Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Berubah Atau Kalah Oleh Waktu
29 Januari 2025 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ammar Kadafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak sedikit di antara kita yang takut berubah, merasa ingin menyerah. Terlalu lelah menanggung duka yang seakan tak berujung, terlalu lama menanti bahagia yang tak kunjung tiba, atau dihantui penyesalan yang terus datang silih berganti. Tapi nyatanya, kita tetap bertahan. Kita masih di sini, baik-baik saja tanpanya.
ADVERTISEMENT
Sering kali, hal buruk yang kita bayangkan tak pernah benar-benar terjadi. Bisa jadi, itu hanya ketakutan yang kita ciptakan sendiri. Bahkan, siapa sangka, sesuatu yang dulu kita anggap akhir justru menjadi awal kebahagiaan?
Jangan terlalu takut dengan perubahan, sebab perubahan adalah bagian dari hidup. Seperti malam yang berganti siang, hujan yang akhirnya reda, dan perasaan yang perlahan berubah. Yang dulu hangat bisa menjadi dingin, yang dulu dekat bisa menjadi jauh. Kadang kita tertawa bersama, tapi esoknya saling diam tanpa sapa. Hidup memang seperti itu, tidak selalu bisa kita prediksi.
Kita sering kali mengucapkan sesuatu tanpa sadar, tanpa tahu bahwa kata-kata itu melukai seseorang. Lalu kita berlalu, tersenyum, seolah tak terjadi apa-apa. Sementara di sisi lain, ada hati yang diam-diam menyimpan luka.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, belajarlah untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Sebab, diam yang penuh makna jauh lebih berharga daripada kata-kata yang kosong.
Aku tak tahu apa yang ingin kutulis sebenarnya. Tapi satu hal yang pasti, aku ingin berubah. Berubah menjadi seseorang yang lebih baik, tanpa harus menyakiti siapa pun di sepanjang perjalananku.