Cerita Kebaikan yang Menular: Membidik dengan Satu Anak Panah

Ana Anggraini
Ibu Rumah Tangga
Konten dari Pengguna
24 September 2021 14:59 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ana Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbuat kebaikan sama halnya dengan membidik dengan satu anak panah. Source: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Berbuat kebaikan sama halnya dengan membidik dengan satu anak panah. Source: freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kalian, ketika berbuat kebaikan artinya kita telah melesatkan anak panah yang menancap ke banyak jiwa sekaligus. Anak panah itu membawa virus yang yang dapat menjangkiti siapa saja yang ditemuinya. Julukan pemanah andal pun pantas disematkan untuk kalian. Terdengar seru, bukan? Saya yakin kalian akan menjadi tertarik untuk menjajakinya. Namun, apa hubungannya melakukan kebaikan dengan anak panah?
ADVERTISEMENT
Sepanjang hidup, saya sudah sering sekali bertemu para pemanah andal ini. Di setiap mengalami kesusahan pasti ada saja tangan-tangan baik yang menolong. Seperti waktu saya mengalami kecopetan saat menghadiri suatu festival. Sebelum pulang, saya membeli makanan. Namun ternyata dompet saya sudah raib dari dalam tas. Saya pun bingung bagaimana membayar makanan yang sebagiannya sudah dimakan. Baiknya, sang penjual mengikhlaskannya karena merasa iba. Kejadian lain, ketika saya melahirkan dan perlu dirujuk ke rumah sakit, ada tetangga yang berbaik hati mengantar saya dengan mobilnya. Sehingga saya dapat segera pergi ke rumah sakit. Tentu, bukan hanya itu saja kebaikan yang datang menghampiri, ada banyak sekali. Tidak bisa saya uraikan satu per satu di sini. Saya pun terus berdoa, mereka yang telah mengulurkan tangannya kepada saya dapat menerima kebaikan-kebaikan pula.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya kebaikan yang tercurah kepada saya, bahkan dari kebanyakan orang-orang yang tidak saya kenal. Pastinya membuat saya pun terketuk untuk melanjutkan rantai kebaikan kepada yang lain. Ketika melihat orang sedang kesusahan, saya menjadi teringat di saat saya sedang berada di posisi itu. Jika kondisi memungkinkan untuk membantu, saya ingin sekali melakukannya. Itu artinya anak panah yang mereka lepas, telah melakukan tugasnya dengan sukses, menularkan kebaikan lewat kebaikan yang dilakukan si empunya.
Kebaikan itu sama halnya membidik dengan satu anak panah. Yang mana ketika kita melakukan satu kebaikan saja, akan dapat menancap ke banyak jiwa di berbagai macam arah. Nurani orang yang kalian tolong, otomatis akan merasakan terjangkiti virus kebaikan, karena mengetahui betul rasanya di posisi membutuhkan pertolongan. Maka, tak perlu membutuhkan pelatihan khusus, kalian tetap dapat menjadi pemanah yang andal dengan menebar kebaikan. Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular.
ADVERTISEMENT