MAUMERE – Ke-17 anak di bawah umur yang terjaring dalam operasi Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT yang dipimpin AKP Riky Daly pada Senin (14/6/2021) malam di empat Tempat Hiburan Malam (THM) saat ini ditampung oleh pihak Tim Relawan Untuk Kemanusiaan (TRUK) Maumere sejak Selasa (16/6/2021) malam.
Ke-17 anak di bawah umur asal Jawa Barat itu diduga menjadi korban eksploitasi anak yang dipekerjakan di empat THM di Kota Maumere, Kabupaten Sikka.
Ketua Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT, AKP Riky Daly yang didampingi Koordinator TRUK Maumere, Suster Eustochia, SSpS dan Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Sikka, dr. Maria B.S. Nenu kepada wartawan menjelaskan, tim yang bertugas berhasil mengamankan 17 anak di bawah umur.
“Jumlah anak di bawah umur yang kami amankan dan titipkan di TRUK Maumere ada 17 orang,” kata AKP Riky Daly di Kantor TRUK Maumere, Rabu (16/6)
Lebih lanjut, AKP Riky Daly, menyebutkan bahwa pihaknya bersama empat orang anggota Tim Subdit IV Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTT ditugaskan ke Kabupaten Sikka untuk menindaklanjuti pengaduan warga terkait pekerja anak di bawah umur asal Cianjur di salah satu pub di Kota Maumere yang diterima dua bulan lalu.
“Kami tiba di Maumere pada Senin (14/6/2021). Siangnya kami melakukan survei. Setelah itu, kami menemui Bapak Kapolres Sikka untuk meminta back up. Pada Senin malam, tim dari Kupang yang diback up tim dari Polres Sikka melakukan operasi di empat pub. Kami menitipkan 17 anak di bawah umur yang terjaring dalam operasi ini di TRUK Maumere, dan selanjutnya kami melakukan upaya pengembangan dan penyelidikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujar AKP Riky Daly.
Sementara itu, Koordinator TRUK Maumere, Suster Eustochia, SSpS didampingi staf TRUK Maumere, Sr. Fransiska Imakulata, SSpS, Suster Francesko Yangkora, SSpS, dan Celo Gunadi kepada wartawan menyatakan siap menampung ke 17 anak di bawah umur yang diduga menjadi korban eksploitasi anak di empat Pub untuk ditampung sementara di TRUK Maumere.
“Kami siap menampung para korban, dan siap melayani mereka dengan sepenuh hati selama berada di Shelter Santa Monika TRUK Maumere,” kata Suster Eustochia, SSpS.
“Kami selalu melayani siapa saja yang menjadi korban akibat eksploitasi anak di bawah umur, termasuk 17 pekerja pub yang terjaring dalam operasi Tim Polda NTT yang saat ini sedang titipkan di TRUK Maumere. Kami selalu melayani mereka dengan tulus hati,” tambahnya Suster Eustochia.
Suster Eustochia, SSpS mengaku ia sudah bertemu dengan ke-17 korban eksploitasi anak di bawah umur dan telah memberikan motivasi kepada mereka terkait keamanan mereka selama berada di TRUK Maumere, upaya perlindungan terhadap mereka dan tekad TRUK Maumere untuk siap memenuhi kebutuhan mereka selama dititip sementara di TRUK Maumere.
“Saya sampaikan kepada mereka, kalau butuh sesuatu harus disampaikan kepada TRUK Maumere. Kami siap melayani dan memenuhi apa yang dibutuhkan sebisa kami,” ujarnya.
Salah satu anak korban eksploitasi berinisial DWM asal Cianjur, Jawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak TRUK F Maumere.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Suster dan Kru TRUK Maumere melayani kami dengan sangat ramah. Suster juga selalu memotivasi kami untuk tetap semangat dan menjalani tahapan sesuai prosedur yang berlaku,” kata DWM.
Hal senada juga disampaikan NN asal Desa Dopo Wetan, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Saya dan teman-teman dilayani dengan sangat baik sekali oleh Suster Eustochia,SSpS dan kru TRUK Maumere. Saya menyampaikan terima kasih kepada TRUK Maumere yang telah ikhlas menampung kami,” kata NN.