Seekor gajah liar berjenis kelamin jantan ditemukan mati tanpa kepala di kawasan perkebunan sawit di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Satwa dilindungi itu diduga sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya.
Babinsa Koramil 18/Banda Alam, Serda Pram Budiono, mengatakan institusinya bersama BKSDA dan pihak terkait lainnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengambil sampel organ dalam bangkai gajah, untuk mengetahui penyebab kematian satwa tersebut.
Adapun bagian yang diambil sebagai sampel seperti cairan lambung, isi usus, benda asing yang berada di lambung, limpa, ginjal gajah dan kotoran akhir. Semua sampel itu, selanjutnya akan dibawa ke Lab Forensik Mabes Polri.
“Dari kondisi bangkai gajah tersebut, diduga gajah jantan itu sengaja dibunuh dan dipotong kepalanya untuk diambil gadingnya oleh pemburu, kata Serda Pram, Senin (12/7).
Pram menjelaskan, gajah jantan dewasa yang diperkirakan berusia 12 tahun itu pertama kali ditemukan oleh Ayong (46) karyawan PT Bumi Flora. Di dalam perjalan hendak memanen sawit pada Minggu (11/7), ia tiba-tiba terkejut melihat bangkai gajah tanpa kepala.
“Spontan, Ayong menghubungi pihak keamanan Babinsa setempat menginformasikan adanya satwa dilindungi yang mati di perkebunan dengan kondisi tanpa kepala. Ketika itu, saya bersama Bhabinkamtibmas dan pihak keamanan lainnya menuju ke lokasi untuk memastikan,” ujar Pram.
Atas peristiwa itu, Pram mengimbau masyarakat untuk tidak memburu gajah maupun hewan dilindungi lainnya. Sebab, ditakutkan bakal menimbulkan konflik gajah dengan manusia.
“Perlu diketahui Gajah Sumatera merupakan termasuk satwa liar dilindungi dan tergolong sebagai spesies yang sudah hampir punah keberadaanya,” ujar Pram.