Konten dari Pengguna

Perjuangan Penerapan Kurikulum Merdeka Ditengah Hambatan dan Harapan

Erni Fasmawati
Mahasiswa PGSD Universitas Sriwijaya.
5 Oktober 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erni Fasmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penulis : Erni Fasmawati, Dwi Cahaya Nurani
Pemerintah Indonesia terus mendorong inovasi dalam dunia pendidikan melalui Kurikulum Merdeka Belajar, sebuah inisiatif yang diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang lebih fleksibel, relevan, dan berpusat pada siswa. Kurikulum ini bertujuan untuk memerdekakan guru dari beban administrasi yang kaku, serta memerdekakan siswa dari metode belajar yang monoton dan seragam. Dengan memberi ruang bagi guru untuk berinovasi dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat serta minat mereka, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kreatif, kritis, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun telah diperkenalkan sejak beberapa tahun terakhir, penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah di Indonesia belum sepenuhnya tercapai. Berdasarkan data yang ada, pelaksanaan kurikulum ini masih berjalan secara bertahap dan belum mencapai 100% di seluruh sekolah di Indonesia. Berbagai tantangan dan hambatan menghadang proses implementasinya, terutama di daerah-daerah yang masih terbatas akses terhadap fasilitas pendidikan.
Hambatan dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Salah satu hambatan utama dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah keterbatasan sumber daya manusia. Banyak guru yang belum menerima pelatihan yang memadai untuk menerapkan kurikulum baru ini dengan baik. Perubahan metode pengajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa menuntut kemampuan guru dalam beradaptasi, yang tidak selalu mudah dicapai tanpa dukungan pelatihan dan pendampingan yang intensif. Selain itu, beberapa guru masih terjebak dalam paradigma pengajaran konvensional, sehingga sulit untuk segera beralih ke metode yang lebih dinamis dan terbuka seperti yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, fasilitas yang tidak memadai di beberapa sekolah, terutama di daerah terpencil, menjadi kendala yang signifikan. Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, seperti akses ke teknologi dan alat-alat peraga. Di banyak daerah, akses terhadap teknologi seperti internet atau perangkat digital masih sangat terbatas, sehingga membatasi guru dan siswa untuk mengoptimalkan penerapan kurikulum ini.
SDN 11 Indralaya: Contoh Kemajuan di Tengah Tantangan
kegiatan belajar di SDN 11 Indralaya
Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, beberapa sekolah telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Salah satu contohnya adalah SDN 11 Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Sekolah ini berhasil menerapkan Kurikulum Merdeka sebesar 85%, yang menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari seluruh elemen sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga tenaga pendukung lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut kepala sekolah SDN 11 Indralaya, keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya yang konsisten dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan Kurikulum Merdeka. Guru-guru di sekolah ini telah dilatih untuk menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa lebih aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa lebih antusias, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.
Peningkatan Setiap Tahun dan Harapan Masa Depan
Setiap tahunnya, SDN 11 Indralaya mencatat adanya peningkatan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Dukungan dari dinas pendidikan setempat dan kerjasama yang solid antara pihak sekolah dan orang tua siswa turut mendorong kemajuan ini. Sekolah ini juga terus berinovasi dalam menyediakan sarana belajar yang lebih variatif agar dapat mendukung keberhasilan kurikulum secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah optimis bahwa dalam tahun ajaran mendatang, SDN 11 Indralaya akan mampu menerapkan Kurikulum Merdeka hingga 100%. Harapan ini tidak hanya muncul dari pihak sekolah, tetapi juga dari para orang tua siswa yang telah merasakan dampak positif dari metode pembelajaran baru ini terhadap anak-anak mereka.