Konten dari Pengguna

Mengapa Banyak Pasangan di Indonesia Memilih untuk Tidak Memiliki Anak?

An nisaa' Trisapti Maryamah
Mahasiswa Universitas Airlangga
21 Desember 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari An nisaa' Trisapti Maryamah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : canva.com
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, istilah childfree menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Childfree mengacu pada pilihan seseorang atau pasangan suami istri untuk memilih tidak memiliki anak. Fenomena ini menjadi bahan pembicaraan yang populer di media sosial dan memicu kontroversi di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 yang berjudul "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia," sekitar 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15-49 tahun memilih untuk tidak memiliki anak atau menjalani gaya hidup childfree.
Ada dua kelompok orang yang memilih hidup childfree, yaitu mereka yang secara sadar memutuskan untuk tidak memiliki anak dan mereka yang memiliki kondisi yang menghalangi untuk memiliki anak. Beberapa orang yang sebenarnya dapat memiliki anak memilih untuk tidak memilikinya setelah menikah. Kelompok ini memutuskan untuk hidup tanpa keturunan meskipun kondisi fisik mereka sehat dan tidak ada hambatan medis.
Namun, apa sebenarnya yang menjadi alasan di balik keputusan untuk hidup childfree?
Ini adalah 5 alasan pasangan memilih untuk hidup childfree:
ADVERTISEMENT
1. Ingin Fokus pada Karier
Alasan pertama adalah ingin fokus pada karier. Pasangan memilih untuk fokus pada pengembangan karier dan pencapaian tujuan pribadi lainnya, dengan alasan bahwa mereka ingin menjalani hidup tanpa terbebani oleh tanggung jawab mengasuh anak. Keputusan ini memungkinkan mereka untuk lebih leluasa mengejar aspirasi pribadi dan profesional tanpa adanya hambatan atau komitmen tambahan yang datang dengan menjadi orang tua.
2. Kebebasan Finansial
Dengan tidak memiliki anak, pasangan dapat menghindari pengeluaran besar yang terkait dengan pengasuhan, sehingga mereka bisa menikmati kebebasan finansial yang lebih besar. Keputusan ini memberi mereka ruang untuk mengelola keuangan secara lebih fleksibel dan memprioritaskan kebutuhan serta keinginan pribadi tanpa tekanan biaya yang biasanya datang dengan membesarkan anak.
ADVERTISEMENT
3. Ingin Memperbaiki Kualitas Hidup
Alasan ketiga adalah ingin memperbaiki kualitas hidup. Pasangan merasa bahwa dengan memilih untuk tidak memiliki anak, mereka dapat menikmati kehidupan dengan lebih bebas, memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri, serta dapat fokus pada aktivitas seperti bepergian atau mengejar hobi lainnya tanpa gangguan atau kewajiban tambahan. Keputusan ini memberikan mereka kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih fleksibel dan memuaskan sesuai dengan keinginan pribadi.
4. Kesehatan Mental dan Kesuburan
Beberapa pasangan memilih untuk hidup childfree karena merasa belum siap, baik secara fisik maupun mental, dengan alasan medis seperti risiko baby blues atau kekhawatiran terhadap masalah kesehatan yang dapat muncul selama kehamilan dan pengasuhan anak, serta kekhawatiran tidak dapat mengasuh anak dengan baik. Keputusan ini diambil untuk menghindari dampak negatif yang mungkin memengaruhi kesehatan mereka atau kualitas hidup keluarga.
ADVERTISEMENT
5. Dampak dari Norma Budaya atau Sosial
Alasan terakhir adalah dampak dari norma budaya atau sosial. Beberapa pasangan memilih untuk hidup childfree sebagai cara untuk melepaskan diri dari tekanan norma sosial yang menganggap memiliki anak sebagai kewajiban. Mereka merasa bahwa keputusan ini memberi mereka kebebasan untuk menentukan jalan hidup mereka sendiri tanpa harus mengikuti ekspektasi masyarakat yang mengharuskan mereka menjadi orang tua.
Keputusan pasangan di Indonesia untuk memilih hidup childfree mencerminkan perubahan persepsi mengenai peran keluarga dan pengasuhan anak. Meskipun masih menjadi isu yang kontroversial, semakin banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak demi fokus pada pengembangan diri, karier, dan peningkatan kualitas hidup. Berbagai alasan seperti kebebasan finansial, kekhawatiran akan kesehatan, serta dampak sosial turut memengaruhi keputusan tersebut. Walaupun bertentangan dengan norma tradisional yang mengharuskan memiliki anak, pilihan childfree memberi pasangan kebebasan untuk menentukan arah hidup mereka berdasarkan nilai dan prioritas pribadi.
ADVERTISEMENT
Penulis :
An Nisaa' Trisakti Maryamah
Mahasiswa Universitas Airlangga