Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebaikan Cinta Menerbitkan Cinta
25 September 2021 5:46 WIB
Tulisan dari Ana Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Kebaikan yang Menular dari Seorang Cinta Laura
ADVERTISEMENT
Cantik, pintar, dan berbakat. Pandangan itulah yang melekat pada seorang gadis berdarah Jerman ini. Cinta Laura Kiehl, artis yang terkenal dengan logat dan aksen bicaranya yang khas. Tidak hanya pandai berakting, dia juga mumpuni dalam menyanyi, menari, dan menjadi model. Sejak mengawali kariernya di tahun 2006, deretan penghargaan berhasil diraih olehnya. Sepak terjang seorang Cinta di dunia hiburan pun sudah tidak diragukan lagi. Namun, walaupun kariernya begitu cemerlang, Cinta tidak melupakan begitu saja pendidikannya. Dia tetap melanjutkan kuliahnya di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya berkiprah di Indonesia, Cinta pun telah melebarkan sayapnya dengan membintangi film Hollywood. Selain itu, Cinta juga mendirikan bisnis di bidang fashion, bernama CLK. Meskipun dengan begitu bersinarnya sosok Cinta, tetapi dirinya tetap rendah hati. Terbukti Cinta sempat trending karena ucapannya pada tayangan Podcast Youtube Gritte Agatha Mei 2021 lalu. Cinta menjelaskan alasannya berhemat dalam belanja barang dan pakaian.
"Kenapa aku hemat banget karena dari kecil diajari untuk ngelihat semuanya dari perspektif yang luas. Bukan berarti aku nggak suka barang-barang bagus, ya. Aku guilty (merasa bersalah) kalau membeli sesuatu yang baru atau mahal," ucap Cinta.
"Aku mikirnya gini, misalnya beli tas branded harganya Rp 30 juta. Imagine (bayangkan) berapa keluarga atau anak yang bisa aku sekolahin atau kasih makan dengan uang Rp 30 juta dan aku pakai uang Rp 30 juta buat beli tas, it's not worth it (itu tidak sepadan)," sambungnya lagi.
ADVERTISEMENT
Ucapan Cinta itu pun mendapat respons yang luar biasa positif dari masyarakat, banyak yang memuji kebaikan hati dari gadis kelahiran 1993 itu. Berbagai media massa pun gencar memberitakannya. Melihat itu saya semakin kagum dengan sosok Cinta yang terus menginspirasi ini. Saya ingat betul saat awal kemunculannya di televisi, saya masih SD dan langsung tertarik dengan Cinta. Bahkan waktu itu sempat menyematkan nama belakangnya di belakang namaku saat menulis di buku.
Ternyata Cinta tidak hanya pandai memainkan perannya di dunia hiburan, bisnis, dan pendidikan. Dia juga telah menanamkan banyak kebaikan. Cinta banyak berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan, seperti menjadi brand ambassador di Indonesia Againts AIDS, yang tugasnya membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan generasi muda akan bahaya penyakit HIV/AIDS. Selain itu, Cinta juga memberikan kepedulian kepada masyarakat Bali yang mengalami pemasungan. Cinta kerap membagikan kegiatannya dalam gerakan anti pemasungan pada orang-orang sakit jiwa di media sosialnya. Tidak ragu dia berdekatan dengan orang yang memiliki masalah kejiwaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Belakangan lewat media sosialnya pula, saya mengetahui bahwa Cinta juga memberikan donasi untuk operasional pendidikan ke Yayasan Soekarseno Peduli yang dimiliki oleh keluarganya. Cinta juga mendirikan sekolah di Bogor untuk anak-anak yang tinggal di sekitar situ. Semua yang telah dia dapat tidak membuatnya menjadi sombong. Hal ini sangat patut untuk dicontoh dan ditularkan kepada yang lain.
Saya makin terinspirasi dengan sosok Cinta, dia memberikan kebaikan dan pastinya akan menerbitkan kebaikan pula di hati orang-orang. Meskipun telah tenar, dia tetap peduli dengan sesama. Saya ingin memiliki hati seperti seorang Cinta, dan saya yakin di luar sana banyak yang ikut terketuk melihat kebaikan hati Cinta ini. Kebaikan itu seperti sungai yang mengalir, maka teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular.
ADVERTISEMENT