Luar Biasa... Atase Pertahanan dari 18 Negara Mengunjungi Keramba Emas Biru di Ambon

Nusantara
Bangkit dengan Semangat Bahari
Konten dari Pengguna
2 Mei 2017 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nusantara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emas Biru, sebuah kekayaan alam yang terpendam di Perairan Maluku. Semenjak Kodam XVI Pattimura di jabat oleh Mayjen TNI Doni Monardo. Potensi emas biru ini menjadi sorotan dan harapan masyarakat Maluku kedepan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya. Emas biru lebih identik pada sektor perikanan khususnya kegiatan perikanan budidaya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa, 2 Mei 2017 ada 18 atase pertahanan dari 18 negara, yakni dari Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura , Jerman, RTDL, Thailand, Swedia, Selandia baru, Polandia, Belanda, Turki, Perancis, Australia, Inggris, Korea Selatan, Italia, dan Laos melakukan kunjungan ke kota Ambon dan mengunjungi Keramba Emas biru pada pesisir SUPM Negeri Waiheru. Sebuah pemandangan yang  tidak biasa dilakukan oleh para atase pertahanan ini, selalu terlibat dalam program kemiliteran namun sekarang  diajak melihat langsung program emas biru yang lagi digalakan di Maluku berkaitan dengan Pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Para atase pertahanan ini terlihat sangat antusias dan bersemangat melakukan kunjungan di Keramba emas biru dan kemudian diberikan kesempatan untuk menebar benih ikan kedalam Keramba jaring apung tersebut. 
ADVERTISEMENT
Antara militer dan perikanan maupun antara ikan dan senjata merupakan dua sisi yang berbeda. Militer merupakan kekuatan pertahanan suatu bangsa dan perikanan adalah kekuatan pangan yang mendukung kesejahteraan rakyat. Tetapi jika dua unsur ini jika digabung menjadi satu akan memperkuat ketahanan dan kedaulatan bangsa. Karena pertahanan negara yang kuat dan hebat adalah rakyat yang sejahtera. Sejahtera dalam semua sisi kehidupannya, baik kebutuhan sandang, papan, dan pangannya. 
Secara nasional sektor kelautan dan perikanan diharapkan akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada 2019, PDB perikanan diproyeksikan memberikan share sebesar 12 persen terhadap PDB nasional. Terkait ketahanan pangan, FAO memprediksi pada 2030 tingkat konsumsi ikan dunia per kapita akan mencapai sebesar 22,5 ton per tahun. Nilai ini diperkirakan akan memacu peningkatan produksi perikanan budidaya (Emas Biru) sebesar 172 juta ton, atau naik 15 persen dari rata-rata kebutuhan pada kurun waktu 2009 sampai 2011.
ADVERTISEMENT
Program Emas Biru yang lagi digalakkan Kodam XVI Pattimura difokuskan pada kegiatan perikanan budidaya kiranya dapat dilakukan secara tertanggungjawab dan berkelanjutan. Potensi budidaya selama ini masih menjadi 'the sleeping giant' yang di mana saat ini pemanfaatan potensi baru sekitar 1,3 juta hektare atau sekitar 7,41 persen dari total potensi seluas 17,8 juta hektare. Selain itu pun Indonesia memiliki keragaman spesies ikan yang tinggi (45 persen spesies ikan dunia) dan dapat dibudidayakan sepanjang tahun. 
Kiranya kedatangan para atase pertahanan di kota Ambon yang berjuluk 'Manise' ini membawa warna baru selain di sisi pertahanan dan keamanannya, namun juga dalam upaya sosialisasi dan pengembangan sektor perikanan, khususnya budidaya ikan dalam konteks pendekatan keamanan yang berbasis kesejahteraan.
ADVERTISEMENT