MSC Indonesia Gelar Kegiatan Untuk Nelayan di Negeri Sawai Maluku Tengah

Nusantara
Bangkit dengan Semangat Bahari
Konten dari Pengguna
26 Januari 2024 2:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nusantara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Marine Stewardship Council (MSC) sebagai Mitra bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dan Dinas Perikanan Maluku Tengah beserta para pemangku kepentingan lainnya terus berkomitmen untuk berkontribusi mengembangkan berbagai upaya untuk menunjang perwujudan praktik perikanan berkelanjutan.
Peserta kegiatan Pendataan Kelengkapan dokumen nelayan dan Pendalaman Pemahaman Standar MSC Kepada Nelayan Perikanan Prioritas Seram Utara Kabpaten Maluku Tengah, Foto : Pribadi
Salah satunya dengan mendukung percepatan pengelolaan perikanan tangkap dengan meningkatkan jumlah nelayan perikanan prioritas komoditi kakap kerapu yang terdaftar secara resmi melalui program Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) serta pendaftaran Buku Kapal Perikanan Elektronik (e-BKP). Kegiatan kali ini dipusatkan di Aula Lisar Bahari Negeri Sawai Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah (25/1)
ADVERTISEMENT
Feri sutyawan Ketua Team Pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) di Laut Teritorial dan Perairan Kepulauan serta Kelembagaan di wilyah pengelolaan perikanan (WPP) NRI Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dalam paparannya secara online menyampaikan bahwa Cita-cita Negara Indonesia seiring dengan Program perbaikan perikanan yaitu mengelola perikanan menjadi lebih baik dan berkelanjutan serta mengurangi dampak ekosistem dari kegiatan perikanan dan Salah satu Program yang dapat diterapkan adalah melalui Sertifikasi Ecolabeling Perikanan. Seperti MSC
Feri Sutyawan Ketua Team Pengelolaan Sumberdaya Ikan (SDI) di Laut Terotorial dan Perairan Kepulauan WPP NRI Kementerian Kelautan dan Perikanan. Foto : Pribadi
Urgensi Ecolabeling Dalam Pengelolaan SDI adalah Pelestarian Sumber Daya Ikan, Bentuk Perlindungan terhadap lingkungan, Respons bagi konsumen Perikanan, serta Mendorong perubahan industri Perikanan. Ungkap Feri
Feri menambahkan saat ini 5 kebijakan blue ekonomi kelautan dan perikanan diantaranya memperluas wilayah konservasi dengan target 30% luas laut NKRI, Penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, Pengembangan budidaya laut, pesisir dan air tawar (darat) yang ramah lingkungan, Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Penanganan dan pengelolaan sampah laut melalui program Bulan Cinta Laut.
ADVERTISEMENT
Raja Negeri Sawai Rahman Mukadar menyampaikan apresiasi atas kegiatan MSC yang dipusatkan di Sawai, apalagi dengan adanya fasilitasi secara gratis pembuatan dokumen nelayan baik Kartu KUSUKA, Pas kecil dan e-BKP kiranya akan membantu nelayan dalam melakukan operasional melautnya.
Sambutan Rahman Mukadar, Raja Negeri Sawai. Foto : Pribadi
“Sejak tahun 1992 nelayan negeri sawai dengan alat tangkap tradisional telah melakukan penangkapan kakap kerapu di sekitar perairan teluk dalam. Hasil tangkapan dan harga pasaran ikan saat ini memang kurang stabil kadang naik maupun turun tergantung musim dan permintaan pasar. Mungkin dengan kehadiran kegiatan MSC ini akan membuka ruang secara ekonomi yakni harga ikan meningkat serta tata kelola pengelolaan perikanan tangkap dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan memakai alat tangkap yang ramah lingkungan. Sebut Rahman.
ADVERTISEMENT
Dilain sisi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Provinsi Erawan asikin dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala cabang Dinas KP gugus pulau 3 Eugene Wenno menyampaikan bahwa kegiatan Pengukuran kapal dan pendataan kelengkapan dokumen nelayan dan pendalaman pemahaman standar MSC kepada nelayan bertujuan untuk mempersiapkan para nelayan dengan berbagai persyaratan dalam rangka pendaftaran kapal sebagai bentuk komitmen antara KKP, DKP Maluku dan mitra MSC.
Sambutan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku yang dibacakan Eugene Wenno Kepala Cabang GP III, Foto : Pribadi
MSC telah berupaya membantu membuka dan mengamankan hubungan pasar dan menambah nilai pada produk hasil perikanan tangkap Indonesia. Permintaan pasar akan produk berstandar dan bersertifikat MSC perlu terus didukung dengan peningkatan pengelolaan dan menjaga perikanan tetap beroperasi dengan cara yang berkelanjutan. Kata Erawan
Harapan kami lewat kegiatan ini, dapat memperluas akses kepada nelayan nelayan untuk pemahaman peraturan terbaru serta pendalaman pemahaman terkait program perbaikan perikanan. Tutup Erawan
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perikanan Maluku Tengah Haris M Bandjar yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Marthen S.D Haulussy sebelum membuka acara dengan resmi menyampaikan bahwa Kegiatan ini kiranya dapat memberikan pemahaman kepada para nelayan kecil di wilayah WPP 715 Laut seram khususnya negeri Sawai dan Olong tentang pentingnya kelengkapan dokumen kapal yang diperlukan selama melakukan penangkapan ikan di laut khususnya untuk perikanan Kakap Kerapu.
Dinas Perikanan Maluku Tengah untuk meningkatkan jumlah nelayan perikanan prioritas salah satunya untuk komoditi kakap kerapu dengan mendaftarkan secara resmi aadministrasi kebutuhan nelayan sesuai regulasi perikanan yang berlaku. Selain itu akan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan serta pemberdayaan nelayan melalui berbagai implementasi program kedepannya, seperti perikanan Tuna yang telah duluan mendapatkan sertifikasi MSC.
Sambutan Kepala Dinas Perikanan Maluku Tengah yang dibacakan oleh Kepala bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Marthen S.D Haullusy, Foto : Pribadi
Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan semangat baru bagi nelayan yang ada pada Negeri Sawai dan Olong khususnya serta kabupaten Maluku Tengah umumnya dalam upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Harap Haris
ADVERTISEMENT
Anthony Alvin Manager Perikanan MSC meliputi kawasan Asia Tenggara menyampaikan bahwa Selama lebih dari 20 tahun, Marine Stewardship Council telah menghubungkan para nelayan, bisnis dan konsumen yang peduli dengan masa depan lautan kita.
Arahan dan semi Bimtek yang disampaikan Anthony Alvin selaku Manager Perikanan MSC Kawasan Asia Tenggara, Foto : Pribadi
Sebagai organisasi lembaga non-profi yang melakukan kegiatan berdasarkan Standar Perikanan Berkelanjutan dan Rantai Pengawasan guna menyediakan dan mempertahankan Standar yang kredibel sebagai apresiasi pada perikanan berkelanjutan melali sertifikasi ekolabel dan bergerak menuju perikanan dan pasar berkelanjutan. Kata Anthony
Standar perikanan MSC atau standar lingkungan untuk perikanan tangkap yang pertama adalah kesehatan stok ikan, kedua dampak terhadap ekosistem, dan ketiga pengelolaan perikanan secara efektif. Untuk perikanan MSC secara global bahwa lebih dari 55 negara telah terlibat dalam program MSC. Kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan. Sebut Anthony
Kegiatan Pengukuran Kapal Nelayan oleh tim KSOP Ambon, Foto : Pribadi
Untuk Manfaat dari perikanan bersertifikat MSC diantaranya dapat Memenuhi ketelusuran atau mengurangi perikanan yang illegal, Mempertahankan pasar, Memberikan akses ke pasar yang lebih luas, Meningkatkan kepercayaan pembeli/konsumen akan kualitas produk serta Harga kiranya akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dihadiri oleh 30 nelayan Kakap Kerapu Negeri Sawai dan Olong, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinasi Maluku, Dinas Perikanan Maluku Tengah, Kantor syabandar otoritas Ambon, Penyuluh Perikanan, Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Gugus Pulau 3, dan perangkat Negeri Sawai.