Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Silaturrahmi Halal Bi Halal Tak Sekedar Bermakna Simbolis
2 Juni 2022 14:15 WIB
Tulisan dari Amirsyah Tambunan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Silaturrahmi Halal Bi Halal tidak sekedar bermakna simbolis dan verbal melainkan lebih dari itu. Silaturrahmi Halal Bi Halal sejatinya harus mampu mengimplementasikan nilai halal baik dalam mengkonsumsi makan, minuman, maupun prilaku yang sejalan dengan prinsip syar’i dalam mengembangkan ekonomi dan Keuangan syariah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, silaturahmi juga harus menjadi momen memperkuat ukhuwah di antara umat. Hal itu saya sampaikan, dalam acara Halal Bi Halal Provinsi Bali di Masjid Baitul Mukminin (BM) BKDI, Panjer, Denpasar Selatan, Ahad, (29/05/22). Dalam kesempatan lawatan ke Bali sebagai Sekjen MUI, saya mengajak agar umat Islam bersatu dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dalam konteks ini, MUI sebagai wadah pemersatu umat dengan penegasan semua umat Islam adalah Muhammadiyah (pengikut Muhammad), membutuhkan ulama melalui Nahdatul Ulama (NU) untuk mempersatukan umat bersama Al Ittihadiyah, juga persatuan umat Islam (PUI), lembaga yang saling menghubungkan (AlJam’iyatul Washliyah), syarikat Islam, Mathla’ul Anwar, Dll. Maka, tugas MUI akan lebih mudah mengawal kebersamaan dan kekompakan umat berdasarkan nilai-nilai silaturrahmi yang kuat.
ADVERTISEMENT
Ketum MUI Provinsi Bali, KH. Makhrusun memperkuat persaudaraan umat dapat dilakukan melalui ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariah, serta ukhuwawah wathaniyah. Oleh sebab itu umat dan bangsa menjadikan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar sehingga umat tidak mudah di pecah belah oleh pihak lain.
Dalam kesempatan itu, Pengurus DKM Masjid Baitul Mukmin mengajak agar menjadikan masjid sebagai pilar selain sebagai baitullah, juga sebagi pusat peradaban membangun ekonomi umat. Seperti memberikan bantuan beras bagi masyarakat yang tidak mampu tanpa memandang agama dan sukunya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali, Wayan Koster mengaku senang dan betah jika berkumpul dan bertemu para tokoh umat.
Menurut orang nomor 1 di Provinsi Bali asal Sembiran Buleleng ini, dalam setiap acara keumatan dari semua agama selalu menyempatkan untuk hadir. Sebab katanya, ada vibrasi positif saat bertemu dan bertatap muka bersama orang-orang baik dan saleh.
ADVERTISEMENT