Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Indonesia-Maroko: Negara Sahabat Pusat Studi Peradaban Dunia Islam & Eropa
29 April 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Amirsyah Tambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Hassan II merupakan salah satu bersejarah terletak di Casablanca, Maroko. Masjid ini merupakan Cagar Budaya dibangun tahun 1980, didesain oleh arsitek berkebangsaan Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues.
ADVERTISEMENT
Masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Para wisatawan, pelajar yang berkunjung ke Maroko harus melihat langsung masjid salah satu simbol peradaban Islam di Maroko. Ada pengalaman pahit di Maroko dengan pertentangan madzhab yang berlarut-larut, akhirnya Kerajaan Islam Maroko menetapkan madzhab Maliki sebagai madzhab resmi negara.
Karena itu untuk menghindari pertentangan mazhab maka Maroko lebih mengedepankan pemikiran belajar melalui ilmuan Eropa yakni pertama, seorang arsitek berkebangsaan Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues dapat menyakinkan Raja Maroko sehingga berhasil membangun masjid Hassan II.
Kedua, Dinasti pertama, Al Idrisi Al-Idrisi merupakan keturunan para penguasa Idrisiyyah di Maroko, yang merupakan keturunan Hasan bin Ali, putra Ali dan cucu nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Ketiga, akar sejarah ulama Al-Idrisi dari Syarif Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi Al-Qurtubi keturunan Al-Hasani al-Sabti atau Al-Idrisi, bahasa Latin: Dreses) (1100 – 1165 atau 1166).
Beliau salah seorang pakar geografi, kartografi, mesirologi, pengembara yang ilmuan yang tinggal di Sisilia, tepatnya di Istana Raja Roger II. Muhammad al-Idrisi lahir di kota Afrika Utara Ceuta (Sabtah) yang termasuk keturunan Kekaisaran Murabitun dan wafat di Sisilia (bahasa Italia: Sicilia) adalah daerah otonomi Italia dan pulau terbesar di Laut Tengah.
Sejarah ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi dunia Islam, termasuk Indonesia untuk memperkuat persahabatan Indonesia- Maroko diabadikan nama Jalan Ir Soekarno di Maroko, di Jakarta dengan jalan Casablanca.
Tentu jalan bukan sekedar simbol, akan tetapi merupkan jalan panjang untuk membangun perabadan Islam dengan Eropa karena persamaan prinsip penghargaan pada nilai-nilai kemanusian yang adil dan beradab.
ADVERTISEMENT