuk berkontribusi mengurangi limbah tekstil dan sampah kain.
ADVERTISEMENT
Setelah kalian merasa tertarik dengan dunia thrift dan mempunyai rencana untuk membelinya, aku punya beberapa tips nih baik sebelum atau sesudah membeli pakain second di thrift shop. Sebelum kalian membeli baju atau barang yang kalian mau, pastikan uang kalian cukup ya! Lalu perhatikan juga kualitas dari bahannya, jika kalian belanja secara online bisa tanya langsung ke penjual untuk keterangan dari barang tersebut. Selanjutnya jangan mudah tertipu sama noda yang ada di baju karena hal tersebut masih layak dipakai jika kalian mencucinya dengan benar, untuk peralatannya kalian bisa beli secara online untuk sabun penghilang noda. Setelah itu, jika barang tersebut sudah kalian beli secara langsung, jangan lupa untuk direndam dengan air panas yang dicampur dengan garam untuk membantu menghilangkan kuman-kuman yang menempel. Dan untuk yang terakhir adalah cari barang yang membuat kalian nyaman, jangan terlalu berpaku pada merk karena itu bukan segalanya lho.
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia beberapa penjelasan, tips, serta manfaat dari thriftshop. Walaupun barang tersebut merupakan second tetapi gak menutup kemungkinan kalo kualitasnya jelek, selain itu juga dengan melakukan thrifting kita bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan serta mendukung program zero waste. Adanya tren thrifting ini membuat kita semakin sadar bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh bukti dari paradigma “kalau mau keren nggak perlu mahal” karena dengan adanya kegiatan thrifting atau berbelanja barang second ini membantu para masyarakat untuk mewujudkan gaya berpakain mereka sesuai keinginannya dan tidak perlu lagi memikirkan tentang biaya karena kegiatan ini mengeluarkan uang lebih sedikit dibanding berbelanja di retail pakaian ternama. Selain itu dengan membeli pakaian-pakain tersebut, kita juga membantu para pengusaha kecil dengan kekuatan finansial yang terbatas untuk mendapati keuntungan dari berjualan baju second. Dan secara tidak langsung dengan adanya tren thrifting ini membantu para remaja untuk berani berbisnis dengan sistem reseller di online shop, menyadari banyaknya peminat thrifting yang sulit mengakses pasar secara langsung dan juga tidak memiliki waktu untuk terjun langung ke pasar bisa menjadi alasan untuk berbisnis secara daring karena sudah mengetahui keinginan pasar seperti apa. Maka dari itu, kegiatan thrifting ini sangatlah pantas untuk kita coba karena dapat menjadi alternatif dalam hal apapun saja, yuk mulai thrifting!
ADVERTISEMENT